Mohon tunggu...
Fadhil Asyam Raif
Fadhil Asyam Raif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa SD Dapat Gundam rx-78-2 dari Jepang, Free!

5 Maret 2024   10:45 Diperbarui: 5 Maret 2024   11:02 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Senin [04/03/2024], SD N Keputran 01 Yogyakarta menggelar kegiatan merakit gundam dari Bandai Jepang. Dalam kegiatan ini, hadir sebagai penanggungjawab jalannya kegiatan Bu Sulastri Wara Utaminingsih, S.Pd. atau biasa dipanggil bu Wara dari wali kelas 5A.

Acara berlangsung dari pukul 08.00 wib -09.20 wib, setelah pelaksanaan upacara bendera. Kegiatan ini diadakan di Aula Utama SDN Keputran 01 Yogyakarta. Kegiatan tersebut diikuti para siswa kelas 4 dan 5 dengan jumlah sekitar 108 siswa.

Bu Woro menerangkan awal mula perencanaan kegiatan ini karena ditawari oleh temannya yang bekerja sebagai EO Bandai yang berpusat di Jakarta. "Kebetulan saya punya teman yang bekerja di EO tersebut, ditawarilah saya melalui telephone program perakitan Gundam jika tertarik nanti kami ajukan dulu ke pimpinan", jelasnya.

EO Bandai Jepang mempunyai cabang di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Setiap cabang diberikan batas maximal event, di Indonesia sendiri hanya berfokus di wilayah Jakarta saja sehingga pengajuan di luar Jakarta belum disetujui. Tetapi bu Wara menjelaskan bahwa, "Alhamdulillah ternyata ada event sisa di Malaysia dan ditawarkan ke Sekolah kami, tetapi diminta membuat event mandiri tidak bersama kami (EO Bandai Jepang), karena memang kalau di Jakarta diadakan bersama EO-nya".

Gunpla (Gundam Plastic) adalah mainan model kit atau action figure yang terinspirasi dari animasi serial Jepang. Dari Bandai Gundam mengirim 110 pack yang jika dijual dengan harga satuan 130-160 ribu per pack-nya.

Rayi Saga Prasetya siswa kelas 4B mengungkapkan kebahagiannya mengikuti kegiatan tersebut, "Seneng mas, ngerakitnya butuh waktu lama tapi boleh dibawa pulang". Siswa tersebut mengaku kesulitan untuk merakit bagian kaki sehingga butuh waktu lama. Berbeda dengan Riya, siswa bernama Aiko Cesar Firmansyah atau biasa dipanggil Aiko siswa kelas 5A menerangkan, "ngerakite gampang mas, mung bagian tangane iki sek rodok angel karo misal pas kewalik mergo salah masang".

Sumber gambar: Dokumen Pribadi
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Kegiatan merakit gundam ini dibersamai oleh beberapa guru, diantaranya para wali kelas 4, 5 dan beberapa mahasiswa PLP dari program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Wali kelas 4 dihadiri oleh Windarti, S.Pd. (bu Win) dan bu Rizka Ainuddina, S.Pd. (bu Rizka). Sedangkan wali kelas 5 dihadiri oleh Sulastri Wara Utaminingtias, S.Pd. (bu Wara) dan Ni Putu Sri Sutari, S.Pd., M.Pd. (bu Putu).

Guru dan mahasiwa yang mendampingi para siswa diharapkan bisa membantu dan mencarikan solusi jika siswa merasa kesulitan. Salah satu masalahnya yaitu jari tangan terasa sakit karena digunakan untuk menekan 2 item saat merakit.

"Aku memang senang merakit mainan kaya gitu dari kecil sampai sekarang, karena seru jadi tadi tertarik ikut bantu siswa merakit gundam di bagian pojok belakang sana" ungkap salah satu mahasiswa PLP PGMI UIN Sunan Kalijaga. "Tadi sebelum tak tinggal pergi ada siswa yang mengeluh kesakitan di bagian jempol jari tangan karena terlalu keras pas neken, ada juga yang patah di bagian kaki gundamnya," lanjutnya.

Sumber gambar: Dokumen Pribadi
Sumber gambar: Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun