Mohon tunggu...
Fadia Marcella Deva Febrianti
Fadia Marcella Deva Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Menyukai seni dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Asertif: Ilmu Parenting Baru yang Disambut Antusiasme Ibu-Ibu PKK RT 07 Mojorejo Kota Batu

23 Desember 2023   21:55 Diperbarui: 23 Desember 2023   21:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PKK atau Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga tentu tidak jauh dari dunia parenting. Hal ini tentu menjadi dasar antusiasme ibu-ibu PKK RT 07 yang tergambar pada Senin (11/12/2023) yang menyambut komunikasi asertif sebagai ilmu baru yang dipaparkan oleh mahasiswa Psikologi, Universitas Negeri Malang. Pemaparan materi komunikasi asertif ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian masyarakat khususnya di bidang Psikologi Sosial.

Keluarga dipilih sebagai sasaran utama materi komunikasi asertif karena memang nyatanya masih banyak para orang tua yang belum mengenal apa itu komunikasi asertif. Padahal, komunikasi assertif merupakan suatu kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan dalam berbagai ranah kehidupan, termasuk lingkungan keluarga. Seperti jawaban yang diberikan oleh ibu-ibu di sana saat ditanya pemahaman mereka tentang komunikasi asertif, salah satunya ibu Siska (39 tahun) yang mengatakan, "Kalo komunikasi saja saya tau, Mbak. Kalau asertif saya tidak pernah dengar." Hal itu membuktikan bahwa ibu-ibu bahkan belum familiar dengan perilaku asertif.

Penyuluhan materi komunikasi asertif ini berangkat dari maraknya kasus bunuh diri yang terjadi di sepanjang tahun 2023. Keputusan mengakhiri diri sendiri yang sangat disayangkan ini nyatanya banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, bahkan dewasa awal yang masih meiliki keluarga, termasuk orang tua. Beberapa bahkan meninggalkan pesan-pesan khusus terakhir untuk keluarga. Dengan fenomena seperti ini, tentu dibutuhkan alternatif dasar yang sekiranya dinilai mudah untuk diterapkan di lingkungan keluarga.

Anak sebagai insan yang paling dianggap terikat kuat secara emosional dengan orang tua, layak mendapat perhatian terbaik oleh kedua orang tua, salah satunya dengan hubungan yang sehat. Hubungan sehat dalam keluarga ini dapat dibangun dengan menumbuhkan komunikasi yang sehat, salah satunya dengan metode asertif. Komunikasi asertif mengutamakan komunikasi yang tegas namun tanpa merampas hak orang lain. Dalam konteks ini, orang tua mampu menyampaikan opini, saran, dan nasihat tanpa menghilangkan hak anak untuk mengetahui alasan, tujuan, serta manfaat dari segala informasi yang diberikan orang tua.

Komunikasi asertif ini tentu memiliki tantangan tersendiri dalam penerapannya. Seperti yang tersaji pula di dalam materi, bahwa komunikasi asertif yang mungkin masih asing di telinga masyarakat ini akan dianggap remeh dan tidak terlalu penting. Maka dari itu, orang tua diharap mampu dengan perlahan menerapkan komunikasi asertif pada setiap anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari sehingga membentuk sebuah pembiasaan.

Selama kegiatan penyuluhan berlangsung, para ibu PKK RT 07 dengan antusias menanggapi pemateri. Salah satu tanggapan yang diberikan yaitu berupa contoh sehari-hari bagaimana mereka berkomunikasi dengan anggota keluarga mereka di rumah, teruma sang anak. Para ibu membuktikan bahwa komunikasi yang diterapkan masih jauh dari arti asertif iu sendiri. Para ibu juga menyadari adanya kontras serta tantangan yang akan dihadapi apabila mencoba menerapkan komunikasi asertif di rumah.

Sampai di akhir kegiatan penyuluhan, para ibu masih antusias membahas materi yang baru saja disajikan, bahkan beberapa peserta penyuluhan mengharapkan adanya penyajian materi komunikasi di forum anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun