Mohon tunggu...
Fadhlillah Syams
Fadhlillah Syams Mohon Tunggu... Arsitek -

Membahas dunia keseharian manusia dari sudut arsitektur dalam bahasa yang ringan dan mudah dimengerti. "Tukang Insinyur" yang buka praktek di "Terasharing Studio Arsitektur".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arsitek(tur) Sendal Jepit

21 Januari 2016   20:41 Diperbarui: 21 Januari 2016   20:57 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda fikirkan? Kerenkah...atau Ah, mainstream...

Lalu bagaimana jika disebelahnya juga ada lelaki tampan yang turun dari mobil BMW dengan seri yang sama dengan mengenakan kaos oblong, celana pendek, dan...."sendal jepit"?

 

"Damn, Man! You are the 'Real MVP'!"

Jadi bagaimana anda tidak menderita jika tidak mengenal "benda penuh estetika" ini. Meski sering diinjak, diacuhkan, dan tidak dipedulikan, benda "sejuta umat" ini memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Ya...setidaknya bagi kehidupan saya.

Arsitektur Nusantara - Arsitek(tur) Sendal Jepit
*versi Penulis

Arsitektur Nusantara, inilah yang saya maksud dengan Arsitek(tur) Sendal Jepit.

Seperti yang kita tahu, Nusantara adalah istilah yang pertama kali dipakai oleh Majapahit dalam mendefinisikan konsep kenegaraannya. Istilah ini merujuk pada wilayah kepulauan yang membentang dari Sumatera sampai Papua yang saat ini sebagian besarnya berada di terotorial Negara Indonesia (lihat pengertian Nusantara, Wikipedia). Sedangkan Arsitektur Nusantara secara sederhana dapat diartikan sebagai tata kelola ruang hidup manusia yang berada di wilayah Nusantara.

Mengapa Arsitektur Nusantara saya samakan dengan Sendal Jepit?

Seperti halnya sendal jepit, Arsitektur Nusantara sepertinya dewasa ini telah diacuhkan (atau bahkan dilupakan?). Arsitektur Nusantara sepertinya hanya menjadi literatur yang bahkan oleh arsitek sendiri jarang digunakan dalam mendesain. Mungkin cepatnya arus informasi saat ini menyebabkan banyak referensi desain diluar sana yang masuk ke negeri ini.

Sebenarnya tak ada salahnya jika menggunakan desain arsitektur luar negeri. Toh, diundang-undangnya saja tidak dilarang... Yang jadi permasalahan adalah jika aspek-aspek penting dalam rancangan arsitektur nusantara tidak diindahkan oleh arsitek.

Sebagai sebuah literatur keilmuan, arsitektur nusantara menyimpan "petuah-petuah" penting bagi arsitek dalam merancang hasil karyanya. Baik itu di level mikro maupun makro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun