Mohon tunggu...
Fadhilah Muslim
Fadhilah Muslim Mohon Tunggu... Dosen - Researcher, Lecturer, Traveler

Currently living in Muenchen, Germany.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prosedur dan Tips Mendaftar Program S2/Master di Perguruan Tinggi di Eropa

23 November 2015   05:46 Diperbarui: 24 November 2015   04:54 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diawali dengan banyaknya pertanyaan yang muncul dari keluarga dekat maupun teman-teman disekitar saya yang menanyakan bagaimana prosedur pendaftaran program S2/master di perguruan tinggi di Eropa, dengan demikian melalui artikel ini saya mencoba menjelaskan secara detail beserta tips berdasarkan pengalaman saya ketika masih berstatus calon mahasiswa program master. Yap, kebetulan sebelum saya melanjutkan studi S3 saya di Imperial College London, UK dengan beasiswa LPDP, sebelumnya saya telah menyelesaikan program master di Ecole des Ponts ParisTech (ENPC) yang bekerjasama dengan Ecole Polytechnique yang berlokasi di Paris dengan mendapatkan beasiswa dari DIKTI dan Pemerintahan Prancis (BGF) pada tahun 2013.  

1. Meluruskan niat dan mengetahui tujuan. Ini prosedur pertama dan paling utama yang harus kita ketahui. Apakah tujuan kita untuk melanjutkan kuliah S2 di luar negeri? Apakah dikarenakan alasan mengikuti trend? Atau ingin jalan-jalan keliling dunia? Apakah karena aji mumpung banyaknya beasiswa yang ada untuk mahasiswa Indonesia ke luar negeri? Atau ingin istirahat sejenak dari pekerjaan? Atau karena masih belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang diinginkan? Yap, setiap orang tentunya akan memiliki tujuan, motivasi, serta niat yang berbeda-beda satu sama lainnya. Bagaimanapun tentunya dengan niat yang baik semoga yang di Atas akan memudahkan semua rencana dan persiapan kita. Apakah artinya jika kita bisa kuliah di luar negeri artinya kita lebih sukses dan lebih pintar dibandingkan teman-teman yang memilih studi di dalam negeri saja? Tentu tidak, karena bagaimanapun semua yang kita jalani dalam hidup ini adalah sebuah pilihan. 

2. Menetapkan program studi/jurusan yang diinginkan. Kenali interest dari diri kita masing-masing. Apa program studi yang akan kita pilih. Sebagai informasi bahwa jurusan pada program S2 ini jauh lebih spesifik dibandingkan ketika kita masih menjadi mahasiswa S1. Misalnya saja jurusan saya teknik sipil, tidak ada yang namanya program studi 'teknik sipil' pada program S2/master, akan tetapi lebih spesifik, misalnya program studi 'struktur beton', 'struktur baja', dsb. Yap, Anda harus sudah mengetahui dan memutuskan program studi atau ilmu apa yang ingin Anda pelajari lebih mendalam. 

3. Menentukan perguruan tinggi yang menjadi tujuan Anda. Yap, ketika program studi atau jurusan yang ingin kita ambil sudah kita ketahui dan tentukan, saatnya mencari perguruan tinggi yang menawarkan program studi tersebut. Cara yang paling mudah untuk mencari perguruan tinggi mana saja yang menawarkan program studi yang kita inginkan adalah melalui website-website yang menampilkan ranking perguruan tinggi seluruh dunia. Misalnya: http://www.topuniversities.com, https://www.timeshighereducation.com, dsb. Ketika Anda mengunjungi website ini, silakan buka rangking secara general dan berdasarkan program studi. Yap, bagi saya ranking perguruan tinggi ini cukup membantu kita untuk mengetahui kualitas dari program studi serta perguruan tinggi tempat tujuan kita nanti. Catatlah list tersebut dan saatnya Anda mengumpulkan informasi selengkap mungkin dari setiap list yang sudah Anda catat. Ketika Anda menggunakan website rangking ini, maka barangkali Anda bisa meminimalisir list perguruan tinggi tujuan Anda dengan alasan negara. Misalnya, saya tidak tertarik untuk kuliah di UK, maka semua list perguruan tinggi yang berada di UK, bisa Anda hilangkan dan sehingga pilihan Anda semakin mengerucut. Atau sebaliknya, jika Anda hanya memiliki satu pilihan negara saja, maka Anda pun bisa mensortir pilihan perguruan tinggi melalui 'negara'. 

4. Membaca panduan pendaftaran di website perguruan tinggi yang Anda harapkan. Perlu diketahui bahwa hampir semua perguruan tinggi top dunia sudah menyediakan informasi yang sangat lengkap di website masing-masing. Supaya lebih cepat dan Anda tidak bingung ketika pertama kali mengunjungi website-website tersebut, tulislah di bahagian kolom 'search' dua kata berikut: Apply master. Yap, seketika tombol enter telah diklik, maka Anda pasti akan diberikan link terkait hal iii. Lagi-lagi, hampir semua perguruan tinggi top dunia sudah menyediakan informasi yang lengkap mengenai prosedur pendaftaran. Bacalah prosedur pendaftaran tersebut dengan cermat, perhatikan syarat pendaftaran dan catat batas akhir pendaftaran. Untuk syarat pendaftaran, ada dua hal penting yang perlu Anda ketahui sebelum bergerak lebih jauh mengenal program studi atau prosedur pendaftaran di perguruan tinggi tersebut. Yaitu, pertama: syarat IPK S1, kedua: nilai minimal kemampuan bahasa. Untuk syarat pertama terkait IPK, jika Anda masih sedang menyelesaikan S1, maka Anda masih memiliki waktu untuk mencapai batas minimal IPK yang disyaratkan, sementara jika Anda sudah lulus sementara nilai IPK tidak memenuhi syarat, maka menurut hemat saya bahwa Anda lebih baik mencari perguruan tinggi yang lain yang dimana nilai Anda masih memenuhi persyaratan. Sementara jika persyaratan kedua yang masih belum terpenuhi, jangan khawatir, Anda masih punya banyak kesempatan untuk bisa mencapai nilai yang disyaratkan, jangan lansung menyerah untuk Anda yang nilai bahasa masih kurang, hal ini masih bisa ditingkatkan. :) 

5. Mengunjungi website departemen yang sesuai dengan program studi Anda. Yap, langkah ini sangat penting sekali ketika Anda masih dalam proses penentuan perguruan tinggi untuk program studi master Anda. Bacalah list dan silabus dari courses atau mata kuliah pada program studi yang anda inginkan. Lihat juga list staf pengajar pada program studi tersebut. Cermati satu persatu dosen tersebut dan lihatlah topik penelitian dari mereka masing-masing. Informasi ini sangat dibutuhkan dan wajib Anda ketahui sebelum akhirnya memutuskan untuk mengambil program studi tersebut. Yap, untuk program master, maka Anda akan akan diminta untuk mengerjakan thesis yang merupakan salah satu syarat agar bisa lulus master baik itu bersifat laboratorium (lab) maupun non-lab, maka masing-masing mahasiswa biasanya jika mengerjakan thesis di perguruan tinggi yang sama maka akan dibimbing oleh salah satu dari staf pengajar di program studi tersebut. Oleh karena itu, akan lebih baik jika saat mendaftar kita juga sudah memiliki target dosen yang akan menjadi pembimbing kita. 

6. Melengkapi dokumen pendaftaran. Ada sekurang-kurangnya 5 dokumen yang harus Anda persiapkan untuk menyelasaikan proses pendaftaran. 1). Sertifikat bahasa; b) Ijazah dan transkrip nilai S1; C) Surat rekomendasi dari minimal dua orang (untuk surat rekomendasi ini, tipsnya adalah bahwa Anda bisa mendapatkan surat rekomendasi dari dosen Anda pada saat S1 yang mengenal Anda dengan baik. Lebih bagus lagi jika dosen tersebut sudah mendapatkan gelar Prof. atau cukup dikenal karena publikasinya. Ketua departemen/dekan/rektor sepertinya akan lebih baik lagi dan tentunya bisa jadi menambah nilai poin dari surat rekomendasi Anda. ; d) Motivation letter (Dimanapun Anda mendaftar, maka hampir semua perguruan tinggi akan meminta Anda untuk mempersiapkan essay tentang alasan Anda untuk memilih program studi tersebut. Persiapkan motivation letter ini dengan sebaik-baiknya. Apa background pendidikan Anda, pengalaman riset atau tugas akhir yang pernah Anda lakukan, dll. Jika Anda memiliki IPK yang tinggi serta prestasi akademik yang pernah anda raih, jangan lupa disebutkan di dalam surat ini untuk meyakinkan penilai bahwa Anda adalah orang yang sungguh-sungguh dan bekerja keras. e). CV atau curriculum vitae. (Di beberapa perguruan tinggi di Eropa seperti Prancis, Jerman, dsb, maka Anda diminta untuk mengirimkan CV dalam format Eropa yang dimana contoh CV ini sangat banyak sekali ditemukan di internet. Sementara beberapa perguruan tinggi lainnya tidak meminta Anda untuk mengirimkan CV ini akan tetapi Anda diminta untuk menuliskan data diri Anda secara detail pada formulir pendaftaran online yang mereka sediakan). 

7. Membuat akun pendaftaran, mengisi formulir, dan submit. Inilah waktunya Anda untuk memulai pendaftaran. Mayoritas perguruan tinggi di Eropa sudah memberlakukan pendaftaran online yang dimana Anda diminta untuk membuat akun di menu pendaftaran tersebut terlebih dahulu. Untuk pendaftaran online ini, maka isilah formulir tersebut dengan hati-hati dan jujur. Biasanya di akhir formulir pendaftaran, Anda akan diminta untuk mengupload semua dokumen softcopy Anda seperti yang dijelaskan pada prosedur nomor 6. Beberapa perguruan tinggi masih memberlakukan proses pendaftaran manual dimana Anda akan diminta untuk mengirimkan dokumen-dokumen tersebut via email. Jika Anda sudah yakin dengan semua isian yang Anda tulis, saatnya tombol "Submit" untuk diklik. :)

8. Mengirimkan dokumen original via pos kepada perguruan tinggi dimana Anda mendaftar. Pada proses penyeleksian, hampir semua perguruan tinggi akan meminta Anda untuk mengirimkan semua dokumen original Anda, baik itu sertifikat kemampuan bahasa, ijazah serta transkrip nilai. Hal ini untuk menghindari adanya tingkat kecurangan yang barangkali bisa terjadi ketika hanya dilakukan dengan pengecekan softcopy saja. Jangan khawatir, pengiriman via pos dari Indonesia dapat dipercaya, dan dalam waktu 1-2 minggu dokumen Anda sudah akan ada di tangan Anda kembali. 

9. Tahap penilaian. Pada tahap ini, beberapa perguruan tinggi melalui penanggung jawab dari program studi yang Anda inginkan akan mengirimkan email kepada Anda atau mengundang Anda untuk interview via skype untuk menanyakan beberapa hal yang ingin mereka ketahui lebih detail tentang motivasi Anda memilih program studi ini. Pada tahap ini, biasanya akan muncul pertanyaan mengenai siapa yang bertanggung jawab untuk membiayai Anda selama studi disana. Jika Anda masih belum mendapatkan beasiswa dan tidak mampu untuk membayar sendiri ataupun dari orang tua, tipsnya ketika pertanyaan ini ditanyakan kepada Anda, maka Anda sebaiknya menjawab dengan penuh keyakinan bahwa Anda akan mendapatkan beasiswa untuk mendukung studi Anda selama disana. 

10. Menunggu keputusan sambil berdoa. Usaha sudah dilakukan, maka apapun keputusannya itulah yang terbaik untuk Anda. Beberapa perguruan tinggi akan memberikan keputusan setelah 2-4 minggu sejak anda menyelesaikan aplikasi, namun beberapa perguruan tinggi akan mengumumkan sesuai dengan jadwal yang mereka tetapkan. 

Lantas pertanyaan akhir yang barangkali akan muncul: kenapa hanya Eropa? Dan jawaban singkatnya adalah karena kebetulan studi S2 dan S3 saya di Eropa sehingga saya tidak memiliki pengalaman mendaftar studi S2 dan S3 di perguruan tinggi di Asia, Amerika, Afrika dan Australia yang barangkali memiliki prosedur yang agak berbeda :))

Pada akhirnya, tidak ada hasil tanpa usaha. Seperti pepatah Arab: "Bagi siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapat". Good luck untuk kita semua, semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat. :)

-Salam hangat dari 1 derajat Celcius kota London-

**Bagi yang tertarik melanjutkan program S3, silakan dibaca link berikut ini: http://www.kompasiana.com/fadhilahmuslim/studi-s3-doktor-phd-di-eropa-mau-berikut-tips-dan-trik-suksesnya

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun