Mohon tunggu...
Fadia Dara
Fadia Dara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Stikes Mitra Keluarga Bekasi

Jl. Pengasinan Jl. Rw. Semut Raya, RT.004/RW.012, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat 17113

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Gaya Hidup dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia

27 November 2023   00:47 Diperbarui: 27 November 2023   00:51 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika lansia memasuki masa lanjut usia, mereka mengalami berbagai permasalahan, termasuk masalah kognitif. Lansia juga  mengalami perubahan pada aspek fisik, kognitif, dan psikososial. Menurut WHO proporsi penduduk lansia di dunia pada tahun 2019 mencapai 13,4% pada tahun 2050 diperkirakan meningkat menjadi 25,3% dari total penduduk.

Ketika lansia memasuki masa lanjut usia, mereka mengalami berbagai permasalahan, termasuk masalah kognitif. Lansia juga  mengalami perubahan pada aspek fisik, kognitif, dan psikososial. Lansia, atau orang yang telah memasuki usia tua, menghadapi tantangan kesehatan yang unik yang memerlukan perhatian khusus. Salah satu faktor utama dalam meningkatkan kualitas hidup lansia adalah gaya hidup mereka. Gaya hidup yang sehat dapat memiliki dampak besar pada kesehatan fisik dan mental, serta pada kebahagiaan mereka. Gaya hidup dapat mempengaruhi kualitas hidup pada lansia (Nadialista Kurniawan, 2021).

Ada empat bidang kualitas hidup: kesehatan fisik, kesehatan mental, hubungan sosial, dan lingkungan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh para lansia adalah fungsi berbagai organ tubuh menurun seiring  berjalannya waktu. Penurunan fungsi ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah sel secara anatomis, berkurangnya aktivitas, asupan nutrisi yang tidak memadai, pencemaran lingkungan, dan radikal bebas. Hal ini menyebabkan perubahan struktural dan fisiologis pada seluruh organ selama proses penuaan, begitu pula pada  otak. Otak akan mengalami perubahan fungsi, termasuk fungsi kognitif berupa sulit mengingat kembali, berkurangnya kemampuan dalam mengambil keputusan dan bertindak lebih lamban (Indrayogi et al., 2022).

Menurut Kemenkes tahun 2022 untuk meningkatkan kualitas hidup yang sehat pada lansia dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

Aktivitas Fisik yang Teratur
Aktivitas fisik adalah salah satu pilar kesehatan yang sangat penting, terutama bagi lansia. Dengan aktivitas fisik yang teratur seperti olahraga dapat membantu membantu menjaga kesehatan jantung, memperkuat otot, meningkatkan keseimbangan, dan mengurangi risiko jatuh. Dalam banyak kasus, olahraga ringan seperti berjalan, berenang, atau yoga dapat menghasilkan manfaat yang signifikan. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan membantu mengatasi depresi dan kecemasan (Ekasari et al., 2019).

Pola Makan Seimbang
Nutrisi yang baik adalah kunci kesehatan lansia. Makanan seimbang yang kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Penting bagi lansia untuk menghindari makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh, dan untuk mengonsumsi makanan yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein berkualitas (Saras T, 2023).

Interaksi Sosial yang Aktif
Hubungan sosial yang kuat dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental lansia. Lansia yang tetap terlibat dalam komunitas, menjalin hubungan dengan teman dan keluarga, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial, cenderung memiliki tingkat depresi yang lebih rendah dan kualitas hidup yang lebih tinggi. Interaksi sosial juga dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Dibandingkan dengan lansia yang hanya berdiam diri di rumah tanpa melakukan kegiatan apapun mengurangi kualitas hidup bagi lansia tersebut. Meskipun usia sudah menua berinteraksi sosial yang aktif sangat penting dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik (Andesty & Syahrul, 2018).

Pemeliharaan Kesehatan Mental
Selain penyakit degeneratif, permasalahan psikologis juga menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi kehidupan lansia, diantaranya; kesepian, keterasingan dari lingkungan, ketidakberdayaan, ketergantungan, kurang percaya diri, penelantaran terutama pada lansia  miskin dan kurangnya motivasi dari anggota keluarga. Dapat menghilangkan kebahagiaan, keinginan, harapan, ketenangan, pikiran dan kemampuan  merasakan ketenangan dalam hidup, persahabatan bahkan menghilangkan keinginan untuk menikmati kehidupan sehari-hari (Kelen et al., 2016).

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Lansia harus memahami perubahan yang terjadi dalam pikiran dan emosi mereka seiring bertambahnya usia, dan mencari dukungan profesional jika diperlukan. Terapi atau konseling dapat membantu mengatasi stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, latihan kognitif seperti teka-teki, pembelajaran bahasa, atau permainan otak dapat membantu menjaga daya ingat dan kognisi yang baik. Menjaga kesehatan mental bagi lansia berdampak besar dan berpengaruh terhadap kognitif pada lansia. Dengan menjaga kesehatan mental lansia dapat bermanfaat bagi kualitas hidupnya.

Pengelolaan Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan lansia. Kecemasan dapat memberikan tuntutan yang besar pada orang lanjut usia, dan jika mereka tidak dapat beradaptasi, penyakit dapat timbul. Kecemasan dapat menyebabkan hipertensi, yang jika berkepanjangan akan menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah, dan peningkatan kadar kolesterol. Kecemasan juga mempengaruhi keadaan emosi, sehingga orang akan mudah gelisah dan sering mengalami perubahan suasana hati, mudah/cepat marah, mudah tersinggung, dan rasa khawatir yang berkepanjangan dapat membuat seseorang menjadi cemas dan depresi (Husna & Ariningtyas, 2019).

Oleh karena itu, mereka perlu mempelajari teknik pengelolaan stres seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga. Berbicara dengan seseorang yang dipercayai atau mencari dukungan dari kelompok dukungan juga bisa membantu mengurangi beban emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun