Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo pernah meramalkan ekonomi Indonesia akan meroket. Indonesia akan naik level dari negara menengah menjadi negara maju.
Ramalan Jokowi ternyata benar-benar terbukti, tapi sayangnya ekonomi meroket ini hanya berlaku untuk sebagian orang saja.
Berdasarkan laporan resmi LHKPN dan sudah pula jadi statement KPK.
Komisi Pemberantasan korupsi itu mengungkapkan bahwa 70,3 persen harta kekayaan para pejabat negara justru naik selama setahun terakhir atau di masa pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo harta kekayaannya dilapor LHKPN naik Rp8,8 miliar setahun terakhir ini saja. Kekayaan Jokowi itu kini tercatat Rp53,2 miliar.
Yang paling Meroket tajam adalah harta kekayaan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Harta Kekayaan Menko asal Sumatera Utara ini naik  67,7 miliar  selama Pandemi Covid-19. Â
Berdasarkan laporan periodik 2020 yang disampaikan pada 25 Maret 2021, total harta Luhut saat ini mencapai Rp 745.188.108.997 atau Rp 745 miliar rupiah.
Luhut Binsar Panjaitan juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 3.382.794.000. Beliau juga tercatat memiliki surat berharga sejumlah Rp 106.164.485.850.
Ironis memang disaat rakyat banyak lapar karena terimbas langsung dampak pandemi Covid-19, 70,3% penjabat negara justru harta kekayaannya naik tajam alias merokek.
Ramalan Presiden Joko Widodo terbukti, kalau ekonomi Indonesia akan meroket tajam. Tapi sayang hanya dialami 70,3% Penjabat negara.Â
Penjabat negara yang semakin kaya. Sedangkan rakyat tambah miskin. Makanya jangan mau jadi Rakyat biasa yang miskin, jadilah penjabat yang bisa tambah kaya walaupun sedang pandemi.