Mohon tunggu...
Info dari Saya
Info dari Saya Mohon Tunggu... Programmer - Sedang Belajar Menulis

Tema nya bakal random tapi bakal banyak tentang Bola dan Entertainment

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

SEA Games, Keyakinan PBSI dan Perjudian PBSI yang Berbuah Manis di Uber Cup 2022

12 Mei 2022   13:07 Diperbarui: 12 Mei 2022   13:16 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Uber Indonesia edisi ikut turnamen Uber Cup 2022 kali ini diikuti oleh para pemain muda, hal ini tak seperti biasanya yang biasa mengirimkan wakil yang sudah cukup sering bertanding di ajang superseries. Hal ini karena Uber Cup 2022 bertepatan momentumnya dengan Sea Games 2021. 

Karena hal tersebut, PBSI yang meyakini bahwa kemungkinan Tim Uber Senior yang diwakili Gregoria Mariska dan lainnya akan tetap masih sulit mendapatkan Piala. 

Oleh karena itu, para senior yang terdiri diantaranya adalah Gregoria Mariska, Putri KW, Siti/Ribka dan lainnya diterjunkan untuk turnamen sea games. 

Hal itu agar target yang diberikan PBSI untuk turnamen sea games terpenuhi agar Indonesia namanya tetap harum di kancah Internasional.

Rincian pemain yang mengikuti turnamen Uber Cup sendiri adalah Komang Ayu, Aisyah Sativa, Bilqis Prasista, Tasya Farahnailah, Siti Sarah, Nita Violina, Febriana Dwipuji, Amalia Cahaya, Jesita Putri Miantoro, Lanny Tria, Tryola Nadia, Melani Mamahit.

Namun karena keyakinan PBSI dan turnamen Sea Games tersebut, para junior yang mengikuti ajang Uber Cup melakukan kerja yang sangat baik. Hal ini terlihat dari mereka yang mampu berhasil lolos hingga 8 besar dengan peringkat runner up yang didapat hasil dua kemenangan atas Timnas Jerman dan Prancis.

Mereka sendiri hanya kalah dari Timnas yang memang dihuni para pemain yang sangat matang baik dari sisi fisik dan jam terbang seperti Jepang dan Cina.

Dan secara waktu dan poin, juga hanya kalah tipis dari sekian 8 pertandingan yang dijalankan. Satu pemain dari 12 orang yang mengikuti turnamen muncul ke publik. Dan dia adalah Bilqis Prasista.

Pebulutangkis yang berusia 19 tahun ini merupakan pebulutangkis dengan peringkat 333. Anak dari pasangan Joko Suprianto dan Zelin Resiana ini juga merupakan mantan pebulutangkis hebat. 

Joko sendiri sangat sukses di nomor tunggal putra. Hal itu ditunjukkan ketika meraih gelar seperti BWF World Champhionship pada tahun 1993. 

Sementara itu, ibunya Zelin merupakan pemain spesialis ganda putri dan ganda campuran. Prestasinya pun tak kalah mentereng yaitu mampu membawa Indonesia menjuarai Uber Cup.

Bilqis sendiri menjadi pembicaraan publik usai dirinya mengalahkan pebulutangkis Jepang sekaligus peringkat 1 dunia, Akane Yamaguchi dengan skor 21-19 21-19 dan hanya berlangsung 35 menit. 

Sementara itu, ketika tim uber Indonesia bertanding melawan Cina, dirinya hampir menang menghadapai pebulutangkis rangking 9 dunia, He Bing Jiao. Skor akhirnya adalah 21-19, 18-21 dan 7-21 dengan waktu 53 menit.

Ketika Bilqis menjalani kedua permainan tersebut, para pecinta bulutangkis sangat senang dan optimis dengan hadirnya bibit baru dari tunggal putri, yang sangat langka untuk didapat Indonesia. 

Permainan Bilqis sendiri dinilai sangat baik, terlihat dari ketika dia menempatkan bola dengan baik, mampu membaca arah permainan dan pemain, mental yang sangat bagus terlebih menghadapi pemain dengan rangking yang tinggi, menikmati reli bola, dan penempatan net yang baik.

Namun, ketika menghadapi He Bing Jiao terdapat kelemahan yang muncul yaitu daya tahan dari sang pemain. Ketika memasuki set 3 yang pertandingan nya sudah berjalan selama 40 menit, Bilqis seperti sudah kelelahan. Hal itu terlihat dari penempatan bola yang sering tidak tepat, sering nyangkut di net, dan pukulan bola yang mulai pelan.

Tetapi semua kelemahan itu dengan usia nya yang masih 19 tahun, tentu bakal bisa diatasi dengan pemberian jam terbang yang baik. 

Pembinaan yang baik dari pelatih juga tentu pasti harus dilakukan baik. Jika hal itu terjalani, bukan tidak mungkin Indonesia bakal mempunyai tunggal putri dengan rangking 1 dunia pada diri Bilqis.

Dan selain Bliqis, pemain-pemain lain seperti Komang Ayu, Ana/Tiwi, dan pemain yang bakal matang lainnya seperti Putri KW dan Stephanie pun juga bisa menjadi pemain yang lebih baik lagi, dan bisa saja hal yang terjadi saat ini di Ganda Putra dengan banyak nya pemain dengan rangking diatas 50 juga bakal dimiliki tunggal putri Indonesia.

Semoga saja hal itu terjadi, dan tak lupa. Terima kasih terhadap PBSI atas keyakinannya dan sekaligus perjudiannya menurunkan para pemain muda di Uber Cup 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun