Mohon tunggu...
Fadia Azzahra Rahayu
Fadia Azzahra Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - i luv me🦋

halo!✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengunggah Nilai Kearifan Lokal Melalui Angklung dalam Pembelajaran PPKn

1 Juli 2024   21:31 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:48 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Angklung merupakan salah satu instrumen musik tradisional dari Indonesia yang memiliki nilai kearifan lokal yang kaya. Dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), kearifan lokal angklung dapat menjadi sumber inspirasi yang menarik untuk menggugah kesadaran dan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.Angklung berasal dari daerah Sunda, Jawa Barat, dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. 

Instrumen musik ini terdiri dari tabung bambu yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan bunyi yang indah saat digoyangkan. Namun, angklung bukan hanya sekadar instrumen musik semata, melainkan juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.Salah satu nilai kearifan lokal yang dapat dipelajari melalui angklung adalah kebersamaan. Dalam bermain angklung, setiap pemain harus saling berkoordinasi dan bekerja sama untuk menghasilkan melodi yang harmonis. Hal ini mengajarkan pentingnya kerjasama dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat. Siswa dapat belajar bahwa keberagaman dalam budaya dan peran masing-masing individu sangat penting untuk mencapai keselarasan.

Selain itu, angklung juga mengajarkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab. Setiap pemain harus memahami peran dan tanggung jawabnya dalam menjaga ritme dan melodi angklung yang dimainkan. Hal ini menggambarkan pentingnya disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai warga negara.Dalam pembelajaran PPKn, guru dapat memperkenalkan sejarah, cara bermain, dan nilai-nilai kearifan lokal angklung melalui cerita, video dokumenter, atau bahkan mengundang pemain angklung untuk memberikan penjelasan langsung kepada siswa. Selain itu, siswa juga dapat diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan bermain angklung, seperti belajar memainkan melodi sederhana atau membuat angklung miniatur.

Melalui pembelajaran kearifan lokal angklung dalam PPKn, diharapkan siswa dapat lebih menghargai budaya Indonesia, memahami pentingnya kerjasama dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta terinspirasi untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan PPKn yang mengintegrasikan kearifan lokal angklung dapat membantu siswa tumbuh menjadi warga negara yang berbudaya, berdaya saing, dan memiliki rasa cinta tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun