Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

PDIP dan PSI Sudah Mulai Main Kayu!

29 September 2021   05:00 Diperbarui: 29 September 2021   05:08 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana ruang rapat DPRD DKI Jakarta (Instagram.com/dprddkijakarta)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia menjadi pelopori interpelasi di DPRD DKI Jakarta.

Demi menuntaskan nafsunya PSI dan PDIP pun mulai melakukan cara-cara brutal dan kasar, termasuk memanipulasi rapat Badan Musyawarah (Bamus) untuk meloloskan rapat paripurna DPRD dengan satu agenda khusus menjatuhkan Gubernur Anies melalui interpelasi.

Ini murni akal-akalan. "Undangan rapat Bamus agendanya tidak tercantum tentang interpelasi," ujar Syarif, salah satu anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI.

Gerindra dan fraksi-fraksi lain yang yang tidak ingin lembaga DPRD dijadikan ajang balas dendam PSI dan PDIP, tidak akan menghadiri paripurna.

Seperti kita ketahui agar interpelasi bisa berjalan, rapat paripurna tersebut mensyaratkan anggota yang hadir harus memenuhi kuorum 50 persen + 1, dari total 106 anggota DPRD.

Kita tidak ingin ada pihak-pihak yang melakukan sabotase demokrasi demi memuaskan syahwat politik dan dendam kesumatnya. 

Jangan sampai segelintir orang yang baru belajar politik merusak semua jerih parah dan pengorbanan para pejuang demokrasi.

Manipulasi yang dilakukan PDIP dan PSI ini sudah diluar akal sehat. Dan sudah seperti main kayu, Bagaimana bisa Surat Undang rapat Bamus ternyata agendanya interpelasi?

Seharusnya anggota DPRD DKI Jakarta yang terhormat lebih santun dalam berpolitik, karena kalian wakil rayat, lebih mementingkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok, apalagi melakukan manipulasi format Surat. 

Kalau fraksi lain tidak setuju, lobbylah dengan bijak, kalau rencananya benar pasti disetujui fraksi lain. Tapi kalau rencananya hanya untuk balas dendam politik, pasti tidak akan disetujui fraksi lain. Karena politik sejatinya untuk kepentingan rakyat

Informasi terbaru Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Mursadi resmi dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) oleh tujuh fraksi DPRD DKI termasuk pimpinan dewan, terkait undangan Bamus dan Paripurna ilegal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun