Siropen Telasih: Warisan Surabaya yang Tetap Manis Sejak 1923

Surabaya memancarkan keindahan dari ragam budayanya yang kaya, mulai dari megahnya Gedung Siola yang menyimpan jejak sejarah, hingga tradisi lokal seperti Semanggi Surabaya yang menjadi simbol kebanggaan, menjadikan Kota Pahlawan sebagai cerminan harmoni warisan budaya. Berbicara mengenai warisan budaya di Kota Surabaya, tidak lengkap rasanya jika kita tidak membahas pabrik sirup tertua di Indonesia, Siropen Telasih.

Pabrik yang terletak di kawasan Kota Lama Surabaya ini telah menyuguhkan rasa manis khas Indonesia selama lebih dari 100 tahun. Meski lokasinya berada di dalam gang, tempat ini cukup mudah ditemukan. Dari Taman Sejarah dan Museum Hidup Kota Lama Surabaya, pengunjung hanya perlu berjalan sedikit ke arah selatan, menyebrangi jalan melalui zebra cross, lalu memasuki Jalan Glatik. Setelah mencapai perempatan, beloklah ke kiri, dan Pabrik Siropen Telasih akan terlihat di ujung jalan. Berdiri sejak tahun 1923, pabrik ini tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga warisan budaya yang lekat dengan nama besar Surabaya.

Siropen Telasih dahulu didirkan pada tahun 1923 oleh warga sekaligus pengusaha Belanda pada zaman penjajahan bernama J.C. van Drongelen. Pabrik ini sempat berpindah tangan saat penjajahan jepang, dan berpindah tangan lagi pada pemerintah Indonesia sejak program nasionalisasi di tahun 1958. Hingga saat ini, Siropen Telasih berada di bawah naungan pemerintah Jawa Timur dan telah eksis selama 101 tahun.

Tampak Dalam Pabrik Siropen Telasih (Sumber : Arsip Pribadi)

Bangunan Pabrik Siropen Telasih masih berdiri kokoh meskipun telah berusia lebih dari satu abad, tetap mempertahankan gaya arsitektur khas Eropa sejak zaman kolonial. Ketika memasuki pabrik ini, pengunjung akan merasakan suasana vintage yang kental. Di pintu masuk, sebuah papan berbentuk tulisan "Siropen Heritage" menyambut dengan kesan yang kuat akan warisan budaya. Produk Siropen yang berwarna-warni tersusun rapi di rak etalase, semakin memperkuat daya tarik visual tempat ini. Perabotan seperti sofa, meja, dan lemari bergaya klasik menambah nuansa nostalgia, sementara guci-guci pajangan yang dulunya digunakan sebagai alat produksi turut menjadi saksi bisu sejarah panjang pabrik ini. Meski kawasan Kota Lama Surabaya sempat mengalami revitalisasi, pemerintah Jawa Timur memastikan bahwa bangunan pabrik tetap utuh, menjaga nilai sejarah dan keasliannya tanpa perubahan fisik yang merusak. 

Rak Etalase Produk Siropen Telasih (Sumber: Arsip Pribadi)

Tidak hanya bangunan dari pabrik ini yang menjadi nilai warisan budaya, produk dari Siropen Telasih itu sendiri masih menjadi ciri khas dari tempat ini. Varian sirup klasik di dalam botol kaca masih diproduksi hingga saat ini menggunakan resep aslinya, mempertahankan rasa unik dan otentik dari produk Siropen Telasih.Varian klasik itu memiliki 7 rasa yang diantaranya adalah vanilla, cocopandan, Frambozen, Melon, Leci, Stroberi, dan Mawar.

tidak hanya mempertahankan rasa original, Siropen Telasih juga telah berinovasi menciptakan produk yang lebih bervarian untuk memenuhi permintaan. Mereka menciptakan varian Siropen Premium dalam botol plastik yang lebih efisien dan tahan pecah. Tak hanya itu, varian Siropen Premium telah dikembangkan hingga memiliki 20 varian rasa yang berbeda, sambil tetap mempertahankan tujuh rasa klasik sebagai ciri khas. Untuk menyasar pasar generasi muda, pabrik ini juga menghadirkan varian sirup Gourmet yang dapat dijadikan campuran minuman seperti kopi, soda, mocktail, dan cocktail, sehinggan memperluas daya tarik Siropen di kalangan generasi muda yang suka nongkrong di kafe-kafe.

Siropen Telasih bukan hanya pabrik sirup tertua di Indonesia, tapi juga simbol warisan budaya yang tetap hidup. Dengan tetap mempertahankan rasa asli dan terus berinovasi, pabrik ini berhasil menjaga tradisi sambil mengikuti perkembangan zaman. Setiap botol sirup yang dihasilkan membawa kita untuk lebih mengenal sejarah Surabaya, menjadikannya bagian penting dari identitas kota yang kaya akan budaya.