Gimik politik itu hanyalah bahan bakar dari sebuah kendaraan, dan cara menyampaikannya itu adalah kendaraannya. Jika cara penyampaiannya itu tidak tepat, maka gimik istilah politik itu akan terasa hampa tanpa makna.
Belajar dari Debat DKI yang saat ini dimenangkan oleh Anies Baswedan, di mana saat berdebat Anies begitu lihai mempermainkan kata serta intonasi, sehingga mendapatkan hati masyarakat Jakarta. Padahal dalam penyampaian gagasan dan data bisa dikatakan kalah dengan rivalnya yaitu Ahok. Tetapi Anies mencuri hati audiens dengan penyampaian yang lembut dan bisa membuat momentum terasa pas.Â
Berbeda dengan Ahok yang mungkin unggul dengan pencapaiannya selama menjadi gubernur tetapi dalam cara penyampaian terasa begitu angkuh. Dan peran penyampaian ini membuktikan bahwa sangat penting penyampaian yang baik penuh ekspresif hingga terjadilah momentum yang tepat.
Oleh : Muhammad Farras Fadhilsyah
Pengamat Politik Milenial
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H