Mohon tunggu...
Fadhilah A Sasongko
Fadhilah A Sasongko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemula yang sangat menyenangi kegiatan jurnalistik dan baru menyelam dalam dunia penyiaran. Doakan semoga sukses!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Paving Block, Lantai Luar Bangunan dari Semen

16 November 2022   08:57 Diperbarui: 16 November 2022   09:30 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Semen merupakan zat dari bahan baku utama batu kapur dan tanah liat yang umumnya berfungsi sebagai perekat bahan bangunan seperti batu, bata, batako, dan bahan bangunan lain. Bahan bangunan ini erat kaitannya dengan proses pembangunan karena mampu dimanfaatkan menjadi beragam kegunaan. Salah satunya adalah keberadaan bahan baku semen dalam pembuatan paving block.


Paving block sendiri dapat dikenali secara general sebagai suatu komposisi bahan bangunan. Umumnya, paving block terbuat dari campuran semen portland atau sejenisnya (bahan perekat hidraulis lain),  air, serta agregat dengan atau tanpa bahan tambahan yang tidak mengurangi mutu bahan bangunan itu sendiri. Karakteristik paving block hampir mendekati karakteristik mortar, yaitu bahan bangunan yang dalam pembuatan nya terdiri dari campuran pasir dan agregat halus lainnya dengan bahan pengikat dan air dalam keadaan keras serta memiliki sifat-sifat seperti batuan.

Kegunaan utama dari paving block tak lain dan tak bukan adalah sebagai lantai yang digunakan di luar bangunan yang ramah lingkungan karena mampu menyerap air saat hujan ataupun saat terjadi luapan yang menggenang (banjir).

Selain fungsi utama tersebut, adapun fungsi estetika yang dapat ditambah dengan pemasangan paving block sebagai pilihan lantai luar bangunan. Kedua fungsi paving block tersebut didukung oleh pemasangan dan perawatan nya yang cenderung terjangkau serta memiliki beraneka bentuk sesuai dengan fungsi jenis paving block itu sendiri. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai macam-macam paving block dan kegunaan nya.


Macam-macam Paving Block


Berdasarkan cara pembuatannya, paving block dibagi menjadi tiga, yaitu:


Paving Block Press Manual


Begitu mendengar kata 'manual' maka definisi yang sering kita artikan adalah dengan menggunakan cara konvensional atau tradisional. Hal tersebut merupakan salah satu fakta bahwa dalam pembuatan bahan bangunan, masih banyak yang menggunakan proses manual. Tak terkecuali dalam pembuatan paving block.


Hasil dari pembuatan paving block secara manual atau menggunakan tangan ini nantinya akan masuk ke dalam jenis beton kelas D (K 50-100). Paving block press manual akrab digunakan untuk perkerasaan non struktural. Perkerasan non struktural tersebut umum digunakan untuk halaman rumah, trotoar jalan, dan perkerasaan lingkungan dengan daya beban rendah.


Paving Block Press Mesin Vibrasi


Sesuai dengan penamaannya, paving block jenis ini diproduksi menggunakan mesin press getar dan umumnya memiliki mutu beton kelas C-B (K150-250). Dalam pemakaian paving block press mesin vibrasi, sering digunakan sebagai alternatif perkerasan di pelataran garasi rumah dan lahan parkiran.


Paving Block Press Mesin Hidraulis


Produksi paving block press mesin hidraulis ini menggunakan mesin press hidraulis dengan kuat tekan diatas 300 kg/cm. Produk yang telah dipress menggunakan mesin hidraulis tersebut nantinya akan dikategorikan sebagai paving block dengan mutu beton kelas B-A (K 300-450). Pemakaian paving jenis ini dapat digunakan untuk keperluan non struktural maupun untuk keperluan struktural yang berfungsi untuk menahan beban yang berat yang dilalui diatasnya, seperti: areal jalan lingkungan hingga sebagai perkerasan lahan pelataran terminal peti kemas di pelabuhan.


Berdasarkan ketebalannya, paving block digolongkan menjadi tiga, yaitu:


Paving Block dengan Ketebalan 60 mm


Pavin block jenis ini lebih mengutamakan beban lalulintas ringan yang frekuensinya terbatas pada pejalan kaki dan kendaraan ringan.


Paving Block dengan Ketebalan 80 mm


Paving block dengan ketebalan 80 mm memfokuskan beban lalulintas sedang yang frekuensinnya terbatas pada pick up, truck, dan bus.


Paving Block dengan Ketebalan 100 mm


Sedangkan paving block dengan ketebalan 100 mm ini diperuntukkan bagi beban lalulintas berat seperti: crane, loader, dan alat-alat berat lainnya. Paving block dengan ketebalan 100 mm ini sering dipergunakan di kawasan indrustri dan pelabuhan.


Berdasarkan model dan desain, paving block yang umum dikenal di Sekitar terdapat tujuh model/tipe, yaitu:


Paving Block Persegi Panjang


Model paving jenis ini lebih akrab disebut model bata yang umumnya digunakan pada konstruksi jalan yang sering dilalui oleh kendaraan karena daya tahannya yang tergolong kuat jika dibandingkan dengan paving block jenis lain. Paving block persegi panjang juga memiliki keunggulan dalam segi kemudahan pemasangan yang menjadikannya pilihan tepat untuk digunakan pada konstruksi jalan yang membutuhkan penggantian paving block secara berkala.


Paving Block Hexagon (Segi Enam)


Paving block hexagon merupakan model paving block yang memiliki desain unik yang sering kali digunakan pada konstruksi trotoar dan jalan di lokasi perumahan karena keunikan penampilan dan ketahanannya yang tergolong kuat.


Paving Block Trihex (Tiga Berlian)


Paving block jenis ini sering dimanfaatkan sebagai motif hiasan dalam susunan paving block karena keunikan desainnya yang dinilai estetis. Paving block trihex biasa digunakan untuk perkerasan konstruksi jalan di trotoar maupun jalan di lokasi perumahan.


Paving Block Zig-zag


Paving block zig-zag sering kali digunakan pada konstruksi jalan di lokasi perumahan karena keunggulannya yang membutuhkan lebih sedikit jumlah paving block per meter persegi dibandingkan dengan model paving block lain. Tak hanya itu, keleluasaan yang ditawarkan dalam mengatur pola agar konstruksi terlihat menarik sesuai dengan kreativitas pembuat merupakan keunggulan lain dari paving block zig-zag ini. Model paving block ini tersedia dalam berbagai warna, antara lain; hitam, kuning, merah, abu-abu, dan hijau.


Paving Block Topi Uskup


Paving block topi uskup merupakan paving block berbentuk persegi tiga yang menyerupai bentuk topi. Paving block topi uskup sering kali digunakan sebagai penutup samping susunan paving block lainnya untuk menghasilkan sisi jalan paving block yang lurus dan tidak meninggalkan ruang kosong.


Paving Block Ubin Set


Paving block ubin set memiliki berntuk hampir serupa dengan paving block persegi panjang, tetapi memiliki perbedaan pola pada permukaannya dimana permukaan paving block ubin set terlihat seperti kumpulan beberapa ubin yang disatukan.


Paving Block Rumput (Grass Block)


Paving block model ini memiliki rongga yang dapat ditanami rumput sehingga air hujan dengan mudah dapat terserap ke dalam tanah. Selain kelebihannya dapat menyerap air hujan, kegunaannya yang lain adalah untuk fungsi estetika lahan pedestrian, jalan pada taman, atau carport rumah, halaman restoran atau perkantoran hingga jalan areal jalan lingkungan perumahan.

Itulah ke-tujuh macam model/tipe paving block yang umum digunakan di lingkungan sekitar kita. Setelah mengetahui hal tersebut, alangkah baiknya bagi kita untuk menentukan model/tipe paving block yang cocok dan baik digunakan untuk perkerasan jalan/bangunan yang akan direncanakan sehingga efisien dan dapat menambah nilai guna.


*Sumber artikel: id.m.wikipedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun