Mohon tunggu...
Fadia Alyani
Fadia Alyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa psikologi dengan ketertarikan mendalam pada bidang pendidikan, seni, musik, digital marketing, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Memahami Perilaku Konsumen di Era Digital Marketing: Penting!

7 Juli 2023   14:04 Diperbarui: 9 Juli 2023   08:25 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di era pesatnya perkembangan teknologi, kita semua menyadari bahwa perangkat yang berada di tangan kita, menjadi suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berbagai hal yang kita butuhkan (atau sekadar ingin kita beli) dapat ditemukan dan sampai ke hadapan kita dengan hanya meng-klik beberapa tombol di perangkat pintar kita saat ini. Sehingga, penting bagi para pelaku bisnis untuk memahami seperti apa perilaku para konsumen ketika mereka mempertimbangkan pembelian melalui apa yang mereka lihat di layar smartphone, termasuk apa yang membuat mereka kemudian akhirnya memutuskan untuk checkout dan menekan tombol "Beli".

Poin utama dari strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh para pelaku bisnis adalah untuk memahami marketing funnel. Untuk meningkatkan kemungkinan banyaknya konsumen yang benar-benar membeli produk, maka bisnis perlu mengerahkan upaya agar produk yang mereka ditawarkan dapat diketahui oleh sebanyak mungkin target konsumen. Dalam kata lain, meningkatkan "awareness". Melihat kenyataan bahwa perilaku masyarakat saat ini sebagai calon konsumen adalah sering menggunakan perangkat pintar sebagai sumber utama informasi, maka penting bagi bisnis untuk juga bisa menyesuaikan strategi marketing mereka untuk lebih mengeksplor cara-cara di dunia digital.

Seperti apa perilaku konsumen saat ini di era digital marketing (pemasaran digital) ini? Berikut adalah beberapa perubahan perilaku masyarakat sebagai konsumen di era digital saat ini (Lu, 2020):

1. Scroll dan Swipe Opsi Produk

Meski toko-toko fisik masih kerap menjadi opsi untuk banyak orang ketika berbelanja produk dengan melihat langsung, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai bisnis kini bergerak ke dunia digital untuk menghemat biaya sewa toko fisik, sekaligus meningkatkan kemungkinan pembelian dari para konsumen. Lalu, apa saja keuntungannya bagi masyarakat sebagai konsumen?

Di era saat ini, ketika hendak membeli satu jenis produk saja, masyarakat dapat membandingkan berbagai opsi yang tersedia dari bermacam-macam toko yang ada pula. Mulai dari warna, harga, bahan, kelengkapan informasi, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, salah satu pertimbangan besar ketika konsumer hendak membeli adalah jumlah dan kualitas review produk yang hendak dibeli. Hanya dengan sentuhan jari, dengan mudahnya orang-orang untuk memutuskan untuk membeli suatu produk. Sehingga, para pelaku bisnis juga harus mempertimbangkan bagaimana mempermudah proses pembelian tersebut di dunia digital. 

Beberapa tips yang dapat dicatat oleh para pelaku bisnis untuk meningkatkan pembelian: 

  1. Meningkatkan pengalaman konsumen dalam berbelanja di platform digital. Jika menggunakan jasa salah satu e-commerce yang tersedia, maka perlu dipertimbangkan juga platform yang paling sering dan mudah digunakan oleh target pelanggan. 

  2. Memberikan keterangan produk yang lengkap dan mendetail, dalam rangka meyakinkan pelanggan bahwa produk yang ditawarkan memang berkualitas dan sesuai dengan apa yang mereka cari.

2. Berbelanja Lewat HP atau Laptop?

Mayoritas masyarakat saat ini tidak hanya memiliki satu perangkat berupa smartphone, namun juga kerap menggunakan laptop atau sejenisnya. Perlu kita akui bahwa pengalaman berbelanja melalui dua perangkat tersebut sungguh berbeda. Layar yang relatif lebih kecil pada layar smartphone perlu menjadi pertimbangan para pelaku bisnis dalam menampilkan produk yang ditawarkan dan juga proses yang dilalui pelanggan ketika mereka hendak membeli produk tersebut.

Kemudahan dalam proses checkout menjadi kunci penting dalam meningkatkan jumlah pembelian. Ketika sebuah bisnis memilih untuk juga menyediakan opsi pembelian melalui website bisnis itu sendiri, maka perlu dipertimbangkan jumlah form yang harus terisi saat pembelian. Minimalisir jumlah kolom-kolom yang harus terisi dan juga hal-hal yang harus di-klik, agar flow proses checkout menjadi lebih cepat dan simpel. 

Pelaku bisnis perlu mempertimbangkan pula betapa seringnya masyarakat dalam memilih untuk berbelanja dan melihat-lihat produk melalui smartphone (dalam kata lain, mobile-commerce atau m-commerce). Proses yang lebih nyaman, simpel, dan cepat melalui m-commerce bisa menjadi salah satu target digital marketing dari berbagai bisnis yang berkembang di era ini. 

3. Algoritma yang Begitu Mengenal Calon Konsumen Kita

Dalam membentuk sebuah strategi pemasaran, penting bagi untuk memahami bagaimana algoritma begitu berperan dalam menampilkan iklan-iklan produk di berbagai platform media sosial dan e-commerce di hadapan para calon konsumen. 

Ketika konsumen tertarik untuk membeli suatu produk, umumnya mereka akan menghabiskan waktu lebih lama ketika melihat suatu iklan yang lewat atau bahkan upaya ekstra dengan mencari nama produk tersebut di kolom pencarian. Algoritma yang sudah ada kemudian memilih iklan-iklan tertentu yang menurutnya menarik bagi pengguna tersebut. Iklan yang dimunculkan juga bergantung pada kualitas iklan itu sendiri, target pengiklanan yang ditentukan oleh akun yang membuat iklan (usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.), dan interaksi pengguna dengan iklan yang ditampilkan. 

Pelaku bisnis yang sedang berkembang dapat menciptakan iklan yang memang ditargetkan untuk populasi tertentu di lokasi tertentu (misalnya, iklan sekolah dasar untuk wanita usia 25-40 tahun di lokasi dekat sekolah yang diiklankan). Dengan begitu, akan semakin banyak calon konsumen yang sesuai target akan mengetahui akan keberadaan dan kualitas produk yang ditawarkan, bahkan mempertimbangkan untuk langsung membeli produk itu sendiri. 

4. Word-of-mouth dari Unggahan di Media Sosial

Berbagai bisnis juga mempertimbangkan untuk menggunakan jasa para influencer, karena menyadari kekuatan tingkat kepercayaan yang dimiliki para calon pelanggan terhadap review produk darinya. Mengingat bahwa 80% dari konsumen membuat keputusan pembelian berdasarkan unggahan tentang suatu produk yang pernah mereka gunakan (Kowalewicz, 2022), maka pelaku bisnis perlu memahami dan menggunakan kekuatan word-of-mouth yang besar potensinya ini di media sosial.

Bagaimana perilaku konsumen akan berkembang lagi di masa depan?

Dengan cepatnya perkembangan teknologi, para pelaku bisnis sebenarnya dapat memanfaatkan data-data yang ada untuk memahami karakteristik konsumen mereka dengan lebih baik. Perilaku konsumen akan terus menyesuaikan pula dengan teknologi yang ada. Namun yang pasti, setidaknya untuk saat ini aktivitas berbelanja melalui platform digital masih akan terus bertahan. Kunci agar bisnis dapat terus berkembang dan semakin sukses adalah memanfaatkan sumber daya data yang ada untuk mempelajari persona konsumen yang ada dan mendengar pula umpan balik dari para konsumen. Pastikan bahwa Anda memahami pain points yang membuat produk Anda menarik bagi para konsumen dan bangun pula kesetiaan pada pelanggan-pelanggan yang Anda miliki.  

Referensi:

Lu, E. (2020, Maret 13). The Transformation of Consumer Behaviors in The Digital Era. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbesbusinesscouncil/2020/03/13/the-transformation-of-consumer-behaviors-in-the-digital-era/

Kowalewicz, R. (2022, April 28). How Social Media Impacts Consumer Buying. Forbes. https://www.forbes.com/sites/forbesagencycouncil/2022/04/28/how-social-media-impacts-consumer-buying/

Skyword. (2020, Oktober 2). How the Marketing Funnel Works from Top to Bottom. Skyword.
https://www.skyword.com/contentstandard/how-the-marketing-funnel-works-from-top-to-bottom/ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun