Mohon tunggu...
Fadhil Ismail P
Fadhil Ismail P Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang penggemar Kereta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030067

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inilah 8 Stasiun Kereta Tertua di Indonesia

13 Maret 2021   20:08 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:10 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pinterest.com
Pinterest.com
Stasiun Yogyakarta dikenal sebagai salah satu tempat pemberhentian kereta tertua di Indonesia yang terletak ditengah kota Yogyakarta, dan dekat dengan objek wisata serta pusat belanja kawasan Malioboro. Stasiun yang mulai di operasikan sejak tanggal 2 Mei 1887 ini merupakan stasiun kereta api kedua di kota Yogyakarta setelah Stasiun Lempuyangan yang telah dioperasikan 15 tahun lebih awal.

Stasiun Yogyakarta saat ini melayani pemberhentian semua kereta api ekonomi premium, bisnis maupun eksekutif yang melintasi yogyakarta. seperti: KA LODAYA, KA Senja Utama Yogya, KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Malioboro Ekspres, dan kereta lainya.

8. Stasiun Solo Balapan

informasikereta.com
informasikereta.com
Bangunan Stasiun Solo Balapan terdiri dari dua terminal atau emplasemen yang terdiri dari emplasemen selatan dan utara. Emplasemen selatan memiliki lima jalur sepur, Sedangkan emplasemen utara memiliki tujuh jalur sepur.

Stasiun Solo Balapan bagian utara mulai dibangun pada tahun 1870 oleh perusahaan kereta api Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada lahan milik Keraton Mangkunegaran. Bangunan stasiun bagian selatan dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran Indische, pada tahun 1927. Stasiun ini merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia.

Beberapa Kereta Api yang berhenti di Stasiun Solo Balapan diantara nya adalah KA Argo Lawu, KA Mataram, KA Argo Dwipangga, KA Senja Utama solo, KA Sancaka, dan masih banyak lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun