Mohon tunggu...
Fadhillah KhairunnaSapphira
Fadhillah KhairunnaSapphira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kuat Soft Power di Era Milenial

26 Juli 2021   16:00 Diperbarui: 26 Juli 2021   16:03 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang ini, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan ketenaran Korean Pop atau yang biasa disebut K-Pop. Fenomena ini tentunya dapat dijadikan sarana diplomasi oleh pemerintah Korea Selatan itu sendiri, bahkan hingga ada beberapa negara lain yang turut mengambil keuntungan dari fenomena tersebut, Terbukti dengan ketenaran K-Pop yang sudah mendominasi dunia bahkan sudah keluar area Asia, salah satunya negara Amerika Serikat.

Belum lama ini, salah satu restoran makanan cepat saji asal Amerika yang sudah mendunia, McDonald’s, merilis menu edisi khusus kolaborasi dengan boyband ternama Korea, BTS, dengan nama BTS Meal. Tentunya sebelum dirilis di Indonesia, pihak McDonald’s Amerika Serikat merilis di negaranya terlebih dahulu. Hal ini jelas mencuri perhatian penggemar BTS yang tersebar di seluruh dunia.

Di hari pertama BTS Meal dirilis di Indonesia, restoran McDonald’s dibanjiri pesanan dan langsung viral di media sosial. Antriannya yang mengular merupakan bukti antusias para penggemar BTS yang penasaran dengan BTS Meal tersebut. Bahkan banyak yang menyimpan alat makan yang didapat, seperti gelas, tempat saus, dan paper bag, hingga menjadikannya sebagai koleksi pribadi.

Di sinilah soft power memiliki posisi yang cukup kuat sehingga berhasil menarik minat pasar internasional dan mencuri perhatian target tanpa ada paksaan atau penekanan sedikitpun. Dengan mendunianya K-Pop, secara tidak langsung merupakan soft diplomacy dan cara memasarkan negaranya itu sendiri. Tak sedikit masyarakat internasional yang sekarang tertarik untuk mempelajari bahasa dan budaya Korea Selatan.

Dalam kasus kolaborasi McDonald’s dan BTS ini juga tentunya menguntungkan pihak negara Amerika Serikat. Di mana salah satu restoran cepat sajinya, semakin ternama dan dikenal oleh pasar internasional.

Selain banyak pihak yang diuntungkan, jelas ada sisi negatif dari soft power ini. Salah satunya yaitu mekanisme mendapatkan apa yang diinginkan. Berdasarkan kasus ini, para penggemar BTS tentu senang dan antusias untuk mencoba dan mendapatkan BTS Meal tersebut sehingga mereka rela mengantri atau menunggu lama. Dengan antrian pembeli hingga para mitra ojek online yang membludak ditengah pandemik covid-19 ini, tentu bertolak belakang dengan protokol kesehatan yang mengharuskan kita untuk menghindari kerumunan. Oleh karena itu, pengaplikasian soft power harus dilakukan dengan menimbang keuntungan yang didapat oleh segala belah pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun