Mohon tunggu...
Fadhilah Nur
Fadhilah Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

tidak punya hobi, kepribadian saya ganda: introvert dan extrovert, yang saya suka

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rokok Elektrik Bagi Masalah Kesehatan

4 Juli 2024   10:58 Diperbarui: 4 Juli 2024   13:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mulai tanggal 1 Januari 2024 kemarin pemerintah mulai memberikan pajak bagi rokok elektrik. Rokok elektrik atau yang biasa disebut vape ini mulai menjadi trend dikalangan remaja, popularitas rokok elektrik ini dimulai sejak tahun 2018 silam dan banyaknya penggunanya semakin naik dari tahun ke tahun. pemerintah memberikan pajak bagi rokok elektrik agar ada keadilan antara rokok elektrik dan rokok konvesional.

Pemerintah mulai mengenakan tarif untuk rokok elektrik sebesar 10% dari cukai rokok, dan jumlah tersebut sama dengan tarif rokok lainnya, pengguna rokok elektrik ini berasal dari berbagai kalangan bahkan kalangan wanita pun mengkonsumsi rokok elektrik ini, padahal kandungan yang terkandung dalam rokok elektrik ini memiliki kandungan yang lebih berbahaya daripada rokok konvesional.

Menurut spesialis paru di RSUP persahabatan mengatakan bahwa dalam rokok elektrik terdapat 90% nikotin yang terkandung didalamnya, meskipun ada beberapa rokok elektrik yang tidak mengandung nikotin tapi fakta bahwa kebanyakan rokok elektrik mengandung nikotin tidak dapat dibantah, selain nikotin ternyata rokok elektrik mengandung kandungan karsinogen yang berasal dari bahan kimia yang terkandung dalam cairan atau liquid, yang mana karsinogen itu sendiri adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker.

Banyak remaja di dunia bahkan di Indonesia sendiri mengalami berbagai masalah kesehatan terkait masalah pernafasan, mulai dari kanker paru-paru, peradangan paru-paru, kanker tenggorokan, dan lain-lain. bahkan menurut penelitian pada dokter rokok dapat menyebabkan menurunnya kualitas sperma. masalah kesehatan selalu menjadi sesuatu yang dianggap remeh oleh orang-orang yang telah mengalami kecanduan terhadap rokok tersebut.

Masalah kesehatan di Indonesia semakin menurun dan banyak yang mengidap berbagai penyakit karena pola hidup yang tidak sehat, salah satunya adalah merokok, merokok adalah salah satu hal yang sulit untuk dihilangkan dalam kebiasaan penduduk diseluruh dunia. banyak dari mereka yang berhenti dari kebiasaan tersebut karena masalah kesehatan yang mulai memburuk karena merokok yang dikonsumsi secara berkala dan terus menerus, kemudian mereka mulai memperingatkan mereka yang baru mencoba, atau yang belum menderita masalah kesehatan seperti mereka, ataupun yang menjadi perokok pasif, namun tentu saja hal tersebut tidak dihiraukan oleh mereka yang telah menjadi sahabat rokok dan telah kecanduan akan rokok tersebut.

 Ancaman kesehatan yang ditimbulkan dan diteriakkan oleh mereka yang menderita masalah kesehatan karena mengkonsumsi rokok tidak dapat menghentikan mereka yang telah kecanduan,bahkan peringatan-peringatan yang ada dalam bungkus rokok dan beredar di berbagai artikel tetap tidak juga membuat mereka sadar. 

Bukan hanya mempengaruhi masalah kesehatan saja, bahkan rokok juga menjadikan ekonomi semakin menurun, pasalnya uang yang seharusnya dapat disimpan untuk masa depan yang cemerlang menjadi hilang dan hangus karena terbakar asap rokok yang malah  menyebabkan masalah kesehatan.

Bukan hanya paru-paru,tenggorokan saja, bahkan rokok elektrik dapat mengganggu sistem kerja jantung dan pembuluh darah karena adanya logam dan heavy metals yang terdapat dalam kandungan rokok elektrik. Dalam 10-15 tahun kedepan rokok akan menjadi bom waktu bagi masalah kesehatan, dan dampaknya tidak akan hilang dalam 1 atau 2 hari saja, dampaknya dapat mengganggu aktivitas kesehatan dalam beberapa tahun kedepan.

Dampaknya bukan hanya dirasakan oleh perokok aktif bahkan perokok pasif pun dapat terkena dampaknya, perokok pasif mendapatkan dampak yang lebih parah daripada perokok aktif, pengguna rokok elektrik juga dapat mengalami peningkatan tekanan darah, penyakit kanker akut, dan asma. padahal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah memperingatkan tentang masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh rokok elektrik sejak 2015 silam tetapi hal tersebut tidak digubris oleh pemerintah.

seharusnya para remaja dan penduduk yang telah mengalami kecanduan terhadap rokok diberikan edukasi yang lebih mendalam dan penanganan yang efektif terhadap bahaya dan racun-racun yang terkandung didalam rokok elektrik maupun rokok konvesional, kedua jenis rokok tersebut sama-sama menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan tidak dapat diabaikan oleh IDI karena tingkat penderita kanker didunia atau pun di Indonesia yang disebabkan oleh rokok semakin meningkat dari tahun ketahun. karena rokok memiliki bahan kimia yang dapat memberikan efek kecanduan dan ketagihan bagi penggunanya. sehingga pencegahan dan pemberhentian konsumsi rokok bagi para perokok sangatlah sulit untuk diatasi.

Menurut saya mengkonsumsi rokok adalah tindakan yang merugikan bukan hanya bagi diri sendiri saja, bahkan orang disekitar kita pun terkena dampak dari rokok tersebut dan hal tersebut sangatlah disayangkan. ada 3 contoh orang cerdas yang tahu akan bahaya rokok dan mereka menerapkan pola hidup sehat dengan tidak merokok padahal mereka adalah pengusaha kaya yang memiliki perusahaan rokok . salah satunya adalah Susilo Wonowidjojo, beliau adalah pengusaha rokok sukses yang memiliki kekayaan mencapai 5,3 miliar dollar AS.

Susilo memiliki alasan tersendiri kenapa dia tidak mengkonsumsi rokok padahal beliau memiliki perusahaan rokok , bukan berarti beliau tidak bangga akan produk yang dibuatnya tetapi beliau faham akan bahaya dari kandungan rokok itu sendiri, beliau mengatakan bahwa dia tidak ingin menjadi orang kaya yang memiliki penyakit mematikan, dan saat ditanya tentang alasan beliau membuat pabrik rokok tersebut, beliau menjawab bahwa dirinya membuat rokok untuk orang-orang yang tidak bisa membaca, karena di depan bungkus rokok sudah tertera peringatan bahwa rokok berbahaya, dan hal tersebut tidak seharusnya diabaikan.

Maka dari itu kita sebagai orang yang cerdas dan pintar sebaiknya bijak dalam mengambil keputusan tersebut, berhenti dari kebiasaan merokok dan menghindari pengaruh rokok dari lingkungan.

saya mengutip teori Rawls dalam konsep utilitarian klasik yang mana berbunyi:

"kelompok yang kurang atau yang paling tidak beruntung seperti kurang cerdas dan kurang kreatif di masyarakat, sudah seharusnya tidak menuntut harga kebebasan yang sama tingkatannya dengan yang dimiliki oleh mereka yang relatif lebih cerdas. itu berarti, peluang terbuka bagi mereka yang relatif lebih cerdas juga pantas lebih besar dan karenanya mereka berhak mendapat manfaat yang lebih besar, dengan catatan asalkan 'keistimewaan' itu tidak merugikan mereka yang kurang cerdas dan tidak beruntung."

Hubungan antara teori tersebut dengan artikel yang saya buat adalah,peluang untuk lepas dari rokok yang  dapat dipilih oleh mereka yang cerdas dan mau melakukannya, seperti pak Susilo yang mana beliau faham akan bahaya dari rokok karena mengetahui kandungan dari rokok tersebut dapat menyebabkan kanker, sehingga beliau enggan mengkonsumsi nya, karena itu orang yang cerdas dan relatif kreatif memiliki peluang yang lebih besar untuk terhindar atau bahkan terlepas dari pengaruh rokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun