Mohon tunggu...
fadhlanrachman
fadhlanrachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya memiliki hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Toleransi dan Perbedaan

8 Januari 2025   16:47 Diperbarui: 8 Januari 2025   16:48 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan sudah menjadi salah satu aspek yang tidak bisa dihindari di kehidupan sesama manusia. Untuk menerima pendapat tersebut, seseorang perlu memiliki sikap yang bisa menerima perbedaan, yaitu sikap toleransi. Toleransi bukan hanya menerima perbedaan agama/keyakinan saja, toleransi diperlukan untuk menerima perbedaan pendapat, pandangan, perbuatan dan sebagainya.

Masyarakat mungkin sudah tidak asing mendengar kata "toleransi". Karena sejak zaman dahulu, toleransi sudah sering disinggung dan dibahas untuk menggambarkan perbedaan. Dengan saling toleransi, masyarakat bisa dengan nyaman untuk bersikap terbuka dan bebas mengespresikan diri mereka.

Menurut KBBI, Toleransi adalah sifat atau sikap toleran. Adapun makna dari toleran sendiri adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Singkatnya toleransi adalah menghargai perbedaan.

Di zaman internet ini, sudah banyak orang yang dapat menerima perbedaan dengan orang lain dan menjadi orang toleran. Namun, tidak banyak juga orang menyalahgunakan sikap toleransi dan mencap seseorang lainya sebagai orang-orang intoleran. Banyak orang yang kerap kali menyerang dan tidak suka dengan perbedaan yang dimiliki orang lain. Dan lebih parahnya lagi, jika ada sesorang yang ingin dihargai karena memiliki prinsip yang berbeda, akan tetapi orang tersebut malah memaksakan prinsipnya kepada orang lain. Dengan keharusan menoleransi kebebasan berekspresi seseorang dan orang yang tidak setuju dicap sebagai sesorang yang intoleran. Padahal itu merupakan kebebasan berekspresi mereka untuk tidak setuju dan menghargai prinsip tersebut.

Oleh karena itu, toleransi perlu ditanamkan kepada masing-masing individu. Dengan menerima segala bentuk perbedaan, mencari tahu segala sesuatu yang tidak kita ketahui. Seseorang boleh tidak setuju d dengan keyakinan orang lain, tapi hanya sebatas diam dan tidak memerikan pendapat lain yang menyebabkan orang lain terganggu.

REFERENSI

kamus. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 8 Januari 2024, dari kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kamus

"Open Minded dan Paradox Toleransi. YouTube. diupload oleh Ferry Irwandi. 8 November 2022. https://www.youtube.com/watch?v=Y3z_485WMt0&t=43s

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun