digital yang serba cepat ini, teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan bahkan beribadah. Bagi umat Islam, perkembangan teknologi memberikan peluang besar untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, di sisi lain, era digital juga membawa tantangan tersendiri yang dapat menjauhkan kita dari nilai-nilai Islam jika tidak dikelola dengan bijak.
Di eraBagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi untuk bertahan dalam keimanan di tengah derasnya arus informasi dan perubahan zaman? Berikut beberapa cara dan refleksi yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu manfaat terbesar dari era digital adalah kemudahan akses terhadap ilmu agama. Kini, kita bisa mendengarkan kajian, membaca tafsir Al-Qur'an, atau mempelajari hadis Nabi Muhammad SAW hanya dengan beberapa klik di smartphone. Aplikasi Al-Qur'an, situs-situs Islam, dan media sosial menjadi sumber belajar agama yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal." (QS. Al-Anfal: 2).
Dengan menggunakan teknologi untuk mendekatkan diri kepada Allah, kita bisa memperdalam keimanan, memperbaiki akhlak, dan memperluas pemahaman kita tentang ajaran Islam. Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menambah bekal ibadah kita, agar lebih siap menghadapi kehidupan dunia dan akhirat.
Di era digital, media sosial menjadi salah satu platform terbesar yang mempengaruhi kehidupan banyak orang, terutama anak muda. Bagi umat Islam, ini adalah peluang besar untuk menyebarkan kebaikan. Dengan satu postingan yang berisi nasihat atau inspirasi Islami, kita bisa menjangkau ribuan orang dalam waktu singkat. Bahkan, kebaikan yang kita sebarkan dapat menjadi amal jariyah yang terus mengalir meskipun kita sudah tidak lagi di dunia ini.
Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya. (HR. Muslim).
Namun, di sisi lain, kita juga perlu berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Informasi yang salah, fitnah, dan perdebatan yang tidak bermanfaat sering kali menghiasi platform digital ini. Sebagai Muslim, kita harus memastikan bahwa setiap informasi yang kita sebarkan adalah benar, bermanfaat, dan tidak menimbulkan kerusakan di tengah umat.
Di balik manfaat teknologi, ada juga ancaman yang harus kita waspadai, yaitu fitnah dan godaan kemaksiatan di dunia maya. Konten negatif, pornografi, ghibah (menggunjing), dan perilaku tidak bermoral sangat mudah ditemukan di internet. Jika kita tidak hati-hati, kita bisa terjerumus dalam dosa yang merusak hati dan jiwa.
Allah SWT berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).
Zina di era digital tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga bisa melalui interaksi online yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga diri dan hati dari konten-konten yang bisa menjerumuskan pada dosa. Menggunakan internet dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab adalah salah satu bentuk jihad melawan hawa nafsu di era digital.
Salah satu tantangan terbesar di era digital adalah manajemen waktu. Media sosial, game online, dan aplikasi hiburan lainnya sering kali membuat kita lupa waktu dan menunda-nunda pekerjaan atau ibadah. Padahal, waktu adalah salah satu nikmat Allah yang harus kita jaga dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah SAW bersabda: "Dua nikmat yang seringkali manusia lalai darinya adalah kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari).
Untuk tetap bertahan dalam keimanan, kita harus mampu mengelola waktu dengan baik. Kurangi aktivitas yang tidak bermanfaat, dan maksimalkan waktu kita untuk beribadah, belajar, dan bekerja dengan niat yang ikhlas karena Allah. Menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata adalah kunci agar kita tidak terjebak dalam sikap lalai.
 Dengan niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh, insya Allah, kita bisa meraih ridha Allah SWT dan surga-Nya, meski di tengah gempuran teknologi dan arus digitalisasi. Semoga kita semua bisa menjadi bagian dari generasi yang cerdas memanfaatkan era digital untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI