Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sayang Cucu? Rokok Kesayangan Dibuang!

6 Oktober 2021   05:00 Diperbarui: 6 Oktober 2021   05:03 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu saya dilahirkan Kakek saya sudah berusia 60 tahun. Tetapi sebagai perokok lumayan berat usia tidak menghalangi beliau untuk terus merokok. Bagi Kakekku akan memilih rokok dari makanan kalau seandainya harus memilih.

Tetapi setelah cucu-cucu beliau lahir, tempat merokok jadi suatu masalah bagi Kakek. Setiap akan mengisaprokok kesayangan beliau, setiap itu pula kakek harus ke halaman depan atau belakang disuruh nenek. 

"Kalau sayang sama cucu merokoknya diluar saja, supaya asapnya tidak terhisap cucu-cucu," kata nenek dengan tegas. Karena sayang kepada cucu-cucu (atau takut sama nenek), terpaksalah Kakek dan rokok kesayangan beliau harus mengalah keluar.

Lama-lama waktu kebersamaan dengan cucu-cucu terbuang karena rokok kesayangan. Akhir kakek lebih memilih bercanda dengan cucu-cucu dari pada mengisap rokok kesayangan beliau.

Rokok kesayangan mulai ditinggalkan, walau Kakek sudah puluhan tahun menghisapnya.

Karena keinginan untuk berkumpul dengan cucu, ego Kakek pada rokok perlahan mulai ditinggal. Ternyata rasa sayang pada cucu-cucu tercinta, bisa menjadi obat ampuh untuk berhenti merokok.

Tidak perlu berobat mahal-mahal, tidak perlu konsultasi ke dokter dan tidak perlu mengunakan alat-alat bantu untuk berhenti merokok, yang diperlukan hanya rasa sayang dan tidak mau kehilangan momen untuk selalu berkumpul dengan orang tercinta.
Kini Kakek sudah bebas dari rokok yang sudah menjerat beliau sudah puluhan tahun.

Ternyata rasa sayang pada cucu-cucu tercinta bisa mengalahkan apa saja termasuk rokok kesayangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun