Mohon tunggu...
Fadhilah Muslim
Fadhilah Muslim Mohon Tunggu... Dosen - Researcher, Lecturer, Traveler

Currently living in Muenchen, Germany.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Cerita Lockdown 5 Bulan di Jerman hingga Angka Positif Covid-19 Menurun Signifikan, Apa Saja Aturannya?

7 Juli 2021   14:06 Diperbarui: 8 Juli 2021   12:35 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama tidak menulis di kompasiana, namun melihat kasus positif Covid di Indonesia sedang meningkat pesat akhir-akhir ini, maka saya pun ingin berbagi cerita bagaimana langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Jerman yang menurut hemat saya cukup berhasil menurunkan jumlah kasus positif yang meningkat secara signifikan selama 5 bulan sebelumnya, Desember 2020 - May 2021 (seperti bisa dilihat pada grafik di bawah ini). 

Barangkali harapannya untuk Indonesia secara keseluruhan atau setidaknya kota Jakarta sebagai ibukota negara bisa menerapkan apa yang sudah dilakukan pemerintah di sini dengan sangat tegas. Ataupun barangkali bisa dicontoh dan dilakukan oleh masing-masing individu untuk kondisi Indonesia yang lebih baik. 

Sumber: https://github.com/CSSEGISandData/COVID-19
Sumber: https://github.com/CSSEGISandData/COVID-19
Jadi singkat cerita, saya saat ini sedang tinggal di Jerman tepatnya di Kota München / Munich. Bermula dari awal November 2020, pemerintahan Jerman mengumumkan dan memberlakukan "light lockdown" sebagai upaya awal untuk mengatasi kondisi pandemi di mana kasus positif meningkat kembali tepatnya sejak dimulainya musim gugur (autumn) 2020 seperti yang bisa dilihat pada grafik di atas.

Hal ini juga menjadi tindakan pertama yang diberlakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuknya second wave (gelombang kedua) lonjakan positif Covid19 pada saat itu. 

"Light lockdown" atau "partial lockdown" di sini awalnya pemerintah mengeluarkan aturan bahwa hanya boleh berkumpul atau bertemu di luar maksimal 10 orang saja dari 2 keluarga, lebih dari itu secara tidak lansung adalah menyalahi aturan dan ada sanksi yang diberikan. 

Masker wajib digunakan di tempat umum termasuk transportasi, area perbelanjaan, dan sebagainya. Yup, langkah pertama yang dilakukan adalah membatasi jumlah orang yang berkumpul dan menurut hemat saya ini langkah sangat tepat karena tentunya menekan penyebaran virus ini. 

6 Minggu sudah partial lockdown ini diberlakukan, mengingat angka kasus positif terus bertambah, pemerintah Jerman dalam hal ini Angela Merkel mengumumkan aturan baru dan sekaligus berubah menjadi "hard lockdown". 16 Desember 2020, masih teringat dengan jelas oleh saya tanggal pertama diberlakukan hard lockdown di Jerman akhir tahun 2020. 

Apa saja aturan ketika itu? Yang jelas perayaan Natal dan Tahun Baru tidak diizinkan sama sekali. Yang awalnya tidak ada aturan jenis masker, kemudian ada aturan bahwa masker yang boleh digunakan di luar adalah masker jenis FFP2 sejenis masker KN95. Yup, bahkan hingga saat ini, penggunaan masker jenis FFP2 ini masih wajib walaupun sudah tidak ada lockdown lagi. 

Selanjutnya ada aturan bahwa semua jenis toko kecuali supermarket (termasuk toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari) dan farmasi tutup. Cafe dan restaurant hanya diperbolehkan take away, tidak boleh makan di tempat. 

Semua sekolah, daycare, perguruan tinggi, dsb tutup. Semua aktivitas dilakukan secara online. 

Semua yang berhubungan dengan "leisure activities" seperti salon, gym, bahkan tempat rekreasi seperti museum, dsb. juga wajib tutup. Jumlah yang diizinkan bertemu di publik ataupun berkumpul di dalam rumah juga dibatasi lagi. Kala itu hanya diizinkan 5 orang maksimal berkumpul dan maksimal dari 2 kepala keluarga. 

Perkantoran? Disarankan semua yang bekerja dapat bekerja dari rumah. 

Benar saja teringat di awal Januari 2021, di office saya dikeluarkan surat keterangan jika memang membutuhkan harus datang ke office atau lab untuk mengambil data. Surat ini dipersiapkan jika ada pemeriksaan di jalan. 

Aturan-aturan di atas selalu diupdate secara berkala mengikuti jumlah kasus yang positif. Bahkan di pertengahan Januari 2021, aturan semakin diperketat. Seperti dilarang untuk melakukan perjalanan lebih dari 15 km dari rumah. Adanya aturan jam malam (curfew) di mana di atas jam 10 malam wajib berada di rumah. 

Aturan-aturan di atas seingat saya terus diberlakukan hingga menjelang pertengahan Maret 2021. Kemudian mengingat terjadi penurunan yang cukup signifikan menuju pertengahan Maret sebagai dampak positif diberlakukan hard lockdown sebelumnya, selanjutnya muncul aturan baru ketika itu, di mana toko-toko, restoran dan sebagainya perlahan boleh dibuka. Namun dengan kondisi yaitu aturan yang berlaku berikutnya mengikuti jumlah kejadian rata-rata selama satu minggu per 100.000 orang. 

Sebagai gambaran, per hari ini jumlah incident di kota Munchen adalah di angka 10. Ketika itu di awal April, pernah angka incident masih di bawah 100. Toko-toko non-essential pun diperbolehkan untuk dibuka, namun ada aturan bahwa pengunjung harus membuat appointment secara online terlebih dahulu sebelum datang ke toko. 

Kemudian di awal May, tiba-tiba angka kejadian di atas 100 lagi, aturan pun diubah kembali. Toko tetap diizinkan dibuka namun pengunjung wajib menunjukkan surat keterangan negatif Covid. Jam malam diberlakukan kembali. Kegiatan sekolah sempat ditutup lagi, dan seterusnya. 

Sebagai kesimpulan, selama 5-6 bulan "hard lockdown" di Jerman, aturan yang diberlakukan di update secara berkala mengikuti jumlah kejadian positif. Angela Merkel selalu menjadi orang terdapan yang mengumumkan aturan-aturan baru yang berlaku dan ini berlaku di keseluruhan negara Jerman, tanpa terkecuali. Bahkan hingga hari ini masih diberlakukan aturan untuk wajib memakai masker di transportasi umum, supermarket, toko, tempat wisata seperti museum, dan tempat-tempat publik lainnya.

Satu hal yang memang masih tetap dilakukan oleh warga di sini adalah selalu menggunakan masker jenis FFP2 di tempat-tempat yang memang diwajibkan.

Menurut saya pribadi, apa yang dilakukan oleh pemerintah Jerman ketika kondisi di sini cukup memburuk berbuahkan hasil yang positif. Tentunya selain pemerintah di sini memang tegas memberlakukan aturan ini, masyarakat di sini juga mengikuti aturan-aturan tersebut dengan baik. 

Lantas bagaimana dengan vaksin? Sesungguhnya baru sejak awal Juni 2021, jumlah warga yang divaksin naik signifikan bahkan secara eksponensial hingga hari ini.

Di Jerman sendiri setidaknya ada 4 vaksin yang digunakan yaitu vaksin Pfizer/Biontech, Modena, AstraZeneca dan Johnson & Johnson, di mana mayoritas masyarakat di sini diberikan vaksin jenis Pfizer/Biontech dan saya sendiri juga mendapatkan vaksin jenis Pfizer ini.

Berdasarkan data hingga hari ini terhitung 56% warga Jerman sudah mendapatkan 1 dose Vaccine dan 39% warga di sini sudah mendapatkan vaksin penuh. 

Kalau ditanya bagaimana kondisi sekarang di Jerman? Seperti yang terlihat pada grafik di atas, memang kondisi di sini sudah sangat membaik ditambah lagi persentase yang sudah vaksin pertama mencapai setengah penduduk. 

Kehidupan di sini terasa normal kembali. Toko-toko, mall, restaurant, dsb yang selama 5 bulan tutup atau tidak beroperasi normal, kini sudah kembali normal. Hanya saja yang tadi sudah saya sampaikan di atas, aturan memakai masker masih tetap berlaku. Perjalanan ke negara Eropa lainnya juga sudah mulai normal. Hanya membawa surat keterangan negatif atau sertifikat vaksin tanpa perlu ada aturan karantina lagi. 

Akhirnya semoga pandemi ini cepat berakhir dan khususnya di Indonesia semoga jumlah yang positif akan semakin menurun dan kondisi Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Referensi:

RKI

Auswaertiges

Muenchen.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun