Kedua, pahami struktur penulisan essay yang baik. Sekali lagi, memang tidak ada format baku dalam penulisan ketiga komponen ini. Namun, karena essay tersebut akan dibaca oleh ekspert, sebaiknya disajikan dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang teman-teman pilih. Sederhananya, essay dapat dibagi menjadi beberapa komponen seperti: pendahuluan, isi dan penutup. Atau pada beberapa case juga bisa dikelompokkan seperti perkenalan, komitmen, rencana pasca studi, rencana kontribusi, dan penutup. Ya, tergantung style masing-masing.Â
Ketiga, tulislah poin-poin yang ditawarkan/dijual. Perlu diketahui, bahwa essay adalah salah satu komponen yang akan banyak dikonfirmasi kepada pendaftar pada saat wawancara. Oleh karena itu, cermatlah dalam menulis informasi pada essay masing-masing. Anggap saja setiap kalimat yang dituliskan akan dikonfirmasi oleh interviewer nanti. Dengan demikian, tuliskan kalimat yang dapat dipertanggungjawabkan.Â
Kembali lagi, jika hasil mind-map pada tahap awal terlalu banyak, pilihlah poin-poin yang sesuai dengan pertanyaan essay. Pastikan tidak melebar (out of context). Informasi ini juga dapat menjadi 'senjata' pelamar saat proses interview nanti atau nilai jual pelamar.Â
Keempat, sajikan informasi yang relevan dengan program studi/skema yang dilamar. Ya, jika teman-teman melamar untuk studi lanjut S2 Bidang Komunikasi, aktivitas atau prestasi yang dirasa kurang relevan dengan bidang tersebut tidak perlu ditonjolkan. Bijaklah mempertimbangkan informasi yang dituliskan, apakah relevan atau tidak. Mungkin saja, jika tidak relevan, teman-teman dinilai belum siap untuk mengikuti studi tersebut atau malah bisa saja disarankan oleh interviewer untuk studi lanjut pada bidang dengan prestasi yang kurang relevan tersebut (Who knows?).
Selanjutkan kita bahas pada Bagian 2 ya.Â
Yogyakarta, 14 Februari 2023
Fadhli
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H