DAMPAK DARI KEMAJUAN MEDIA SOSIAL TERHADAP JURNALISTIK
Kehidupan kita tidak bisa jauh dari perkembangan teknologi yang mendorong kemajuan media. Perlu digarisbawahi bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada media akan selalu disertai oleh perubahan pada masyarakatnya (Habibie, 2018). Media Sosial merupakan medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual (Widada, 2018).
Data terbaru yang diterbitkan oleh Datareportal.com pada laporan "Digital 2023 Indonesia" menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat secara signifikan, dan diperkirakan akan terus berkembang hingga mencapai 215 juta pengguna pada tahun 2023 (Riyanto, 2023). Peningkatan penggunaan internet sudah pasti didorong oleh banyaknya orang yang menggunakan media sosial. Kemajuan media sosial ini juga mendorong dan memberikan dampak dalam dunia jurnalistik, jurnalisme membutuhkan sosial media sebagai wadah penyebaran informasi dan sebagai sumber berita (Nuraeni & Sugandi, 2017).Â
Dari data tersebut bisa kita ketahui orang orang sekarang cenderung menggunakan media sosial dari pada menggunakan media cetak atau media seperti televisi, selain itu media sosial juga berdampak pada dunia jurnalisme. Media-media berita konvensional seperti tak mau kalah dalam memanfaatkan peluang dari perkembangan teknologi ini sehingga mereka menjadikan medianya menjadi multiplatform (Muliawanti, 2018). Multiplatform yang dimaksud adalah mereka tetap mempertahankan media mereka dan merambat ke media online yang sekarang ini lebih banyak digunakan orang orang. Sekarang ini banyak sekali media yang berlomba lomba untuk menyiarkan beritanya melalui media online karena di anggap lebih berpengaruh. Seperti yang terjadi pada para  perusahaan  penyedia media  berita profesional  seperti  halnya  Kompas  dengan  Kompas.com,  Tempo  dengan  Tempo.co  atau  yang  memang  sejak awal sudah  berbasiskan  online  seperti  okezone.com  dan  detik.com,  ditambah  dengan  kehadiran  situs  media online  yang  membawa angin segar dengan karakteristik dan  inovasi  baru seperti halnya Beritagar.id, Mojok.co, Tirto.id,  Kumparan, dan sebagainya (Saputra et al., 2024).Â
Perusahaan itu berlomba lomba membangun portal berita online karena keunggulan multimedia portal berita online termasuk kemampuannya untuk memuat materi secara bersamaan dalam format teks, audio, video, dan gambar (Rahmatullah & Dwi Yuliati, 2022). Dalam hal ini, jurnalis dan kegiatannya dituntut untuk melakukan reorientasi terhadap   elemen   jurnalisme.   Tentunya jurnalis harus   menyesuaikan manajemen media sebagaimana perkembangan dan tuntutan khalayak di era digital (Marhamah & Fauzi, 2021). Konvergensi media memunculkan  istilah versatile yaitu  kemampuan  dan keterampilan  wartawan  menggunakan  multimedia  dalam  reportase  dan memproduksi  jurnalistik (Saltzis & Dickinson, 2008). Istilah yang sering digunakan adalah jurnalisme digital, Jurnalisme  digital  diartikan  sebagai  bentuk  jurnalisme yang  menggunakan  media  digital (Salaverra, 2019).Â
Era  digital  telah membawa  perubahan  terhadap  praktik  jurnalisme  konvensional  menjadi jurnalisme media digital yang karakteristiknya pengolahan berita yang cepat, distribusi  yang  cepat  pula  untuk sampai  kepada  khalayak  dan  dapat dipercaya.Era  digital  dewasa  ini  telah  memberikan  peluang  bagi  media untuk  segera  melakukan  transformasi  menjadi  media siber  dengan  bentuk korporasi media menjadi konvergensi media (Waluyo, 2018). Media  digital  menjadikan  jurnalisme  mengalami transformasi  baik pada  tataran  konten,  cara  kerja  wartawan,  struktur  ruang  redaksi  dan industri berita (Pavlik, 2001).
Namun  dampak  negative  perkembangan  media  sosial  yang  begitu  cepat  bagi  dunia  jurnalistik  adalah banyaknya  bermunculan informasi  yang  tidak  kredibel  ditengahtengah  masyarakat  akibat  setiap  orang  dapat langsung menguplod informasi berdasarkan sesuatu yang dilihatnya (Romli, 2018). Selain itu karakteristik  komunikasi  massa  setelah  adanya  media  sosial berubah   menjadi   mudah   diakses,   masyakarat   yang   aktif   seperti menyebarkan   dan   membuat   informasi,   dan   bersifat  interaktif (Adornato, 2021). Kadang informasi tersebut belum tentu benar, padahal, Seorang  jurnalis  dalam memaparkan  fakta harus dalam  sebuah  laporan  yang  adil  dan  terpercaya serta transparansi sumber berita sehingga khalayak dapat menilai kebenaran informasi  yang  disajikan (Kovach & Rosenstiel, 2021).Â
Daftar Pustaka.Â
Adornato, A. (2021). Mobile And Social Media Journalism: A Practical Guide for  Multimedia Journalism. (2nd ed.). https://doi.org/10.4324/9781003186779
Habibie, D. K. (2018). Dwi Fungsi Media Massa. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2), 79. https://doi.org/10.14710/interaksi.7.2.79-86
Kovach, B., & Rosenstiel, T. (2021). The Elements of Journalism, Revised and Updated 4th Edition (4th, direvis ed.). Crown. Marhamah, M., & Fauzi, F. (2021). Journalisme di Era Digital. JICOMS: Journal of Islamic Communication and Media Studies, 1(1), 16--37.