Mohon tunggu...
Fadhilah Nur Afifah
Fadhilah Nur Afifah Mohon Tunggu... Freelancer - Just Fun Writer

Hai, Welcome to my write work!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keong Mas: Cerita Rakyat dengan Sarat Makna

10 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 10 Januari 2021   09:05 5860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Rakyat Keong Mas - Foto By 9off pexels.com

Pernah mendengar cerita Keong Mas?

Indonesia memiliki beragam cerita rakyat yang menarik untuk dibaca. Berbagai daerah, mulai dari Sabang hingga Merauke menyimpan cerita rakyat yang unik dan dipercaya sebagai asal usul adanya sebuah tempat atau tradisi di daerah tersebut. Belum lagi, pesan moral yang terkandung dalam sebuah cerita rakyat seringkali dijadikan bahan dongeng sebelum tidur bagi anak.

Dari sekian banyak cerita rakyat yang kita kenal, ada sebuah cerita rakyat yang populer berasal dari Jawa Timur yaitu Keong Mas.  Melatarkan kehidupan putri raja, cerita ini menyimpan pesan yang bagus untuk kehidupan kita. Dengan sebab akibat yang dilakukan si tokoh, cerita rakyat ini terkenal dengan kebaikan dari si Keong Mas terhadap seseorang yang menolongnya dan akibat dari jahat terhadap orang lain.

Selain itu, pesan moral lainnya juga bisa ditemukan di cerita Keong Mas loh. Apa aja sih? Baca di bawah ini ya!

1.       Jangan Mudah Iri Hati

Dua orang putri, anak dari raja bernama Kertamarta memiliki sifat yang berbeda. Putri bernama Dewi Galuh memiliki sifat angkuh dan iri hati, sedangkan putri Candra Kirana memiliki sifat baik hati dan sabar. 

Pada suatu ketika, Candra Kirana dipersunting oleh seorang pangeran bernama Raden Inu Kertapati. Dewi Galuh bersedih ketika mengetahui saudaranya akan menikah dengan pangeran yang tampan, muncullah ide buruk untuk membuat Candra Kirana berubah menjadi keong dengan harapan sang pangeran bisa menyukai Dewi Galuh.

Cinta Raden Inu yang sudah terikat dengan Candra Kirana, membuatnya tidak menyerah menemukan Candra Kirana. Usaha Dewi Galuh jelas sia-sia karena telah membawa saudaranya ke penyihir jahat. Pada akhirnya, Dewi Galuh tetap tidak memiliki sang pangeran karena sifat iri yang ada dalam dirinya.

2.       Tulus Ketika Menolong Orang Lain

Ketika Candra Kirana berubah menjadi keong mas di sungai, ia ditemukan oleh seorang nenek yang merawatnya. Dengan tulus nenek membawanya pulang dan menaruh di sebuah tempat yang aman bagi Candra Kirana. 

Sebagai gantinya, Candra Kirana bersedia untuk memasak makanan enak untuk sang nenek sebelum nenek tersebut pulang ke rumah. Tanpa sepengetahuan nenek, Candra Kirana berubah menjadi manusia untuk memasak setiap hari ketika nenek bekerja di sungai.

Kebaikan yang dilakukan nenek dan Candra Kirana begitu tulus, hingga membawa mereka bertemu dengan pangeran yang mencintai Candra Kirana. Ketika sabar dan selalu berbuat baik, pasti akan ada waktunya untuk kita mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan sikap kita.

3.       Tidak langsung percaya dengan orang lain

Dalam cerita, Raden Inu sempat ditipu oleh penyihir yang berubah menjadi burung gagak. Karena penyihir tau Raden Inu ingin mencari tunangannya, segera ia berniat menyesatkan sang pangeran dalam perjalanannya. Raden Inu yang percaya terhadap petunjuk dari penyihir merasa semakin sulit menemukan pujaan hatinya.

Sebelum Candra Kirana berubah menjadi keong mas, ia sempat di fitnah oleh Dewi Galuh terhadap sang ayah. Raja yang saat itu mempercayai ucapan putrinya, ikut membenci sang putri Candra Kirana. Setelah mengetahui keadaan yang sebenarnya, raja menyesal karena mempercayai perkataan Dewi Galuh dan menyetujui pernikahan Candra Kirana dan Raden Inu.

Ketika kita mempercayai omongan orang, pastikan sesuai dengan faktanya. Sehingga tidak ada penyesalan dan kesusahan dikemudian hari.

---

Nah, itu dia pesan yang bisa kamu ambil setelah membaca cerita rakyat Keong Mas. Yang terpenting, jadilah diri sendiri dan bersyukur atas segala hal yang sudah kita dapatkan. Hal ini akan membuat kita lebih tenang dan tentram kepada saudara dan orang-orang terdekat loh! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun