Mohon tunggu...
Fadhil Ismail P
Fadhil Ismail P Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang penggemar Kereta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030067

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wayang Orang Sriwedari, Riwayatmu di Masa Pandemi

10 Mei 2021   16:56 Diperbarui: 10 Mei 2021   17:02 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wayang orang atau yang bisa disebut juga dengan wayang wong (bahasa jawa) adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Sesuai dengan namanya, Wayang tersebut menampilkan manusia sebagai pengganti boneka - boneka wayang seperti wayang kulit yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lainnya.

Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka mereka menyerupai wayang kulit. Selain itu, Para pemain wayang orang ini juga sering kali diubah/dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan.

Cerita-cerita yang diangkat dalam wayang orang biasanya mengenai Mahabarata dan Ramayana. Hal yang menarik dari permentasan wayang orang ini adalah adanya tari kolosal atau individu per pemain di setiap jeda cerita. Selain itu wayang orang juga menampilkan tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong sebagai pencair suasana di sela cerita.

Dalam pementasannya, Wayang orang juga di iringi oleh sinden, dalang dan alat musik jawa seperti gamelan, gong, dan lainya. Sebelum pementasan, dalang biasanya menjelaskan gambaran cerita yang akan dibawakan oleh para pemain wayang nanti.

Pementasan wayang orang yang masih ada saat ini, salah satunya adalah Wayang Orang Barata dikawasan Pasar Senen, Jakarta, Ngesti Pandowo di Taman Budaya Raden Saleh Semarang, dan kawasan lainya. Di Solo, wayang orang masih dilestarikan sejak 100 tahun lebih hingga sekarang. Wayang Orang di kota Solo digelar di Gedung Wayang Orang Sriwedari yang berlokasi di Jl. Kebangkitan Nasional No.15, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.

Loket tiket Gedung Wayang Orang Sriwedari berada di sebelah kanan pintu masuk. Di depannya terdapat penjual kacang dan pisang rebus yang bisa dibeli sebagai camilan selama pementasan berlangsung. Sebelum pementasan wayang orang, kita bisa melihat deretan potret kegiatan wayang orang dari masa ke masa yang sangat menarik dan seolah membawa kita kembali ke masa lalu. Gallery foto tersebut berada di serambi gedung.

Pada tanggal 10 Mei 2021, Wayang Orang Sriwedari melakukan live di akun instragaram nya dan mengumumkan perubahan jadwal pementasan yang semula digelar 3 hari dalam seminggu, Mulai 11 Mei 2021 Pementasan Wayang Orang Sriwedari (WOS) akan digelar 5 kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa hingga Sabtu. Dalam live tersebut juga di umumkan bahwa dalam rangka merayakan hari raya idulfitri, Wayang Orang Sriwedari libur satu hari yaitu saat malam hari raya tanggal 12 Mei 2021. Sehingga saat hari raya idulfitri tanggal 13 Mei 2021, Wayang Orang Sriwedari sudah mulai kembali menghibur para penggemarnya.

Pementasan Wayang Orang Sriwedari dimulai pada pukul 20.30. Namun, Pembelian tiket sudah bisa dilakukan sejak pukul 20.00. Para pengunjung wayang orang diminta untuk datang lebih awal karena ada persembahan satu dua lagu dari karawitan sebelum pementasan wayang orang dimulai. Tema yang disuguhkan setiap pementasannya juga bervariasi, Contohnya seperti Kresna Gugah, Antasena Takon Bapa, Prabu Dhentapasaru, Wisanggeni Rabi, dan masih banyak tema lainya yang bisa dilihat melalui akun sosial media Wayang Orang Sriwedari.

Tarif tiket masuk Wayang Orang Sriwedari ini juga mengalami perubahan antara sebelum pandemi dengan saat pandemi. Sebelum pandemi, tiket wayang orang sriwedari bervariatif tergantung kelas tempat duduknya. Mulai dari kelas ekonomi/balkon dengan tarif Rp 5.000, Kemudian kelas reguler dengan tarif Rp 7.500, hingga kelas VIP nya yaitu Rp. 10.000. Kursi kelas VIP berada tepat di belakang warangga (para penabuh gamelan) sehingga bisa melihat lebih jelas para pemain yang sedang berlaga. Dialog yang diucapkan pun lebih terdengar jelas.

Kelas VIP dan reguler ditandai dengan kursi sofa berwarna merah. Sedangkan kursi ekonomi/balkon menggunakan kursi kayu dan berada di bagian belakang. Di dalam tiket juga sudah tertera nomor tempat duduk yang bisa kita pilih sendiri apabila masih tersedia. Petugas juga akan membantu mengarahkan kita ke tempat duduk sesuai yang tertera pada tiket, sehingga kita tidak perlu khawatir salah tempat duduk saat menyaksikan pertunjukan wayang orang.

Saat pandemi, Tarif tiket masuknya disamaratakan menjadi kelas VIP yaitu Rp 10.000 sekali pentas. Namun, tarif tersebut menurut saya masih sangat relevan dengan fasilitas yang diberikan seperti kursi penonton yang empuk dan nyaman, ruangan yang dingin karena dilengkapi AC dan pementasan wayang orang sendiri yang dimainkan oleh para seniman profesional dan menghibur selama kurang lebih dua jam.

Dalam Gedung Wayang Orang Sriwedari ini juga sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi para pengunjungnya. Mulai dari fasilitas tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh yang tidak boleh melebihi 37.5 C, wajib memakai masker selama menonton pertunjukan, kursi penonton yang di setting berjarak, serta usia minimal anak diatas 5 tahun. Tidak hanya pengunjung, Protokol kesehatan juga diterapkan kepada para seniman wayang orang. Diantaranya, pemeriksaan suhu tubuh saat masuk ke arena pentas, serta menerapkan jaga jarak dalam adegan - adegan di pangung.

Saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, Antusias masyarakat relatif berkurang dibandingkan sebelum pandemi. Sebagian besar yang berkunjung untuk menyaksikan pementasan Wayang Orang Sriwedari berasal dari luar kota solo. Banyak kursi-kursi yang masih belum terisi saat pementasannya. Selain itu, Sangat jarang sekali masyarakat terutama pemuda yang tertarik dengan pementasan wayang orang. Harapan kedepannya, Semoga budaya lokal seperti wayang orang ini bisa terus dilestarikan agar tidak semakin terancam oleh zaman. Mari kita jaga dan ajak teman, keluarga, saudara untuk ikut berpartisipasi dalam meramaikan Pementasan Wayang Orang Sriwedari (WOS).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun