Mohon tunggu...
Fadia Azzahra Rahayu
Fadia Azzahra Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - i luv me🦋

halo!✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecanduan Budaya Asing Sampai Lupa Sikap Nasionalisme yang Ada di Pancasila

11 Desember 2021   14:55 Diperbarui: 11 Desember 2021   15:09 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan sains dan teknologi yang semakin moderen akhir akhir ini menuntut moralitas dan paham nasionalisme yang tinggi, sebab ilmu dan pengetahuan yang tidak dibarengi dengan tingkat nasionalisme dan moralitas yang tinggi menyebabkan pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan  kehilangan keutamaannya sebagai wadah yang humanis. Tidak sedikit orang memiliki pengetahuan kewarganegaraaan yang baik dan prestasi yang gemilang secara formal akademik tetapi tidak memberikan keuntungan yang bermakna dalam lingkungan masyarakatnya, bahkan menjadi penyakit masyarakat yang sangat membahayakan bagi keberadaan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan karena semangat nasionalismenya dan moralitasnya rendah. Pengaruh Negatif globalisasi Tidak sedikit kasus amoral terjadi yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah maupun oleh para intelektual, baik melalui siaran televisi maupun media masa. 

Dengan dunia yang tanpa batas, globalisasi juga berimbas pada masuknya budaya asing yang dapat mudah masuk ke budaya lokal. Dampak globalisasi akibat pengaruh asing tersebut antara lain:

* Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.

* Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.

* Kemajuan teknologi memanfaatkan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

* Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.

Banyak masyarakat Indonesia terutama generasi muda yang masih belum bisa menyaring budaya asing dan malah langsung menelannya tanpa tahu dampak apa yang akan ditimbulkan jika terlalu menerima budaya asing. Memang tidak salah jika Indonesia mendapatkan budaya dari negara lain tetapi jangan sampai budaya sendiri dilupakan dan menurunkan sikap nasionalisme, sudah banyak contoh menurunnya sikap nasionalisme pada generasi muda Indonesia seperti:

> Lebih menyukai budaya asing daripada budaya sendiri

Ini adalah contoh yang sedang banyak-banyaknya di Indonesia, karena sekarang menurut saya Indonesia sedang dijajah oleh teknologi dan budaya asing yang sangat mempengaruhi sikap nasionalisme yang ada. Sebagai contohnya adalah budaya asing dari Korea Selatan atau yang biasa kita sebut KPOP, tanpa kita sadari kita sedang dijajah melalui budaya mereka karena pintarnya mereka memasuki pasar Indonesia dengan sangat mudah dan sangat disayangkan bahwa generasi muda Indonesia terlalu menelan sepenuhnya budaya asing itu tanpa menyaringnya lagi dan dapat membuat menurunnya sikap nasionalisme ada yang mengakibatkan terlupakannya budaya Indonesia itu sendiri.

> Tidak menghargai karya anak bangsa

Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain. Namun, sayangnya kebanyakan masyarakat Indonesia memandang sebelah mata karya anak bangsa. Mengapa? Karena mereka membandingkan karya anak bangsa dengan karya buatan negara lain yang menurut mereka lebih baik. Memang jika dibandingkan dengan negara maju lainnya Indonesia memang masih tertinggal tetapi alangkah baiknya jika masyarakat Indonesia mendukung sepenuhnya karya buatan Indonesia agar dapat bersaing dengan karya dari negara-negara lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun