Mohon tunggu...
Fadhli Ali
Fadhli Ali Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Anak muda,maaf masih meledak-ledak.Saya koleris akut,tapi juga sanguin.\r\nSuka ama anak-anak,suka dengan yang namanya Humor,Easy Going.\r\n\r\nPanggil saya Ali !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dahlan Iskan, Permata Indonesia (Bagian 2)

12 Desember 2011   22:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:25 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BANDUNG - Mengutip sebuah syair dari grup nasyid SHOUHAR  "Singsingkan lengan baju pancangkan asa,Ukirlah hari esok pertiwi jaya"

Mari kita kembali menyimak kisah hidup orang magetan yang penuh dengan kesederhanaan dan merupakan salah satu role model bagi saya, pak Dahlan Iskan. Bukan maksud saya untuk menyanjung beliau atau memuji-muji beliau,saya rasa beliau tidak butuh pujian apalagi hanya dari seorang mahasiswa tingkat 3 seperti saya.

Namun  saya rasa seluruh rakyat Indonesia bisa mencontoh perilaku yang pak Dahlan tampilkan dalam keseharian. Baik urusan Leadership, Awareness, Manner dan lain lain. Karena ada beberapa diantara sahabat saya ketika ditanya "hei,apakah kamu mengenal siapa Dahlan Iskan?" jawabannya selalu sama, yaitu "enggak,siapa itu bro?" dan ada juga yang ketika ditanya siapa Dahlan Iskan menjawab pertanyaan saya "Pak Dahlan Itu Inspirasi saya bro" sambil menjelaskan secara panjang lebar profil pak Dahlan dengan semangat.Anak-anak muda Indonesia,inilah bapak kita bapak yang bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk terus bergerak dan terus bergerak.

Saya mengatakan bahwa sosok beliau yang jauh dari kesan protokoler amat membuat saya terheran heran. Jika pejabat Indonesia menginginkan pelayanan kelas wahid,maka pak Dahlan lebih memilih menggunakan fasilitas seadanya. Lebih memilih jalan kaki menuju kantor. Saya pernah melihat liputan dari salah satu koran beliau lebih memilih makan di kantin dengan menu "rakyat" dari pada jamuan mewah kelas wahid. Pak dahlan amat senang menggunakan sepatu keds. Kalau tidak salah agar gampang berlari ujarnya. Pak Dahlan memang manusia yang unik. Saya yakin akan banyak sekali the Next Dahlan Iskan jika semua anak muda di Indonesia bersemangat dan berprilaku "membumi" seperti beliau.

Sebagai mahasiswa teknik selama ini saya  juga mempelajari apa itu "Efisiensi" maka pak dahlan memberikan contoh real apa itu efisiensi. Beliau merombak kebijakan-kebijakan PLN yang tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia ,menghapuskan SE 006(bisa sahabat KOMPASIANA cari di Google.com),mengeluarkan kebijakan GRASS, menerangi daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan sel surya.

Pak Dahlan juga mempelopori efisiensi dan kebijakan trafo dan pengalihan penggunaan gas dari minyak untuk menghidupkan PLN. Pak Dahlan "mengajarkan" saya apa arti disiplin, saat beliau mengumumkan rapat pukul 06:30 dan hanya 2 dari 10 direksi PLN yang bisa mengikuti rapat karena ruangan rapat telah terkunci beberapa saat sebelum rapat dimulai. Ya,itulah pak Dahlan Iskan, Displin! Beliau mengajarkan masyarakat Indonesia untuk meninggalkan inefisiensi,bekerja keras, pantang menyerah, menjawab kritik dengan prestasi bukan dengan caci atau janji.

Saya rasa beliau tidak butuh sanjungan,beliau tidak butuh manusia menunduk nunduk hormat kepada beliau. Saya rasa pak Dahlan amat menyukai pemuda  dan rakyat Indonesia Indonesia yang bersemangat,berfikir Out of The Box dan membumi. Sudah saatnya pemuda Indonesia bergerak dan mencontoh hal yang luar biasa dari pak Dahlan. Jika anda adalah mahasiswa maka jadilah mahasiswa yang kritis,kontributif sekecil apapun untuk kemajuan Indonesia dan sekali lagi  harus tetap membumi. Jika anda adalah seorang karyawan maka jadilah karyawan yang produktif,bukan yang malas-malasan. Intinya apapun profesi anda KOMPASIANA bergeraklah dan terus bergerak. Jangan jadi rakyat Indonesia yang malas. Pak Dahlan sudah mencontohkan bagi kita.

Diakhir tulisan saya dibagian dua ini saya berterimakasih kepada KOMPASIANA yang sudah mau membaca tulisan saya mengenai pak Dahlan nantikan Dahlan Iskan,Permata Indonesia bagian 3. Saya ini pengagum beliau dan akan mencontoh semangat,disiplin beliau walau memerlukan waktu. Ayo bersama bergerak,jangan Malas !

Bandung,13/12/11 Ba'da Subuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun