Mohon tunggu...
Fadhilsyah
Fadhilsyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Public Relations Universitas Al-Azhar Indonesia | Aktivist Mahasiswa | Analys Politic

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Penyampaian Ekspresif Lebih Penting dari Sekadar Gimik Politik

19 Maret 2019   18:48 Diperbarui: 20 Maret 2019   10:16 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berjabat tangan dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Gimik politik itu hanyalah bahan bakar dari sebuah kendaraan, dan cara menyampaikannya itu adalah kendaraannya. Jika cara penyampaiannya itu tidak tepat, maka gimik istilah politik itu akan terasa hampa tanpa makna.

Belajar dari Debat DKI yang saat ini dimenangkan oleh Anies Baswedan, di mana saat berdebat Anies begitu lihai mempermainkan kata serta intonasi, sehingga mendapatkan hati masyarakat Jakarta. Padahal dalam penyampaian gagasan dan data bisa dikatakan kalah dengan rivalnya yaitu Ahok. Tetapi Anies mencuri hati audiens dengan penyampaian yang lembut dan bisa membuat momentum terasa pas. 

Berbeda dengan Ahok yang mungkin unggul dengan pencapaiannya selama menjadi gubernur tetapi dalam cara penyampaian terasa begitu angkuh. Dan peran penyampaian ini membuktikan bahwa sangat penting penyampaian yang baik penuh ekspresif hingga terjadilah momentum yang tepat.

Oleh : Muhammad Farras Fadhilsyah
Pengamat Politik Milenial
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun