Mohon tunggu...
Fadhilah Nur Hanifah
Fadhilah Nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo

Saya gemar memasak dan bersepeda. Dengan kepribadian ceria, saya juga sangat menyukai kucing dan senang menonton konten tentang pendidikan serta resep memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keterwakilan yang Tidak Proposional: Mengungkap Diskriminasi Gender dalam Politik dan Kepemimpinan

24 Maret 2024   22:46 Diperbarui: 24 Maret 2024   22:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

       Ketidaksetaraan gender dalam politik dan kepemimpinan masih menjadi isu serius di banyak negara di seluruh dunia. Meskipun sudah banyak upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan gender, namun masih banyak perempuan yang tidak memiliki akses yang sama terhadap posisi politik dan kepemimpinan.

        Skenario yang umum terjadi adalah minimnya jumlah perempuan yang duduk di kursi parlemen, dalam peran kepemimpinan, atau sebagai kepala negara. Hal ini mengindikasikan bahwa sensitivitas perempuan dalam pengambilan keputusan politik masih kurang proporsional. Selain itu, masih banyak kasus diskriminasi gender di ranah politik, baik dalam bentuk pelecehan seksual, stereotip negatif, atau situasi yang kurang adil lainnya.

       Sebagai contoh, Indonesia merupakan salah satu negara yang masih memiliki kepemimpinan politik perempuan yang rendah. Meskipun ada undang-undang terkait ketenagakerjaan yang mewajibkan partai politik untuk mengurangi tingkat pengangguran di kalangan perempuan setidaknya 30%, pada kenyataannya, masih banyak partai politik yang gagal memenuhi kewajiban tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam politik masih belum menjadi prioritas utama bagi mayoritas partai politik di Indonesia.

       Penting untuk dicatat bahwa keterwakilan yang proporsional antara perempuan dan laki-laki dalam politik dan kepemimpinan sangatlah penting. Keterwakilan yang tidak proporsional akan menghambat kemajuan masyarakat dan memastikan bahwa setiap kelompok diperlakukan secara adil dan terbangun dengan bermartabat.

       Untuk itu, kita semua perlu bekerja sama untuk memperkuat kesetaraan gender di bidang politik dan kepemimpinan. Pembangunan yang intens dan berkelanjutan hanya dapat dicapai jika semua pihak memiliki akses yang sama terhadap proses perumusan posisi politik. Mari bersama-sama menyoroti pentingnya kesetaraan gender dalam politik dan menerapkannya pada semua aspek kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun