"Uang memang bukan segalanya, tetapi segalanya lebih terasa mudah apabila ada uang."
Sejak zaman dahulu, uang telah menjadi hal yang utama dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Segalanya serba memerlukan uang, mulai dari kebutuhan pokok misalnya sandang, pangan, dan papan hingga kebutuhan yang bersifat pemuas kesenangan dan mendatangkan status sosial. Peran uang sebagai alat pemenuh kebutuhan, tak jarang menimbulkan masalah finansial. Masalah ini hadir tanpa memandang usia, mulai remaja hingga dewasa pasti pernah memiliki masalah finansial. Banyak orang yang bekerja keras hingga larut, tetapi uang yang dikumpulkan tak kunjung cukup. Tidak sedikit pula orang yang terlihat lebih santai dalam bekerja, tetapi uangnya ada dimana-mana. Mengapa hal demikian dapat terjadi? Jawabannya, salah satunya terletak pada pengelolaan keuangan.
"Persiapan yang tepat merupakan kunci keberhasilan, sebab tindakan-tindakan kita tidak bisa lebih bijak daripada pikiran-pikiran kita; dan pikiran-pikiran kita tidak bisa lebih bijak daripada pemahaman kita." (halaman pengantar)
Buku "The Richest Man in Babylon" merupakan salah satu buku yang tepat untuk membantu kita mengelola keuangan dengan baik. Buku ini berisi pedoman yang tak lekang oleh zaman yang memaparkan prinsip-prinsip mendapatkan, mempertahankan, dan mengembangkan kekayaan melalui kumpulan kisah-kisah menarik dengan latar Babilonia Kuno yang masih relevan hingga saat ini. Buku ini memberikan tips kepada pembaca mengenai pedoman abadi kebijakan finansial; panduan klasik untuk keuangan pribadi; prinsip menabung, investasi, dan memperoleh kekayaan; kebijakan finansial praktis untuk individu dengan berbagai tingkat pendapatan; serta strategi dalam meraih kemandirian dan kesuksesan finansial.
Buku karya George S. Clason ini hadir sebagai bekal bagi kita untuk mengelola keuangan dengan baik. Tips mengenai cara pengelolaan finansial disajikan melalui nasihat tokoh fiksi bernama Arkad, seorang juru tulis miskin yang kemudian menjadi orang terkaya di Babilonia Kuno. Arkad menyebutkan terdapat tujuh cara untuk mengatasi dompet yang kempis. Kira-kira beginilah jika disimpulkan sesuai era saat ini. Pertama, mulai mengisi dompet yang kosong dengan menyisihkan 10% dari penghasilan untuk tabungan sebagai langkah awal membangun kekayaan. Kedua, mengendalikan pengeluaran. Sangat penting memiliki anggaran keuangan, sehingga pengeluaran dapat terkontrol. Fokus pada kebutuhan bukan keinginan, karena semakin kita memiliki banyak uang maka semakin banyak keinginan yang mungkin untuk dipenuhi. Cara ketiga yaitu melipatgandakan uang yang kita miliki melalui investasi. Keempat, menjaga harta agar tidak lenyap. Arkad menyarankan untuk tidak mengambil risiko kerugian dengan cara menginvestasikan harta pada tempat yang tepat dan aman. Kelima, menjadikan hunian sebagai investasi yang menguntungkan. Langkah yang keenam, mempersiapkan tabungan untuk masa depan, ketika sudah tidak muda lagi dan mempersiapkan bekal sebelum meninggalkan keluarga. Cara ketujuh, yaitu meningkatkan keterampilan untuk memperoleh pendapatan.
Kelebihan
Meskipun ditulis hampir seabad yang lalu, prinsip-prinsip mengelola keuangan yang terdapat dalam buku ini tetap relevan hingga saat ini. Pesan tentang menabung, berinvestasi, dan mengelola pengeluaran merupakan dasar-dasar keuangan yang tidak pernah lekang oleh zaman.
Tidak seperti buku keuangan atau buku pengetahuan lainnya, bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sederhana dan mudah dimengerti sehingga pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan melalui cerita. Penggunaan cerita yang menarik untuk menyampaikan konsep keuangan yang mungkin terkesan rumit membuat buku ini dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang baru mulai belajar tentang keuangan pribadi.
Buku ini tidak hanya menyajikan wawasan tentang keuangan, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk mengambil tindakan nyata dalam mengelola keuangan mereka. Kisah-kisah sukses dan kebijaksanaan finansial yang dibagikan dalam buku ini dapat memotivasi pembaca untuk menerapkan pelajaran yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, setiap konsep yang diajarkan dilengkapi dengan panduan praktis yang mudah diterapkan. Misalnya, saran untuk menyisihkan 10% dari penghasilan sebagai tabungan pribadi adalah langkah sederhana tetapi sangat efektif dalam membangun kekayaan.
Kekurangan
Buku ini telah ada selama hampir seratus tahun, sehingga gaya bahasanya mencerminkan zaman dahulu. Beberapa kata dan frasa yang digunakan mungkin terasa kuno dan dapat membingungkan pembaca.