Dalam memahami peradaban islam melalui pendekatan sejarah terlebih dahulu kita harus memahami teorinya, kebanyakan para pakar menjelaskan perdaban islam melalui pendekatan sejarah, sejarah juga termaktub dalam Al-Quran didalam surat Al-Hasyr ayat 18 yang artinya "....Perhatikanlah sejarahmu, untuk masa depanmu", bahwa sejarah dapat digunakan sebagai pelajaran untuk masa depan, prsiden soekarno juga menyampaikan pentingnya sejarah dalam singkatan yakni "JAS MERAH" atau kepanjangan dari "Jangan sekali kali melupakan sejarah", beberapa hal tersebut membuktikan betapa pentingnya mempelajari sejarah.
      Beberapa teori dalam memahami sejarah dibagai menjadi tiga, teori pertama meyatakan bahwa peradaban manusia yang terjadi berjalan secara linier yang artinya bahwa peradaban manusia bergerak lurus dalam fase atau periode yang dihadapi, seperti perjalanan manusi yang berawal dari kelahiran kemudian kecil,remaja, dewasa, menua dan kematian. Dalam teori ini sebagian besar dialami oleh bangsa-bangsa arab dan barat.
Teori kedua berpendapat bahwa sejarah bergerak secara sirkular yang artinya bergerak melingkar atau yang sering dikiaskan dalam bahasa jawa  yakni "Cokro panggilingan" atau roda  yang berputar, yang maknanya bahwa kehidupan manusia itu berputar yang tidak ada ujung pangkalnya. Teori sejarah ini biasanya sangat terkait dengan ketergantungan manusia terhadap alam yang memiliki siklus, sedangkan yang mengalami teori ini sebagian besar ialah masyarakat jawa dan hindu india.
Selanjutnya teori yang ketiga yakni teori spiral atau gabungan antara teori linear dan sirkuler, yang menjelaskan bahwa sejarah bergerak sirkular dan linier, sejarah bergerak memutar tetapi tetap lurus kedepan dan terdapat proyeksi kedepan , teori ini berpendapat bahwa sejarah berputar-putar tetapi bergerak kedepan dan tedapat target-target yang ingin dicapai kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H