Mohon tunggu...
Fadhila Fauzia
Fadhila Fauzia Mohon Tunggu... Penulis - SHS Student 🧕🏻

just hang in there! better day will come ⛅🌈

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mematahkan Mitos Perempuan sebagai Kaum Inferioritas

26 Januari 2020   20:46 Diperbarui: 26 Januari 2020   21:09 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi, itu tidak berarti kita harus menerima keharusan dan perintah yang sewenang-wenang dan mahal tanpa adanya protes. Sementara kita melihat bahwa para buruh pabrik seringkali mendapatkan serangan terhadap serikat mereka. Mereka yang militan, kemudian melakukan protes dan terus berjuang melawan para pemeras.

Di bawah sosialisme, pertanyaan tentang apakah perempuan ingin melukis atau menghias tubuhnya atau tidak, itu bukanlah konsekuensi yang bersifat sosial. Beberapa perempuan mungkin menganggap diri mereka lebih cantik ketika mereka dilukis, beberapa mungkin tidak.

Sikap itu merupakan sikap pribadi dari masing-masing perempuan, tidak lebih. Tidak ada keharusan ekonomi atau sosial bagi kaum perempuan untuk tunduk pada praktik-praktik paksaan untuk memakai kosmetik atau mengikuti fashion. Oleh karenanya, tidak tepat jika kita membela para pebisnis yang memuji eksploitasi komersial terhadap perempuan dengan atas nama "kecantikan".

Kelebihan buku: Buku ini sangat membantu sekali bagi kita yang ingin memahami apa itu "feminisme" juga kita bisa tahu bagaimana kaum perempuan diperlakukan pada masa lalu.

Kekurangan buku: Di dalam buku ini banyak terdapat istilah-istilah yang sulit dimengerti bagi orang awam seperti saya, yang masih kurang pengetahuan tentang feminisme, kapitalis, juga patriarki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun