Museum Sonobudoyo, yang terletak di jantung kota Yogyakarta, Indonesia, adalah salah satu museum yang memiliki peranan penting dalam melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya serta sejarah Jawa. Dikenal sebagai pusat koleksi budaya dan sejarah Jawa yang sangat lengkap, Museum Sonobudoyo menjadi tempat yang sangat berharga untuk mempelajari warisan budaya Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Koleksi-koleksi yang dimiliki museum ini mencakup berbagai artefak bersejarah, seperti keramik dari zaman Neolitik yang menampilkan keahlian masyarakat pada masa itu, serta patung perunggu yang berasal dari abad ke-8 yang menunjukkan kemajuan peradaban pada era tersebut. Museum ini juga menyimpan berbagai koleksi wayang kulit yang merupakan salah satu warisan seni yang sangat khas dari Jawa, serta berbagai senjata kuno yang memiliki nilai sejarah dan filosofis tinggi, seperti keris dan topeng-topeng Jawa yang kaya akan makna dan simbolisme budaya.
Museum Sonobudoyo, yang terletak di jantung kota Yogyakarta, Indonesia, adalah salah satu museum yang memiliki peranan penting dalam melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya serta sejarah Jawa. Dikenal sebagai pusat koleksi budaya dan sejarah Jawa yang sangat lengkap, Museum Sonobudoyo menjadi tempat yang sangat berharga untuk mempelajari warisan budaya Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Koleksi-koleksi yang dimiliki museum ini mencakup berbagai artefak bersejarah, seperti keramik dari zaman Neolitik yang menampilkan keahlian masyarakat pada masa itu, serta patung perunggu yang berasal dari abad ke-8 yang menunjukkan kemajuan peradaban pada era tersebut. Museum ini juga menyimpan berbagai koleksi wayang kulit yang merupakan salah satu warisan seni yang sangat khas dari Jawa, serta berbagai senjata kuno yang memiliki nilai sejarah dan filosofis tinggi, seperti keris dan topeng-topeng Jawa yang kaya akan makna dan simbolisme budaya.
Sejarah Singkat Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo dahulu merupakan sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok bernama Java Instituut. Yayasan ini didirikan di Surakarta pada 1919. Sesuai dengan keputusan Kongres tahun 1924, Java Instituut kemudian mendirikan sebuah museum di Yogyakarta. Awal pembangunan museum ini ditandai dengan candrasengkala Buta Ngrasa Esthining Lata yang menunjukan tahun 1865 Jawa atau 1934 Masehi.
Pada tanggal 6 November 1935 Masehi diresmikan dan dibuka untuk umum dengan ditandai candrasengkala Kayu Winayangan ing Brahman Budha yang menunjukan 9 Ruwah 1866 Jawa. Sedangkan museum bernama museum Sonobudoyo, sono yang berarti tempat dan budoyo yang berarti budaya. Pada tahun 1939 untuk menunjang dan melengkapi usaha dari Java Instituut maka dibukalah Sekolah Kerajinan Seni Ukir atau Kunstambacht School.
Koleksi Museum Sonobudoyo
Salah satu aspek yang membuat Museum Sonobudoyo begitu menarik adalah koleksi -- koleksi berharga yang dimilikinya. Koleksi tersebut diperoleh melalui berbagai cara yang melibatkan masyarakat, dengan menggunakan beberapa sistem berbeda. Sistem pertama adalah penyerahan melalui ganti rugi, di mana benda -- benda bersejarah diserahkan kepada museum sebagai pengganti untuk sesuatu yang telah hilang dan rusak. Selain itu, ada juga koleksi yang diperoleh melalui hibah, di mana masyarakat dengan sukarela menyumbang barang -- barang bersejarah mereka untuk dipamerkan di museum. Tak hanya itu, ada juga koleksi yang diperoleh melalui pesanan dari pihak tertentu yang ingin menyimpan atau memamerkan benda -- benda tertentu di museum. Sistem lainnya adalah barang -- barang yang dititipkan oleh pemiliknya, yang kemudian dijaga dan dipamerkan oleh museum untuk tujuan edukasi dan pelestarian budaya. Semua cara ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara masyarakat dan museum dalam melestarikan warisan budaya yang ada.
Museum Sonobudoyo memiliki sepuluh jenis koleksi yaitu:
1. Koleksi Numismatik dan Heraldika