Tahap kedua, melakukan pengukuran suhu permukaan bangunan sebelum dicat dengan cat reflektif surya BeCool. Pengukuran suhu permukaan atap, plafon, dan lantai dilakukan pada pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB menggunakan alat surface thermometer dengan rentang pengambilan data setiap 30 menit sekali. Dari hasil pengukuran tersebut, diketahui temperatur rata-rata permukaan atap, plafon, dan lantai secara berturut-turut adalah 29.6°C, 29°C, dan 24°C.
Tahap ketiga, membersihkan genteng dari lumut dan kerak. Selanjutnya adalah pengaplikasian base coat pada genteng. Dua hal ini dilakukan agar cat reflektif dapat menempel sempurna pada genteng. Baru selanjutnya adalah melakukan pengecatan menggunakan cat reflektif surya BeCool pada genteng atap Masjid Al-Barkah.
Tahap keempat, setelah proses pengecatan selesai dan cat sudah kering, dilakukan kembali pengukuran temperatur permukaan di titik yang sama pada atap, plafon, dan lantai. Dari pengukuran tersebut diperoleh data suhu rata-rata secara berturut-turut adalah 27.6°C, 27.3 °C, dan 22,4°C.
Tahap terakhir yaitu membandingkan serta menganalisis data dan pengaruh cat reflektif surya terhadap suhu permukaan yang juga berpengaruh pada kenyamanan termal. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan suhu permukaan dan suhu ruang yang tereduksi hingga 2°C. Tereduksinya suhu permukaan dan suhu dalam ruang, kenyamanan termal yang dihitung menggunakan CBE Thermal Comfort Tool mencapai titik kenyamanan termal yang ideal. Penggunaan cat refleksi pada penutup atap menjadi salah satu teknologi pasif yang efektif untuk mereduksi suhu permukaan dan suhu pada ruangan.
Dengan kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai kenyamanan termal agar dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak terkait dan menambah kepedulian terhadap aspek kenyamanan termal pada bangunan masjid.
