Mohon tunggu...
Fadiah Idzni Nadhila
Fadiah Idzni Nadhila Mohon Tunggu... Lainnya - Profil Pribadi

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Stormi

3 November 2020   14:25 Diperbarui: 3 November 2020   21:55 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Haloo permisi, sudah ku peringatkan berapa kali nona stoorm cepat ambil sepedamu dan segera antarkan susu hangat itu ke rumah nyoya stark SEKARAAANG! " Seru ibuku  yang sudah sepuluh kali memintaku mengantarkan susu untuk nyonya stark. Aku segera bangun tanpa mengiyakan ibuku dan segera mengayuh kencang sepedaku ke arah rumah tua milik nyonya stark. 

Nyonya stark adalah wanita tua yang tinggal sebatang kara diujung jalan komplek rumahku, dia wanita tua yang hidup sendirian karena suaminya telah lama tiada dan tak memiliki anak seorangpun. Dan ya tentu saja karena itu ibuku sering membantunya dengan memberikan sup dan menyuruhku membersihkan rumahnya. Dan aku,namaku Stormi, Stormi Noyabr, iya aku tau nama ini cukup aneh, atau mungkin sangat aneh, akupun tidak tau secara spesifik apa arti namaku ini, tapi sepengetahuanku Stormi adalah badai dan Noyabr bahasa Azerbaijan yang berarti bulan November. 

Aku adalah remaja 18 tahun yang tidak terlalu pandai, tapi tak bodoh, tidak terlalu cantik tapi juga tak jelek, aku sudah aktif organisasi sejak SMP, tapi tidak terkenal juga. Kesibukanku saat ini adalah bersekolah, mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi dan sedikit berbisnis. Ya hanya bisnis kecil menjual makanan ringan yang konsumennya juga teman temanku sendiri.  Seperti remaja pada umumnya aku juga ingin menjadi kaya raya dan dapat membeli segala kebutuhan dengan uangku sendiri. 

Oh satu hal lagi aku bukan anak satu satunya dikeluargaku, karena aku memiliki seorang kakak laki laki yang bernama Groove August. Dan dia sedang berkuliah di luar kota saat ini. Berbedan denganku, Groove lebih pandai dibandingkan denganku. Dia anak yang pandai sejak kecil, menemukan jalan keluarnya sendiri dalam mengerjakan tugasnya,memiliki wawasan yang luas meskipun dia agak ngeyel, pokoknya Groove sangat pantas menjadi figure seorang kakak.

Aku dan keluargaku tinggal di perumahan yang tak begitu dekat dengan kota tetapi juga tak jauh dari kota, dan memiliki penduduk yang cukup banyak, dan berasal dari berbagai daerah yang berbeda. Hanya saja aku tak tau banyak soal tetanggaku, karena ya aku hanya banyak dirumah belajar, bermain ponsel dan berbisnis. Sesekali keluar rumah hanya untuk mengunjungi rumah nyonya Stark untuk membantunya, tak lebih dari itu. Karena menurutku tak ada yang dapat nyambung jika kuajak bicara, ya.. karena... Memang aku tak dekat.

Ckiiit... Tin tin.., suara sepedaku yang baru saja tiba didepan rumah nyonya Stark. " Oowh Stormiiii,apakah itu kauu?" Terdengar suara nyonya Stark yang berusaha berteriak agar aku mendengar suaranya karena beliau sudah tua renta, " Oh iya nyonya Stark ini aku, Stormi." Jawabku sembari menutup pintu gerbang rumahnya. " Aku sudah menunggumu sejak pukul tujuh tadi storm, aku sangat membutuhkan bantuanmu, bisakan kau ambilkan brangkas kotak besar berwarna merah diatas loteng rumahku??" Pinta nyonya Stark.

"Oh tentu saja bisa, ini sup untukmu nyonya Stark, aku akan mengambilkannya untukmu." Jawabku sembari menghidangkan sup buatan ibuku kepada nyonya Stark. Dan akupun mulai menaiki loteng rumah nyonya stark. Dan saat aku berada di loteng rumahnya aku menemukan sebuah buku berwarna hijau pastel yang sangat cantik, seharusnya aku tak membukanya saat itu, tapi karena aku penasaran, kubuka buku itu dan betapa terkejutnya aku melihat ada fotoku saat aku berumur 6 tahun, berfoto dengan suami nyonya Stark di halaman rumah mereka. Yang tandanya saat itu saat pertama kalinya aku pindah di komplek perumahanku. Dan aku mulai membuka lembaran berikutnya dari buku itu, dan terdapat tulisan tangan yang sepertinya tulisan nyonya stark, yang berisi.

"Ini tetangga baruku yang rumahnya 10 rumah jaraknya dari rumahku, dia sangat lucu dan ramah kepada semua tetangga, Namanya Stormi, sungguh nama yang berani dan kuat aku menyukainya, dia juga begitu menggemaskan. Aku dan suamiku sangat senang bila dia berkunjung kerumah kami, karena kami akan merasakan kehadiran seorang anak disana, aku membuatkannya kue, membelikannya mainan, dan mengajarkannya membuat sup daging yang enak bersama suamiku, dan kami terkadang juga mengundang ayah,ibu dan kakaknya untuk makan malam bersama dirumah. Sangat menyenangkan. Kakak Stormi, Groove juga sangat ramah dan lucu, tapi dia jarang bermain denganku karena dia suka bermain dengan anak laki laki.

"Aku sungguh tertegun sekaligus kaget karena ternyata nyonya Stark menulis setiap momen kami didalam buku tersebut. Kubuka terus lembar demi lembar halaman buku itu yang hampir semuanya berisikan momenku dan Groove bersama mereka. Sampai pada halaman ke 48 aku melihat itu adalah tulisan terakhir nyonya Stark dalam buku itu, yang juga terdapat fotoku dan dirinya tanpa tuan Stark suaminya. " Ini aku bersama Stormi kecil yang sudah tak kecil lagi, dia sudah tumbuh besar, usianya sekarang 10 tahun, kulitnya menghitam karena suka bermain diluar,badannya gendut sekali karena dia sangat suka makan, tetapi dia tetap menggemaskan, tapi setelah suamiku meninggal, aku tak tau mengapa dia jarang bermain disini, aku sedih karena merasa kesepian, dia hanya mampir sesekali untuk mengantarkan titipan ibunya lalu pulang. Dia seperti bukan Stormi yang dulu, yang ramah,lucu,dan percaya diri." 

Hanya sampai situ tulisan nyonya Stark berakhir, aku jadi teringat sesuatu saat itu, apa yang kualami dan yang membuat aku berubah seperti yang dikatakan nyonya Stark dalam tulisannya. Tak sadar aku sudah 30 menit berada didalam Loteng. Nyonya Stark yang menunggu lama dibawah hingga supnya habis pun terlihat panik, ternyata dia sudah meneriaki ku sedari tadi karena suaranya yang ringkih dan pelan aku jadi tidak mendengarnya.

"Storm apa kau baik baik saja? " " Storm" " apa kau kesulitan membawanya " itu yang diucapkan nyonya Stark berulang ulang sampai aku mendengarnya dengan jelas. Segera ku tutup buku itu dan turun membawa brangkas kotak besar yang di inginkan nyonya Stark " oh ah ttt .. tidak nyonya Stark, aku tidak kesulitan, aku ha.. hanya sedikit membersihkan brangkas ini karena berdebu" jawabku gelagapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun