Mohon tunggu...
Fadhil MuhammadAnugrah
Fadhil MuhammadAnugrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pekerjaan Sosial di Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Mahasiswa Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung yang memiliki ketertarikan dalam bidang Sosial, Lingkungan, Politik, dan Pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Akademi Kompos : Inspirasi Bank Sampah Jakarta Selatan

19 Januari 2025   16:38 Diperbarui: 19 Januari 2025   16:38 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Askara Nusantara Mengunjungi Akademi Kompos (Sumber : Askara Nusantara)

Saat ini, isu pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi banyak kota di Indonesia. Namun, di tengah tantangan tersebut, sebuah komunitas kecil di Jakarta Selatan berhasil menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari lingkungan sekitar. RW 08 di kawasan Jakarta Selatan telah menginspirasi banyak pihak melalui Akademi Kompos dan Bank Sampah AKKOM PETSEL, yang telah berdiri sejak tahun 2009. Akademi Kompos (AKKOM) di RW 08 Jakarta Selatan merupakan contoh inspiratif dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Sejak berdirinya pada tahun 2009, AKKOM telah berhasil mengajak sekitar 90% warga kompleks untuk aktif dalam memisahkan sampah di rumah mereka. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. 

Lokasi Akademi Kompos : Bagan Kerja Akkom (Sumber : Askara Nusantara)
Lokasi Akademi Kompos : Bagan Kerja Akkom (Sumber : Askara Nusantara)

Melalui kerjasama dengan PKK RW 08, AKKOM telah menjalin MoU dengan Jakarta Recycle Center untuk pengambilan sampah terjadwal dan pengelolaan kompos organik. Ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara komunitas dan lembaga lain dalam menciptakan solusi yang efektif untuk masalah limbah. Dengan adanya sistem bank sampah, warga tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga mendapatkan tabungan dari hasil penjualan sampah anorganik yang mereka kumpulkan. AKKOM juga dikenal karena inovasinya dalam mengolah sampah. Mereka telah menciptakan alat pengelola sampah dari bahan anorganik dan menghasilkan produk bernilai tambah dari sampah organik, seperti kompos, maggot fresh, ecoenzym, dan produk lainnya. Produk-produk ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Misalnya, kompos buatan mereka digunakan untuk menyuburkan kebun produktif yang dikelola oleh warga setempat.

Tim Askara Nusantara Mengunjungi Akademi Kompos (Sumber : Askara Nusantara)
Tim Askara Nusantara Mengunjungi Akademi Kompos (Sumber : Askara Nusantara)

Dengan memanfaatkan maggot sebagai pakan ikan lele, AKKOM menunjukkan bagaimana pengelolaan sampah dapat memberikan manfaat langsung bagi ekonomi lokal. Kebun yang dikelola oleh warga tidak hanya menyediakan sayuran segar tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun