Mohon tunggu...
PutihKelabuh
PutihKelabuh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di universitas islam negeri sumatera utara

Saya seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, saya memiliki minat yang besar dalam membaca dan menulis. Hobi membaca dan menulis saya tidak hanya sekadar kegiatan santai, tetapi juga sebagai sarana untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ini. Melalui kegiatan membaca, saya dapat memperluas wawasan dan pemahaman terhadap berbagai teori dan konsep yang menjadi dasar ilmu komunikasi. Di samping itu, menulis juga merupakan bagian penting dalam perjalanan akademik saya. Melalui kemampuan menulis, saya dapat menuangkan pemikiran dan gagasan secara jelas dan sistematis. Blog ini menjadi wadah bagi saya untuk mengekspresikan berbagai ide dan pandangan terkait dengan ilmu sosial dan fenomena sosial yang tengah berkembang. Dengan menulis di blog, saya juga dapat berbagi informasi dan pandangan dengan pembaca lainnya. Dalam konteks ilmu sosial, penting bagi kita untuk terus memperhatikan dan menganalisis berbagai fenomena sosial yang sedang terjadi di sekitar kita. Misalnya, dalam era digital seperti sekarang, fenomena media sosial menjadi topik yang menarik untuk diteliti. Melalui analisis yang mendalam, kita dapat memahami dampak media sosial terhadap pola komunikasi dan interaksi sosial masyarakat. Dengan demikian, melalui blog ini, saya berharap dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih luas terkait dengan ilmu sosial dan fenomena sosial kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dibalik Kata Sumatera

29 Oktober 2024   22:48 Diperbarui: 30 Oktober 2024   00:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber Gambar : FacebookChryse Nesos

Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya 'pulau emas'.

Pulau Percha

Di pulau ini banyak terdapat Getah perca atau Palaquium adalah salah satu tumbuhan asli Sumatra. Tumbuhan ini juga terdapat di Semenanjung Malaya, Australasia, Taiwan bahkan sampai ke Kepulauan Solomon.

Bumi Andalas.

Bebesaran atau murbei (Latin: Morus) adalah sebuah genus yang terdiri dari 10--16 spesies pohon tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis di Asia, Afrika dan Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia. Salah satunya yang terkenal adalah di desa Andaleh, kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang telah mencapai usia lebih dari 120 tahun

Sumatera

Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis.

Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatera. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatera.

Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ofir. Kitab Al-Qur'an, Surat Al-Anbiya' 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman berlayar ke "tanah yang Kami berkati atasnya" (al-ardha l-lati barak-Na fiha).

Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera (Gunung Ophir di Pasaman Barat, Sumatera Barat yang sekarang bernama Gunung Talamau. Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ofir Nabi Sulaiman a.s.

Pulau Sumatra dari dahulu memang terkenal sebagai daerah penghasil emas, khususnya daerah Sumatra Tengah, konon katanya pemasukan emas Sriwijaya berasar dari Minangkabau. Berdasarkan laporan dari Thomas Dias, seorang Portugis yang digaji oleh Belanda di Melaka pada masa itu. Dia dikatakan mengembara dari pantai timur untuk tiba ke kawasan tersebutdan melaporkan, bahawa terdapat istana di Pagaruyung dan pelawat perlu melalui tiga pagar untuk memasukinya. Dia melaporkan bahawa kerja utama penduduk tempatan pada masa itu merupakan mendulang emas dan pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun