Perjalanan Pendidikan Nasional Indonesia merupakan sebuah refleksi dari evolusi sosial, politik, dan budaya bangsa Indonesia. Mulai dari masa kolonial, ketika pendidikan diatur oleh penjajah dan terbatas untuk kalangan tertentu, hingga era pasca-kemerdekaan, dimana fokus bergeser ke pembangunan identitas nasional dan literasi yang lebih luas, pendidikan telah menjadi alat penting dalam perkembangan bangsa.
Di masa kolonial, sistem pendidikan yang eksklusif dan elitistis ditantang oleh tokoh-tokoh seperti Ki Hajar Dewantara, yang memperjuangkan pendidikan yang merakyat dan berakar pada nilai-nilai lokal. Setelah kemerdekaan, perubahan signifikan terjadi dengan peralihan fokus pada pengembangan sistem pendidikan nasional yang inklusif dan merakyat. Ini mencakup usaha untuk meningkatkan akses pendidikan, pengurangan buta aksara, dan penguatan nilai-nilai nasional.
Era modern menandai perubahan lebih lanjut dengan integrasi teknologi dan adaptasi terhadap kebutuhan global. Ini mencakup pengembangan kurikulum yang berorientasi pada keterampilan dan kompetensi, serta pendekatan pembelajaran yang lebih holistik. Reformasi pendidikan terkini, seperti yang dipromosikan oleh tokoh seperti Nadiem Makarim dengan program "Merdeka Belajar", mencerminkan usaha untuk membuat pendidikan lebih fleksibel, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan.
Secara keseluruhan, perjalanan pendidikan nasional Indonesia mencerminkan transformasi yang berkesinambungan, menunjukkan bagaimana pendidikan telah digunakan sebagai alat untuk membentuk identitas, meningkatkan kualitas hidup, dan mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan masa depan. Ini adalah perjalanan yang berkelanjutan, memerlukan adaptasi dan inovasi berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat Indonesia yang beragam.
Pengetahuan dan Pengalaman Baru
Materi Perjalanan Pendidikan Nasional dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan Nasional telah membawa berbagai pengetahuan baru yang memperkaya pemahaman saya tentang sistem pendidikan. Beberapa hal yang saya pelajari meliputi:
- Filosofi Pendidikan: Saya sekarang memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang dasar-dasar filosofis dalam pendidikan. Ini mencakup nilai-nilai, tujuan, dan prinsip-prinsip yang membentuk pandangan dunia pendidikan.
- Evolusi Pendidikan Nasional: Saya memahami bagaimana pendidikan nasional telah berkembang seiring waktu, mengalami perubahan dalam metode pengajaran, kurikulum, dan pendekatan pendidikan.
- Tantangan dalam Pendidikan: Materi ini membuka mata saya terhadap berbagai tantangan yang dihadapi dalam sistem pendidikan, termasuk isu-isu seperti kesenjangan pendidikan, kurangnya akses, dan perubahan sosial.
Â
Perubahan Diri yang Dialami
Studi materi ini telah membawa perubahan signifikan dalam cara saya memandang pendidikan dan peran saya dalamnya:
- Pemikiran yang Lebih Mendalam: Saya sekarang lebih kritis dan reflektif terhadap konsep-konsep pendidikan, dan saya mempertimbangkan aspek filosofis dalam kebijakan dan praktik pendidikan.
- Saya dapat mengetahui beberapa pemikiran yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam kaitannya dengan Filosofi Pendidikan yang selanjutnya diadaptasi dan diimplementasikan pada pendidikan saat ini.
- Kesadaran Akan Tantangan: Saya lebih sadar akan tantangan dalam pendidikan dan menjadi lebih termotivasi untuk mencari solusi yang berkelanjutan.
- Perubahan Perilaku: Saya telah mulai mengadaptasi pendekatan yang lebih holistik terhadap pendidikan, berfokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai peserta didik selain pengetahuan.
Â
Implementasi saat Praktek di Sekolah dan KelasÂ