Mohon tunggu...
Fadia Azzahra Rahayu
Fadia Azzahra Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - i luv me🦋

halo!✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Opini Fenomena Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah

21 Juni 2021   20:11 Diperbarui: 21 Juni 2021   20:32 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

NAMA : SRI WAHYUNI

NIM : 201011500154

Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 Mw diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu[8] dengan kedalaman 10 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.

Gempa tersebut merupakan gempa yang belum pernah terjadi, karena gempa tersebut dibarengi dengan likuifaksi, yaitu berubahnya struktur tanah menjadi lumpur. Fenomena ini terjadi karena di kota palu struktur tanahnya berpasir, Goncangan saat ini yang ditimbulkan gempa bumi, membuat tanah seperti udara larut. Di perumahan Balaroa Kota Palu, sekitar 1.700 rumah tertelan batu setelah gempa yang menjadi tanah cair. 

Tragedi ini digunakan dari berbagai kalangan, bahkan sampai warga negara asingpun berduka. Ada banyak relawan dari negara yang ingin membantu warga kota Palu dan sekitarnya, namun kementerian luar negeri Indonesia menyatakan keputusan untuk melakukan hubungan langsung untuk menjadi relawan di kawasan bencana. Koordinasi seperti ini sangat penting, agar bisa dapat dipastikan kedatangan relawan dari negara asing tidak menyatakan jalannya upaya penyelamatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun