Kemampuan dalam berpenampilan akan menjadi salah satu hal yang pertama kali di pandang dalam diri seseorang. Terkadang seseorang dapat dinilai baik atau buruk dari caranya berpenampilan. Meskipun tidak selamanya dapat didefinisakan seperti itu, karena terkadang kepribadian seseorang bisa saja bertolak belakang dengan penampilannya.
Siapapun bisa berpenampilan cantik/tampan, tetapi belum tentu berkepribadian yang cantik/tampan pula. Seperti sebuah pepatah yang berbunyi Don't judge a book by the cover,kita tidak bisa menghakimi begitu saja seseorang dari apa yang kita lihat dari luar, dalam hal ini adalah penampilannya.
Lantas sudah baik kah cara kita berpenampilan?
Dalam berpenampilan, khusunya urusan pakaian seseorang cenderung mengikuti bagaimana fashion yang sedang tren pada saat itu.
Terkhusus lagi kaum hawa yang sangat memperhatikan penampilannya, mulai dar pakaian, make up, aksesoris dan lain lain. Tak dipungkiri hal tersebut sangatlah wajar, karena di era seperti ini penampilan akan menjadi penilaian utama bagi seseorang.
Bukan salah, jika dalam menilai seseorang pertama kali dilihat dari cara nya berpenampilan, karena hal ini adalah aspek fisik yang dapat dilihat dan diidentifikasi secara langsung tanpa harus melakukan pendekatan terhadap orang tersebut. Bahkan dari gaya berpenampilan seseorang, dapat diketahui berbagai latar belakang mengenai diri orang tersebut secara garis besar.
Meskipun tidak semua kepribadian seseorang selaras dengan penampilannya, tidak dipungkiri jika penampilan juga sangat berpengaruh terhadap timbal balik yang akan diberikan oleh orang lain.
Bahkan dalam dunia pekerjaan pun, penampilan menjadi sesuatu hal yang sangat vital penilainnya. Apa yang dipakai oleh seseorang saat melamar sebuah pekerjaan akan menjadi pertimbangan orang tersebut akan diterima atau tidak dalam pekerjaan tersebut. Apa yang dikenakan oleh seorang guru akan menjadi panutan bagi anak didiknya. Apa yang dikenakan oleh seorang artis/seniman akan cepat menjadi booming dan banyak ditiru oleh para fansnya. Hal tersebut merupakan contoh kecil pengaruh penampilan terhadap orang lain.
Akan tetapi, sekali lagi yang patut menjadi penekanan yaitu bahwa tidak semua penilaian dapat dilihat dari gaya seseorang dalam berpenampilan. Dapat diambil contoh seorang pengemis, yang cenderung berpenampilan seadanya tetapi masih ada diantara mereka yang mempunyai kepribadian dan hati yang leih mulia jika dibandingkan dengan para kaum milyader berpenampilan menarik tetapi tidak memilii kepribadian yang baik.
Lantas bagaimana hal yang seharusnya kita lakukan?
Mementingkan penampilan?
Acuh terhadap penampilan ?
Semua kembai keada bagaimana individu masing masing. Akan tetapi alangkah lebih baiknya, jika dalam berpenampilan memperhatikan hal hal berikut ini:
- Berpenampilan yang membuat orang lain nyaman berada di dekat kita, jika orang lain nyaman berada di dekat kita maka akan mudah menjalin hubungan dengan orang lain.
- Berpenampilan yang sopan, dengan berpenampilan sopan, kita akan dihargai oleh orang lain.
- Berpenampilan yang sesuai dengan tugas, seseorang hendaknya berpenampilan sesuai dengan pekerjaannya, agar tidak menggangu proses berjalannya pekerjaannya dan dapat diidentifaksi dengan mudah oleh orang lain
- Berpenampilan sesuai dengan dirinya sendiri, pada dasranya setiap orang memiliki selera yang berbeda beda, menajdi diri sendiri memang lebih nyaman, asalkan tetap menghargai adanya orang lain disekeliling kita.
Setelah membenahi bagiamana cara kita bepenampilan, jangan lupa pula untuk membenahi kepribadian diri kita, agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena penampilan bukanlah segalanya, tetapi penampilan mempengaruhi segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H