Mohon tunggu...
Fadhill Muhammad Shidiq
Fadhill Muhammad Shidiq Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Akhir

Semurni tauhid, sepintar siasat

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Pilihan Hidangan saat Berbuka Menentukan Kesehatan

29 Maret 2023   09:35 Diperbarui: 29 Maret 2023   09:33 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Puasa adalah bulan yang dijalankan oleh umat muslim di seluruh dunia sebagai bentuk pengabdian dan pengorbanan kepada Allah SWT. Selama bulan puasa, umat muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga maghrib. Selain itu, bulan puasa juga menjadi bulan yang sangat penting bagi umat muslim untuk meningkatkan spiritualitas dan kualitas hidup mereka.

Namun, dalam bulan puasa, seringkali muncul masalah tentang konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti junk food. Junk food adalah makanan yang rendah gizi dan tinggi kalori, seperti kentang goreng, burger, pizza, dan minuman bersoda. Konsumsi junk food yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Konsumsi junk food selama bulan puasa dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Selama berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang signifikan dan membutuhkan nutrisi yang tepat untuk tetap sehat. Konsumsi junk food yang rendah gizi dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh dengan optimal. Selain itu, konsumsi junk food yang tinggi kalori dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan obesitas dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi fast food tidak berdampak  langsung pada tubuh. Namun, makanan cepat saji yang dimakan menumpuk di dalam tubuh yang kemudian  menjadi penyebab penyakit fatal seperti kanker. Tidak hanya kanker, tetapi juga penyakit berbahaya seperti stroke, radang usus buntu dan penyakit ginjal.

Jadi jika Anda termasuk  orang yang hanya makan makanan cepat saji, kurangi dan mulailah mencintai tubuh dan diri Anda sendiri. Perlu diperhatikan bahwa salah satu bahan makanan cepat saji yaitu lilin sulit dicerna oleh tubuh. Lilin  menghancurkan prinsip kerja sistem pencernaan tubuh sehingga makanan yang mengandung lilin  dicerna paling tidak dalam dua hari.

Namun jika kalian memang suka dengan memakan makanan cepat saji, alangkah baiknya diimbangi dengan olahraga. Sehingga seiring berjalannya waktu porsi dalam memakan makanan cepat saji busa berkurang.

Selain masalah kesehatan, konsumsi junk food selama bulan puasa juga dapat mengganggu kualitas ibadah kita. Konsumsi makanan yang tidak sehat dapat membuat tubuh kita lelah dan tidak bertenaga, sehingga sulit untuk menjalankan ibadah dengan optimal. Selain itu, konsumsi makanan yang tidak sehat juga dapat mempengaruhi konsentrasi dan fokus kita saat melakukan ibadah, seperti sholat dan membaca Al-Quran.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi selama bulan puasa. Sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan karbohidrat kompleks. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan waktu makan dan porsi makanan yang dikonsumsi, agar tubuh tetap sehat dan bertenaga selama berpuasa.

Dalam rangka menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas ibadah kita selama bulan puasa, sebaiknya kita menghindari konsumsi junk food dan makanan yang tidak sehat lainnya. Mari kita perbanyak konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menjalankan pola makan yang tepat selama bulan puasa. Dengan begitu, kita dapat menjalankan ibadah dengan optimal dan tetap sehat selama bulan puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun