Mohon tunggu...
Fadhil Nugroho Adi
Fadhil Nugroho Adi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Paruh Waktu

Pembelajar, penyampai gagasan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Puasa Social Media, Yuk!

13 September 2021   18:55 Diperbarui: 13 September 2021   19:10 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersocial media, asyik ya? Kita bisa bertukar cerita dengan teman-teman hanya dengan satu genggaman. Apalagi di masa pandemi sekarang, mengetahui keseharian teman dan saling bercakap tentang aktivitas sehari-hari pasti menyenangkan.

Tapi tidak jarang, banyak orang yang menjadi bosan dengan social media. Bukan cuma bosan, tapi mereka jadi tertekan. Apakah Anda juga merasakannya?

Erin A. Vogel, seorang psikologi sosial yang melakukan studi pada social media mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari penggunan social media. Salah satunya adalah memberikan penilaian yang rendah pada kehidupan diri sendiri. 

Ini dikarenakan, orang-orang sering menganggap kehidupan orang lain lebih ideal dan lebih indah dibanding kehidupan mereka sendiri. Padahal belum tentu apa yang ditampilkan di social media adalah kenyataan, bukan?

Dampak negatif kecanduan social media lainnya, masih menurut Vogel, seseorang akan jadi merasa banyak membuang waktu dan memperburuk mood. Ada juga perasaan cemas berlebihan yang disebut dengan FOMO atau Fear of missing out. Seseorang yang dilanda FOMO akan merasa takut atau khawatir bila tidak mengetahui berita atau tren terkini.

Tentu Anda tidak menginginkannya bukan?

Salah satu solusi yang dapat Anda lakukan adalah: puasa social media. Carla Marie Manly, psikolog klinis dan penulis Joy from Fear, mengatakan bahwa puasa social media memberikan jeda yang sangat dibutuhkan untuk tubuh, pikiran, dan jiwa.


"Fasts can increase positivity, decrease anxiety, and assuage feelings of depression."

Masih menurut Manly, puasa social media tidak menjadikan Anda mengasingkan diri sepenuhnya dari pergaulan. Anda hanya akan bergaul dengan cara yang berbeda dan lebih bermakna. Waktu dan energi kita juga dapat dialihkan ke aktivitas yang lebih positif. Seperti fokus pada pertumbuhan atau perkembangan diri.

Phil Reed, profesor psikologi dari Swansea University mengatakan, berdasarkan hasil studinya, orang-orang yang ketergantungan pada perangkat digital tidak lagi merasa cemas ketika berhenti menggunakan social media (bahkan internet). Bukan cuma psikologis, tapi juga disertai dengan perubahan secara fisiologis. Wow, menarik ya?

Ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk berpuasa dari social media:

1. Buat perencanaan dan komitmen yang matang

Seberapa lama Anda akan berpuasa? Satu minggu? Satu bulan? Atau dengan dibatasi beberapa jam dalam sehari? Sebetulnya ada banyak cara untuk berpuasa dari social media. 

Kalau ini pengalaman pertama Anda, cobalah untuk menjauh dari akun-akun social media Anda setidaknya satu-dua hari dalam satu minggu, atau buat batasan yang menurut Anda wajar sebagai pemula.

2. Ingatlah tujuan awal mengapa Anda berpuasa

Kita seringkali lupa pada setiap tujuan hidup kita. Saat Anda memutuskan beristirahat sejenak dari social media, cobalah untuk mengingat lagi "mengapa saya melakukan ini". Punya tujuan yang lebih jelas akan membantu Anda dalam berpuasa. 

Perbanyak interaksi dengan orang-orang di sekeliling Anda yang peduli dengan Anda, dan luangkan waktu untuk mengembangkan spiritual diri Anda.

3. Jaga diri dari godaan

Notifikasi yang sering muncul di handphone Anda berpotensi membuat puasa Anda gagal. Aturlah agar Anda tidak menerima notifikasi itu lagi. Atau minimal, buatlah agar Anda hanya menerima notifikasi secara berkala. 

Lebih bagus lagi kalau Anda meng-uninstall seluruh social media Anda dan hanya menginstal lagi jika puasa Anda sudah selesai. Anda juga bisa meminta sahabat Anda untuk mengubah password akun social media Anda sehingga Anda tidak akan pernah lagi bisa mengaksesnya.

Social media adalah anugerah dari perkembangan teknologi yang luar biasa. Bisa mendekatkan yang jauh atau bertemu dengan orang-orang yang sudah lama berpisah bertahun-tahun. Tapi kecanduan social media juga dapat memperburuk fisik dan mental Anda. Dan, pilihannya kini ada di tangan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun