Mohon tunggu...
Info dari Saya
Info dari Saya Mohon Tunggu... Programmer - Sedang Belajar Menulis

Tema nya bakal random tapi bakal banyak tentang Bola dan Entertainment

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Garuda Muda Dapat Silver di BAJC 2023: 6 Bibit Unggul Muncul

11 Juli 2023   16:00 Diperbarui: 11 Juli 2023   16:03 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Final Badminton Asia Junior Championship 2023 berlangsung di GOR Amongorgo, Yogyakarta mempertemukan Timnas Indonesia melawan Timnas Jepang.

Turnamen yang digelar dengan format mixed team sejak 2006 ini menjadi ajang yang sempat terputus sejak tahun 2019 karena adanya kasus Covid-19. Selain itu, untuk turnamen ini diselenggarakan untuk atlet yang berumur dibawah 19 tahun (U-19).

Indonesia sendiri belum pernah merasakan gelar juara BAJC ini, kalau pun pernah ketika formatnya masih dalam bentuk pria dan wanita saja, belum seperti format mixed team ketika di tahun 1999 dan 2002. Sementara itu, Jepang sudah pernah meraih gelar tersebut pada tahun 2012.

Indonesia vs Jepang 0-1

Final diawali dari sektor ganda campuran. Wakil Indonesia, Adrian Pratama / Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu melawan Wakil Jepang, Daigo Tanioka / Maya Taguchi. Banyak BL Indonesia yang merasa optimis mereka bakal sumbang poin, karena permainan mereka yang baik dari fase grup. Namun, mereka akhirnya kalah dengan skor 8-20 20-22 dalam waktu 33 menit
Set pertama berlangsung dengan kemenangan mental dari pihak Jepang, hal ini karena bola-bola yang bisa banyak diantisipasi malah menghasilkan banyak error sendiri. Ketika set kedua, karena terlalu jauhnya interval poin, maka akhirnya mereka kalah straight game. Jepang unggul 1-0.

Indonesia vs Jepang 1-1

Kemudian laga final dilanjutkan dari sektor tunggal putri, wakil Indonesia, Mutiara Ayu Puspitasari melawan wakil Jepang, Tomoka Miyazaki. Tak seperti di laga sebelumnya, banyak BL Indonesia yang merasa pesimis dan skor bakal menjadi unggul 2-0 atas Jepang.

Hal ini karena Tomoka merupakan pemain dengan peringkat yang baik dan selalu menjadi mesin poin sejak fase grup. Namun, dua game saja ternyata cukup untuk Muti menang straight game atas lawannya. Pola bertahannya yang baik membuat dirinya menang dengan skor 21-17 21-16 dalamw aktu 46 menit.

Indonesia vs Jepang 2-1

Selanjutnya laga final dilanjutkan dari sektor tunggal putra, wakil Indonesia, Alwi Farhan melawan Wakil Jepang, Yudai Okimoto. Banyak BL Indonesia yang sangat optimis laga tersebut bakal seru tetapi menghasilkan straight game untuk Garuda.

Set pertama hal itu seperti tercermin dengan berhasil Alwi menang atas lawannya dengan skor 21-13. Namun, ketika lawannya berubah pola permainan, Alwi seperti bingung cara mencetak poin dan mengeluarkan "jurus tengil" nya. Sayangnya di set kedua skor menjadi 14-21.

Dalam set penentuan, akhirnya Alwi berhasil menang dengan skor 21-14 dan total durasi permainan menjadi 56 menit. Namun, kartu kuning dan kartu merah yang harus diterima membuat dirinya merelakan poin untuk lawan dan denda.

Indonesia vs Jepang 2-2

Berikutnya, laga final diteruskan dari sektor ganda putri, Wakil Indonesia, Anisanaya Kamila / Az Zahra Dilya Ramadhani melawan Wakil Jepang, Mei Sudo / Nao Yamakita. Dengan unggul 1 poin atas Jepang, banyak BL Indonesia berharap mereka bisa menyudahi permainan.

Permainan Nara/Aya sebenarnya sudah baik, hal itu tercermin dari ketatnya cara mendapatkan poin satu demi satu. Sayangnya permainan mental sangat berbicara di set terakhir.

Ketika mereka bisa menyeimbangkan skor menjadi 20-20, akhir laga menjadi 21-23 karena error yang dihasilkan sendiri. Laga ini sendiri berlangsung 3 set dengan skor 19-21 21-14 21-23 dalam waktu 72 menit.

Indonesia vs Jepang 2-3

Laga terakhir di final berlangsung di sektor ganda putra, Wakil Indonesia, Muhammad Al Farizi / Nikolaus Joaquin berhadapan dengan Wakil Jepang, Kenta Matsukawa / Daigo Tanioka.

Dari laga terakhir ini terjadi pertarungan mental dan fisik antar keduanya. Indonesia baru kena mental karena hampir menang, sementara Jepang dari Daigo baru bertanding di sektor ganda campuran.

Set pertama, akhirnya pertarungan mental lebih terlihat dengan di cerminkan dari skornya yang berakhir dengan 11-21. Ketika laga akhirnya bakal berakhir untuk kemenangan Jepang dengan mudah, Farizi/Joaquin akhirnya bangkit dan banyak memainkan permainan menyerang. Skor akhir tercermin atas permainannya yang berakhir 21-19.

Set terakhir ketika interval pertama, kedua wakil masih mampu bermain baik. Sayangnya, Joaquin mendapatkan masalah di bagian kaki, dirinya yang menjadi motor permainan Garuda membuat di interval kedua akhirnya banyak lawan mendapatkan poin. Hasil akhir dari set ketiga adalah 13-21 dengan total durasi permainan 53 menit.

Jepang Juara BAJC 2023 dan 6 Atlet Bibit Unggul Muncul

Hasil akhir dengan kemenangan yang diraih oleh Jepang, membuat Indonesia kembali merasakan medali perak berdasarkan turnamen edisi sebelumnya.Sementara, Jepang berhasil meraih kembali dari 11 tahun sebelumnya.

Walaupun hasil akhir tak memihak Indonesia, tetapi terdapat 6 bibit unggul yang terlihat dari laga final ini. Mereka adalah Alwi Farhan, Felisha Pasaribu, Mutiara Ayu, Anisanaya Kamila, Az Zahra Ramadhani, dan Nicolaus Joaquin.

Mentalitas dan permainan mereka teruji dalam laga sebesar se-Asia ini. Alwi yang sejak fase grup menggendong tim berhasil menang terus, bahkan berhasil merusak mental lawan. Dirinya bersama Christian Adinata memang digadang-gadang oleh BL Indonesia bakal melesat karirnya seperti Jojo dan Ginting.

Untuk yang lainnya, kualitas permainan layak diapresiasi kepada Felisha dan Nico. Walaupun mereka gagal menyumbangkan poin, tetapi permainan depan mereka sangat baik. Bisa saja seiring berjalan nya waktu ataupun dipasangkan dengan senior, permainan mereka bakal menjadi sangat bagus.

Untuk Nara dan Aya sendiri, perlu ada perbaikan dari sisi menyerang. Mereka bermain sama saja dengan pola-pola permainan ganda putri umumnya, peningkatan dari sisi smash, ketenangan bermain, dan mentalitas bisa membuat mereka menjadi lebih baik kedepannya.

Selamat untuk Timnas Jepang, untuk Garuda jangan berkecil hati. Masih ada turnamen individual, semoga meraih yang terbaik. Aamiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun