Padahal ribuan pengunjung yang datang setiap harinya dan setiap pengunjung membawa sampahnya masing-masing, tetapi kawasan JIEXPO tetap terlihat bersih. Begitu juga ketika malam hari para pengunjung pulang meninggalkan sampah berserakan tetapi besok ketika kembali datang lagi, sampahnya sudah hilang! Kira-kira dibawa kemana ya sampahnya?
Nah, saya sempat berkunjung pada hari terakhir dan berkesempatan berbincang dengan Alfino (21) seorang pria panitia departemen kebersihan di JFK yang membersamai festival ini selama 2 tahun sejak 2023. Ia menjelaskan bahwa panitia penyelenggara JFK 2024 telah membuat beberapa langkah yang dinilai strategis untuk menangani sampah yang dihasilkan selama acara berlangsung.
Pertama yang paling umum kita temukan di banyak tempat wisata yaitu empat sampah terpisah untuk sampah organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Tempat sampah ini telah diletakkan di berbagai titik strategis di area festival. Pengunjung diimbau untuk membuang sampah sesuai dengan kategorinya.
Lalu panitia juga mewajibkan booth-booth atau tenda-tenda pameran untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Selain itu, kantong plastik sekali pakai dilarang dan digantikan dengan kantong kain atau bahan yang bisa digunakan kembali.
Kemudian panitia juga mengedukasi dan mengampanyekan seputar kepedulian lingkungan melalui berbagai media, termasuk pamflet, poster, dan pengumuman di panggung utama. Pengunjung diedukasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan. Beberapa workshop juga diadakan untuk mengajarkan cara mendaur ulang sampah di rumah.
Para panitia juga mengumpulkan sampah organik yang kemudian diolah menjadi kompos di fasilitas pengolahan khusus yang telah disiapkan. Kompos ini nantinya akan digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah di sekitar area pameran dan area hijau di Jakarta.
Tidak hanya petugas kebersihan dari panita event, JFK 2024 bekerja sama dengan berbagai organisasi lingkungan dan perusahaan pengelolaan sampah Daerah Khusus Jakarta untuk memastikan bahwa sampah yang dihasilkan selama acara dapat diolah dengan baik dan tidak mencemari lingkungan.
Alfino juga mengatakan, "Kami selaku panitia berharap, dengan adanya berbagai inisiatif ini, acara ini (JFK 2024) enggak cuman jadi ajang pameran yang menghibur, tapi juga ngedukung pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Kita juga berharap pengunjung bisa ikutan aktif dalam menjaga kebersihan dan mendukung program lingkungan yang telah diterapkan."
Selain Alfino, saya juga sempat berbincang bersama salah seorang aktivis lingkungan yang mengisi workshop di JFK, Nathan (20), “Harapannya dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama, Jakarta Fair Kemayoran 2024 diharapkan dapat menjadi contoh baik dalam pengelolaan sampah di acara-acara besar lainnya di Indonesia,” ucap Nathan.
Fadhly Syauqy Syahidan 11230511000092, Mahasiswa semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.