Oleh :Fadhli Espece
Diawal tahun 1950, ada sebuah kalimat yang terlontar dari lisan salah seorang guru bangsa, Hamka. Beliau berpesan, kepada pemuda:
“Bebanmu akan berat
Jiwamu harus kuat
Tetapi aku percaya
Langkahmu akan jaya
Kuatkan pribadimu!”
Petuah singkat ini sudah cukup untuk merepresentasikan sikap optimis seorang guru bangsa akan kejayaan dan kebangkitan generasi muda yang akan datang dari ketertindasan mental yang diwarisi oleh kolonial penjajah di masa silam. Pastinya jalan yang akan ditempuh ini harus melalui proses dan perjalanan yang tidak mudah. Karena untuk menggapainya harus ada tekad yang kuat, semangat yang membara, jiwa yang tabah dan hati yang ikhlas. Persiapan ini harus dumulai sejak dini oleh pemuda-pemudi bangsa ini. Memulai dengan menata hati dan niat untuk menghindari hal-hal yang sia-sia tiada bermanfaat, membentuk karakter yang kokoh, yang siap menempuh jalan yang penuh dengan rintangan dan memiliki jiwa pengorbanan untuk bangsa yang dibuktikan dengan aksi yang nyata dalam menerjang segala ancaman yang menerpa.
Mahasiswa sebagai pemuda memiliki peran sentral dalam menggerakkan bangsa menuju negeri yang berperadaban tinggi. Pilar mahasiswa diyakini sebagai elemen masyarakat yang sangat berpengaruh dalam menggiring sebuah bangsa untuk menuju kedalam peradaban tersebut. Masa depan suatu bangsa dapat diukur dengan potret pemuda yang ada didalamnya saat ini. Jika pemuda telah terpuruk etika dan moralnya, bersiaplah suatu bangsa terjun dalam keterpurukan, begitu juga sebaliknya.
Sejarah reformasi Indonesia pada tahun 1998 cukup menjadi bukti bahwa mahasiswa adalah raja di negeri ini. Mahasiswa memiliki semangat yang tidak semua orang dapat memilikinya, kritis terhadap kebijakan pemerintah yang menginjak kepala rakyat dan berdiri didepan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat demi kepentingan rakyat. Saat itu, gerakan mahasiswa telah membuktikan bahwa mereka memiliki jiwa-jiwa yang berkharisma tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Teladan seperti inilah yang seharusnya menjadi panutan gerakan mahasiswa saat ini untuk menjaga eksistensi kekuatan mahasiswa dalam tatanan masyarakat, bukan hanya bisa eksis didepan kamera dengan pose yang menjijikkan.
Dalam perjalanan dan perkembangannya, setidaknya ada tiga peran ideal mahasiswa dalam membangun sebuah peradaban sebagai sumbangsih kepada bangsa dan tanah air-nya ini;