Mohon tunggu...
Nature

Fenomena di Balik Migrasi Ikan Sidat

15 Oktober 2018   14:28 Diperbarui: 15 Oktober 2018   14:49 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian oleh Cresci, dilakukan dengan menggunakan objek sampel yaitu Anguilla sp. yang didapat dari perairan Norwegia dan diberikan dua kondisi penelitian yaitu in-situ dan di laboratorium. 

Pada kedua kondisi tersebut, ikan sidat pada fase larva atau dikenal dengan sebutan glass eel diletakkan pada sistem yang telah dibuat sedemikian rupa yaitu area sirkular dimana orientasi arahnya akan diamati. Pada kondisi in-situ, orientasi ikan sidat hanya akan memanfaatkan medan magnet yang dimiliki oleh bumi dan tidak diberikan perlakuan lain. 

Pada penelitian di laboratorium, medan magnet akan dimanipulasi dengan menempelkan medan magnet tambahan ke sistem sirkular. Simulasi medan magnet diberikan tanpa ada acuan lain untuk mempengaruhi orientasi arah ikan sidat. Data yang didapat akan menentukan apakah orientasi Anguilla sp. dipengaruhi oleh medan magnet dan siklus pasang surut.

Sumber: Cresci et. al., 2017]
Sumber: Cresci et. al., 2017]
 

[Sumber: Cresci et. al., 2017]
[Sumber: Cresci et. al., 2017]
 Figur 1.  Gambaran konstruksi alat yang digunakan dalam percobaan

Hasil yang didapatkan dari penelitian pada kondisi in-situ terhadap medan magnetik bumi adalah Anguilla sp. cenderung mengeksplor lingkungannya saja dengan bergerak kontinyu di pinggir area sirkular. Hal ini menimbulkan bias atau ketidakakuratan dalam pengamatan orientasi arahnya. Sedangkan hasil percobaan pada kondisi in-situ terhadap siklus pasang surut adalah Anguilla sp. tidak menunjukkan orientasi tertentu saat air pasang. Namun pada saat air surut, Anguilla sp. cenderung berorientasi ke arah Selatan. 

Pada percobaan kondisi di laboratorium, Anguilla sp. yang sama diletakkan pada tanki gelap dengan penambahan sistem medan magnet.  Arah utara pada medan magnet dibuat bermuara ke 4 arah berbeda pada masing-masing uji yang dilakukan. Arah pergerakan sidat dapat diamati dengan signifikan secara individu dengan hasil menunjukkan, 35 dari 49 Anguilla sp. dapat bergerak menuju arah Utara. 

Mayoritas Anguilla sp.  dapat bergerak menyesuaikan arah kutub utara pada medan magnet. Sedangkan pada uji terhadap siklus pasang surut air laut, Anguilla sp. hanya mengandalkan medan megnet sebagai acuan arahnya, dan hasil menunjukkan Anguilla sp. juga cenderung ke arah Selatan pada saat air surut. Sedangkan pada saat pasang cenderung berorientasi kearah utara.

Namun, apakah penyebab orientasi pergerakan dari Anguilla sp. ketika pasang dan surut ini cenderung mengarah pada suatu arah tertentu, seperti ketika surut cenderung mengarah ke Selatan pergerakannya?

Hal ini ternyata tidak saja disebabkan oleh kemampuan Anguilla sp. dalam mendeteksi medan magnet menggunakan magnetoreseptor yang ada di kepalanya, akan tetapi berhubungan dengan endogenous ryhtm. 

Pergerakan Anguilla sp. sesuai arah kompas ini dibantu dan diarahkan oleh suatu sistem regulasi yang mengatur arah pergerakan pada beberapa hewan migrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun