Mohon tunggu...
Fadhilla Aulia_21104080010
Fadhilla Aulia_21104080010 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

Berita Terkini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lo Tukang Parkir Lo Berkuasa: Suara dari Seorang Mahasiswa

13 Maret 2024   16:32 Diperbarui: 13 Maret 2024   19:25 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah istimewa Yogyakarta telah menjadi sebuah ikon kota mahasiswa dan kota wisata dikarenakan banyaknya pendatang dari luar pulau hanya untuk menempuh pendidikan selain menjadi kota mahasiswa juga menjadi  tempat wisatawan dan infrastrukturnya.  

Hal itu disebabkan karena banyaknya universitas terbaik yang tersebar di daerah istimewa Yogyakarta serta kota yang menawarkan banyak pesona wisata alam, kuliner dan rekreasi yang bagus. Sehingga banyak para pendatang khususnya orang- orang yang akan mengadu nasib dikota orang dan yang akan melanjutkan pedidikannya. 

Namun ditengah pesona keindahan kota Yogyakarta, ada salah satu permasalahan yang sangat meresahkan warga asli Yogyakarta dan para mahasiswa dikota Yogyakarta. Permasalahan tersebut adalah banyaknya tukang parkir liar di tempat-tempat umum seperti ATM, supermarket/minimarket, warung makan, dan tempat umum lainnya. 

Saya sebagai mahasiswa di kota Yogyakarta juga tidak luput atau bisa dibilang sering sekali mengalami kejadian serupa. Oleh sebab itu saya ingin berpendapat melalui tulisan ini dengan banyak harapan dapat dibaca oleh dinas terkait dalam menertibkan para tukang parkir liar yang berada dikota Yogyakarta ini.

Tukang parkir liar telah menjadi pandangan sehari-hari bagi warga Yogyakarta terutama juga mahasiswa Ketika mengunjungi tempat-tempat umum. Para tukang parkir tersebut masih belum diketahui juga apakah mereka telah memiliki izin atau telah mengukuti regulasi yang ada dikota Yogyakarta. Jika memang belum mengikuti atau belum ada regulasi, bisa menjadi masukkan kepada dinas terkait soal bagaimana mereka harus membuat regulasi yang jekas sekaligus menertibkan para tukang parkir liar terrsebut. 

Selain itu, saya pun menghargai seseorang dengan apapun pekerjaannya selagi mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan cara sangat baik dan benar termasuk tukang parkir. Sehingga saya pun rela untuk memberikan tarif parkir lebih secara Ikhlas dan ucapan terima kasih pun tidak luput saya ucapkan kepada mereka. 

Namun, tidak jarang dan kebanyakan yang melakukan pekerjaan tukang parkir hanya setengah-setengah saja, bahkan tidak benar sama sekali. Pengalamn tersebut sering saya alami sendiri dan saya pun merasa tidak nyaman dengan pelayanananya serta tidak rela untuk membayar tarif parkir yang mereka minta. 

Tidak hanya itu saja, pelayanan yang kurang nyaman justru membuat saya menjadi emosional dalam batin dan jiwa saya sendiri. Pengalaman saya ini pasti pernah terjadi atau bahkan sering dialami oleh mahasiswa Yogyakarta lainnya dan para warga Yogyakarta.

Fenomena  maraknya tukang parkir liar ini dapat menjadi danmapk negative bagi kota Yogyakarta sendiri, karena Dimana akan menjadi bentuk penilaian tersendiri bagi para pendatang atau wisatawan yang berkunjung kekota Yogyakarta. Apabila tidak ada tindak lanjut  dari dinas terkait, dapat menyebabkan semakin banyaknya tukang parkir liar yang meresahkan Masyarakat kota Yogyakarta dan kepercayaan Masyarakat terhadap pemerintahan kota Yogyakarta menjadi turun. Harapan saya setelah dinas terkait melakukan Tindakan lebih lanjut mengenai fenomena tersebut,, Masyarakat kota Yogyakarta ikut serta memberantas tukang parkir liar. 

Sebagai mahasiswa, saya pun banyak berharap untuk dapat melihat perubahan-perubahan positif yang terjadi dikota Istimewa ini termasuk tukang parkir liar. Sehingga kota Yogyakarta menjadi kota yang nyaman untuk ditempati dan dikunjungi oleh para pendatang. Tidak hanya bergantung kepada dinas atau pemerintah setempat, Masyarakat kota Yogyakarta juga harus ikut berpartisipasi untuk menciptakan lingkungan kota Yogyakarta yang Istimewa nyaman dan aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun