Mohon tunggu...
Fadia Arifah
Fadia Arifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjauhkan Diri dari Orang-Orang yang akan Membuat Tersesat atau Mengajak Orang-Orang Tersebut ke Jalan yang Benar

26 Mei 2024   11:47 Diperbarui: 26 Mei 2024   11:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, kita akan dihadapkan pada berbagai godaan dan cobaan yang dapat menjerumuskan kita ke dalam kesesatan. Salah satu ancaman besar yang dapat membuat kita tersesat adalah pengaruh buruk dari orang-orang di sekitar kita, bahkan meski mereka adalah orang-orang yang kita sayangi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan kita tentang bahaya ini dalam beberapa hadits beliau.


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali kekerabatan." (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim)


Dalam hadits lain, beliau juga bersabda:
"Sesungguhnya seorang lelaki akan berada di atas jalan (agama) kaumnya pada hari Kiamat, kemudian dibawa dan ditempatkan di neraka, lalu dia berkata, 'Ya Rabb, sesungguhnya aku telah meninggalkan kaumku karena takut kepada-Mu.' Maka dikatakan kepadanya, 'Engkau telah berdusta.'" (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim)


Kedua hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak boleh membiarkan hubungan kekerabatan atau kecintaan kita kepada seseorang menjadi alasan untuk mengikuti mereka dalam kesesatan. Alangkah besar dosa jika kita mengikuti orang-orang yang kita sayangi dalam melakukan kemaksiatan dan meninggalkan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kita harus memiliki keberanian untuk menentang dan menjauhi orang-orang yang membuat kita tersesat, meski mereka adalah orang-orang terdekat kita.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia duduk di suatu majelis yang di dalamnya diingkari ayat-ayat Allah dan dihina." (Shahih at-Tirmidzi)


Dalam hadits lainnya beliau juga berpesan:
"Tidaklah seorang hamba benar-benar beriman hingga aku (Nabi Muhammad) lebih dicintainya daripada anak dan orang tuanya." (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim)


Oleh karena itu, kita harus menjadikan cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Jika ada orang-orang terdekat yang mengajak kita untuk melakukan kemaksiatan atau meninggalkan perintah Allah, maka kita harus berani menjauhi mereka demi keselamatan iman dan agama kita.
Semoga kita semua selalu mendapat petunjuk dan perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Aamiin.

Sebenarnya kita tidak juga harus untuk menjauhi orang-orang yang bermaksiat, namun alangkah baiknya jika kita harus mengajal mereka, mengingatkan bahkan mengarahkan mereka untuk berada pada jalan kebenaran Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mengikuti ajaran yang diajarkan oleh Baginda Rasul Muhammad Shallallahu 'alaihi Wa sallam.

Kita harus senantiasa mengingatkan kepada orang-orang tersayang kita tentang pesan agung dari Allah Subhanahu wa ta'ala dan mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai suri tauladan terbaik bagi kehidupan kita. 

Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia dan membimbing umat manusia ke jalan yang lurus dan penuh cahaya. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." (HR. Ahmad)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun