Mohon tunggu...
Fadhli Muhaimin Ishaq
Fadhli Muhaimin Ishaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Menulislah Maka Kau Abadi"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berbeda Bukan Berarti Berarti Tidak Bisa Bersama

19 Januari 2023   02:43 Diperbarui: 24 Januari 2023   21:56 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari indahnya perbedaan Sumber:https://1.bp.blogspot.com/-GZc9-jLK-gQ/YCFkijqBmII/AAAAAAAAAEY/VUG-azZXK6EHbbupPojZO5j4j344p960QCLcBGAsYHQ/s445/12%2BKata%2BMutiara%2B%2528Quotes%2529%2BTentang%2BToleransi%2BDalam%2BBahasa%2BInggris.png

Pelangi itu indah, mau dilihat dari sisi manapun semua orang akan terpukau ketika meliriknya

Kita ketahui bersama bahwa pelangi begitu indah dan mempesona, di kala musim penghujan pelangi  selalu di tunggu – tunggu oleh beberapa orang hanya untuk menikmati keindahannya saja.  Mengapa demikian ? 

Sebut saja salah satu alasan kenapa pelangi indah dipandang adalah karena pelangi memiliki beranekaragam warna di dalamnya dengan komposisi yang seimbang tanpa mendominasi warna yang lain begitu damai dan begitu tenteram, hal inilah yang menjadi alasan kenapa pelangi itu digemari banyak orang.

Bayangkan jika kita menerapkannya dalam kehidupan .

Sering  pula kita mendengar bahwa  sesuatu yang berbeda itu sulit untuk disatukan, bahkan mungkin tidak akan pernah bisa disatukan. Banyak kita dengar bahwa perbedaan mengantarkan kita pada keterpisahan bak minyak dan air, kedua cairan ini tak dapat disatukan, meskipun kita telah mengaduknya sepanjang waktu. Tapi sebenarnya jika kita memperdalam pengetahuan kita  bahwa ada suatu cara agar kedua cairan itu bersatu, yaitu menggunakan sabun sebagai bumbu pelengkap untuk menyatukan keduanya. Begitu pula dalam konteks kehidupan yang kita jalankan, perlu ada bumbu pelengkapnya. Ketika air dan minyak dapat bersatu dengan menggunakan sabun, maka rasa memahami dan bijaklah yang menjadi bumbu pelengkap dari perbedaan yang kita jalankan dalam kehidupan.

Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman baik suku dan budaya, terdapat  lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010.(dikutip dari https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa). Setiap suku, bangsa pasti memiliki ciri dan karakteristiknya tersendiri, baik dalam aspek sosial, maupun aspek budaya. Perbedaan inilah yang membentuk negara ini penuh dan kaya akan keberagamannya. Indonesia sendiri pun memiliki  salah satu Keberagaman lainnya dari bangsa Indonesia adalah agama dan kepercayaan.

Lantas apa yang menyebabkan Indonesia tetap bersatu ? padahal memiliki ragam suku budaya dan kepercayaan yang berbeda beda ?

Tentu saja karena adanya sikap toleransi antar sesama, toleransi hadir untuk menghalau setiap tindakan ataupun gerakan yang berupaya memecah belah persatuan. Sebelum berbicara lebih jauh, toleransi diartikan sebagai sebuah sikap untuk saling menghargai, menghormati, membiarkan pendapat, pandangan, kepercayaan kepada antar sesama manusia yang bertentangan dengan diri sendiri.

Bahkan dalam agama dan kepercayaan pun juga diajarkan sikap toleransi atau menghargai sebuah perbedaan.

Dalam agama islam dijelaskan dalam al quran wahai manusia sesungguhnya aku menciptakan kamu dari seorang laki laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku agar kamu saling mengenal sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi allah adalah orang yang paling taqwa diantara kamu “(Q.S al hujurat :13) Islam secara tegas mengemukakan kemajemukan merupakan sunatullah, Seolah olah melalu ayat ini tuhan mengisyaratkan kondisi muktikultural atau kemajemukan budaya sebagai desain yang di rancang oleh tuhan.

Bahkan jika kita melihat agama Kristen pun juga di jelaskan bahwa perbedaan itu adalah hal yang lumrah bagi kehidupan. Dalam (Kolose 3:10) dijelaskan dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khaliknya ;( kolose 3:11) “dalam hal ini tidak ada lagi orang yunani atau yahudi orang bersunat atau tidak bersunat, orang barbar atau orang skit, budak atau orang merdeka, tetapi kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

 Dalam agama Kristen, tuhan menghadirkan dan menempatkan kita di tengah keberagaman suku, bahasa, budaya, dan agama. Semua keragaman itu merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dirawat secara benar .

Jadi dapat ditarik benang merah  bahwa dalam kehidupan ini, perbedaan merupakan sebuah keniscayaan dan setiap agama menghargai keragaman, serta  memahaminya sebagai anugerah terindah dari tuhan bagi hambanya (dikutip dari buku Merayakan Keragaman karya Ibn Ghifari)

Maka jika kita kembali berpikir dan menggunakan akal yang sehat maka kita akan  memandang sebuah perbedaan  sebagai anugerah. Perbedaan itu pun akan menjadi terasa indah dan mewarnai hidup kita.Bayangkan jika kita harus selalu bertikai ketika mengalami sebuah perbedaan maka negara yang sedang kita huni ini tidak akan pernah ada. Tanpa adanya toleransi mustahil negara ini bisa berdiri hingga saat ini.  

#Meyakini Menghargai

#Toleransi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun