Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mereka Merusak Persatuan Bangsa demi Tuannya

7 September 2021   06:05 Diperbarui: 7 September 2021   06:08 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Instagram.com/jokowi)

Menurut Rizal Ramli buzzeRp (pendegung bayaran) yang kerap kali mengatas namakan diri sebagai influencer merupakan masalah serius bagi kehidupan demokrasi di negeri ini. Kelompok ini bergerak hanya untuk kepentingan sang tuan yang membayarnya. 

Kata-kata yang disampaikan sering berlebihan sehingga akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa dan mengadu domba agama. "Semua itu tidak dipedulikan karena yang terpenting bagi BuzzerRp akan menutupi kegagalan sang tuan dan merusak karakter politik lawan politik tuanya", ujar Rizal Ramli.

"Kita semua Indonesia. Stop dan hentikan phobia-phobia, yang hanya jadi sumber perpecahan! Fokus lawan ketidakadilan, korupsi dan perilaku otoriter!" tegas mantan Menko Kemaritiman itu.

BuzzerRp memang merusak persatuan bangsa. Sudah banyak tokoh-tokoh yang pro Jokowi sendiri mengatakan untuk menghentikan penggunaan buzzeRp. Contohnya Buya Ahmad Syafii Maarif.

"Dalam situasi yang sangat berat ini antara pemerintah dan pihak sebelah semestinya mampu membangun budaya politik yang lebih arif, saling berbagi, sekalipun sikap kritikal tetap dipelihara. Tidak perlu main "Buzzer-buzzeran" yang bisa menambah panasnya situasi," kata Buya Syafi'i

Kalau buzzeRp ini hanya akan merusak kesatuan dan persatuan bangsa mengapa mereka harus dipertahankan? Walaupun keberadaan mereka selalu di bantah Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman, Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin atau oleh Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, tetapi keberadaan mereka sangat terasa.

Kesamaan narasi dan tema memang sepertinya ada yang mengomandoi dan mengkoordinir mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun