Maharani Shima, seorang penguasa di Jawa pada abad ke-7, dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas dan berintegritas. Dalam catatan sejarah, beliau disebut sebagai ratu yang disegani dan dihormati karena kebijaksanaan serta keberaniannya dalam menegakkan hukum. Kepemimpinan Maharani Shima tidak hanya relevan dalam konteks masa lalu, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi praktik politik kontemporer di Indonesia.
Kerajaan Kalingga dan Ratu Shima
Pada abad ke-7 M, Nusantara tidak hanya dikenal karena kekayaan alamnya, tetapi juga karena kemunculan kerajaan-kerajaan yang memainkan peran penting dalam sejarah dan budaya. Salah satu tokoh yang menonjol pada masa itu adalah Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga. Keberadaannya menandai masa keemasan bagi kerajaan tersebut dan memberikan dampak yang signifikan dalam perkembangan hukum dan pemerintahan di wilayah tersebut. Kerajaan Kalingga terletak di pantai utara Jawa Tengah, sebuah wilayah yang strategis bagi perdagangan dan interaksi budaya. Ratu Shima memerintah dengan tegas dan adil, dikenal karena ketegasannya dalam menegakkan hukum.
Hubungan Diplomatik dan Ekspansi Wilayah
Pada masa pemerintahannya, Kalingga menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di sekitar Nusantara. Hubungan antara Kalingga dengan Kerajaan Sunda dan Galuh menunjukkan kemampuan diplomatik Ratu Shima dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional. Meskipun sempat terjadi ketegangan dengan Kerajaan Sriwijaya, Ratu Shima berhasil menjaga aliansi dan menghindari konflik besar melalui diplomasi yang cerdas.
Hukum dan Kejujuran di Bawah Pemerintahan Ratu Shima
Ratu Shima menerapkan hukum yang keras untuk memberantas pencurian dan kejahatan, yang mendorong masyarakatnya untuk hidup dengan kejujuran dan integritas. Sebuah cerita mencatat bahwa seorang raja asing menguji kejujuran rakyat Kalingga dengan meletakkan kantung emas di persimpangan jalan. Selama tiga tahun, tidak ada seorang pun yang berani menyentuh kantung tersebut, hingga akhirnya putra mahkota secara tidak sengaja menyentuhnya. Ratu Shima menunjukkan ketegasannya dengan menjatuhkan hukuman yang berat kepada putranya, menegaskan bahwa hukum berlaku untuk semua orang tanpa pandang bulu. Dari kisah tersebut kita bisa mengambil nilai kepemimpinan yang relevan untuk pemimpin di Indonesia saat ini, berikut nilai kepempinan Maharani Shima:
Integritas dan Keadilan
Maharani Shima menunjukkan bahwa integritas adalah landasan utama dalam kepemimpinan. Keputusannya yang tegas dalam menegakkan hukum, bahkan terhadap putra mahkota, menggambarkan komitmennya terhadap keadilan tanpa pandang bulu. Ketika sang putra mahkota melangkahi sebuah tas berisi emas yang tergeletak di jalan, Maharani Shima memerintahkan hukuman yang setimpal sebagai bentuk penegakan hukum yang adil. Integritas seperti ini sangat diperlukan dalam konteks politik kontemporer Indonesia untuk membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah. Pemimpin yang berintegritas mampu menciptakan sistem yang transparan dan adil, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap institusi pemerintahan.
Kepemimpinan Berdasarkan Pilihan Rakyat
Maharani Shima dipilih oleh rakyatnya, menunjukkan adanya sistem demokrasi yang menghargai suara rakyat. Ini relevan dengan semangat demokrasi di Indonesia saat ini, di mana pemimpin harus dipilih berdasarkan kehendak rakyat dan bertanggung jawab kepada mereka. Kepemimpinan yang didasarkan pada pilihan rakyat mencerminkan representasi yang lebih akurat dari kehendak masyarakat, sehingga kebijakan yang diambil oleh pemimpin akan lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat. Maharani Shima menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik adalah yang memperoleh legitimasi dari rakyatnya, bukan semata-mata karena faktor keturunan atau kekuasaan semata.
Kesejahteraan Rakyat
Keberhasilan Maharani Shima dalam menjadikan kerajaannya kaya raya dengan komoditas berharga mencerminkan kemampuan pemimpin yang efektif dalam mengelola sumber daya dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Pemimpin kontemporer dapat mengambil pelajaran dari ini untuk fokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintahan, dengan memastikan distribusi kekayaan yang adil dan akses yang merata terhadap sumber daya. Maharani Shima menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga landasan bagi stabilitas dan kemakmuran suatu negara.
Ketegasan dalam Pengambilan Keputusan
Ketegasan Maharani Shima dalam membuat keputusan sulit menunjukkan bahwa pemimpin harus berani dan tegas dalam menghadapi tantangan, terutama ketika menyangkut penegakan hukum dan keadilan. Keputusan untuk menghukum putra mahkota meskipun mendapat tekanan dari dewan menteri adalah bukti bahwa Maharani Shima tidak ragu dalam menegakkan prinsip-prinsip keadilan. Ketegasan dalam pengambilan keputusan sangat penting dalam politik kontemporer untuk menghadapi berbagai tantangan dan krisis. Pemimpin yang tegas mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan publik, meskipun keputusan tersebut mungkin tidak populer.
Nilai-nilai kepemimpinan Maharani Shima---integritas dan keadilan, kepemimpinan berdasarkan pilihan rakyat, kesejahteraan rakyat, dan ketegasan dalam pengambilan keputusan---tetap relevan dan memberikan pelajaran berharga bagi politik kontemporer di Indonesia. Dengan meneladani nilai-nilai tersebut, para pemimpin masa kini dapat membangun pemerintahan yang lebih adil, demokratis, dan berfokus pada kesejahteraan rakyat. Maharani Shima menjadi contoh bahwa kepemimpinan yang kuat dan berintegritas mampu membawa perubahan positif dan keberlanjutan bagi masyarakat dan negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI