Mohon tunggu...
Fadhila Nur Shadiah
Fadhila Nur Shadiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Usung Program Berkelanjutan, Mahasiswa KKN UINSA Gandeng PKK dan RA Gagas Program DRPPA

20 Juli 2024   03:46 Diperbarui: 20 Juli 2024   03:50 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran aktif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kelompok 83 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) berhasil gagas program berkelanjutan demi memajukan integritas Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPPA) di Desa Gununggeni, Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo. Memajukan Indonesia tentu dimuai dari desa yang merupakan tingkatan awal dalam penanganan demi membangun Indonesia yang berkualitas dan kemajuan daya saing tanpa ada satupun yang tertinggal.  

Adanya salah satu program kemenPPPA, yaitu DRPPA yang telah diresmikan tahun 2020 adalah langkah tepat dalam meningkatkan peran aktif perempuan dan anak di lingkup desa. Dengan meluncurkan program dalam mendukung DRPPA, Kelompok KKN 83 berjumlah 25 mahasiswa ini tentu bukan sekadar proyek akademik, melainkan jawaban atas tantangan nyata yang dihadapi desa Gununggeni.

Sebelum penyusunan program ini, diketahui bahwa jumlah perempuan dan anak di Desa Gununggeni lebih banyak dibandingkan laki-laki. “Penduduk desa ini lebih banyak perempuan dan anak-anak. Kebanyakan laki-laki dewasa merantau ke luar desa untuk mencari nafkah,” kata Ketua Lembaga Posyandu (LPP) Gununggeni, Bu Nurul, saat menerima kunjungan mahasiswa KKN 83, Dusun Runggeng, Gununggeni, Selasa (2/7/2024).

Program berkelanjutan DRPPA menjadi salah satu dari tiga program unggulan yang dilakukan oleh 25 mahasiswa yang terbagi dalam tiga tim, yakni edukasi media belajar dan bermain (EMBER), demo masak dan edukasi gizi (DESAKSI), dan edukasi pernikahan dini (SIPERDI).

Program berkelanjutan KKN 83 sendiri menargetkan sumber daya perempuan dan anak-anak dibawah 5 tahun dengan menggandeng beberapa lembaga desa termasuk kader PKK dan seluruh sekolah Raudhatul Athfal (RA) di desa Gununggeni. Dikatakan Mochammad Iqbal, koordinator program EMBER, mengatakan program dilakukan dengan membuat taman baca dan taman bermain di tujuh RA secara menyeluruh bersama perwakilan kader tiap dusun. “Demi keberhasilan program EMBER untuk menunjang dan melihat perkembangan kognitif anak, kami perlu berkerja sama dengan kader PKK sebagai penanggung jawab penuh dalam menilai perkembangan anak. Selain itu, kerja sama dengan sekolah juga dilakukan dalam bentuk tempat, murid, dan media bermain yang ada di sekolah tersebut,” katanya.

Pengarahan Cara Penggunaan Buku Penilaian oleh Mahasiswa KKN 83 UINSA dengan Para Kader/dokpri
Pengarahan Cara Penggunaan Buku Penilaian oleh Mahasiswa KKN 83 UINSA dengan Para Kader/dokpri

Diresmikannya pada 15 Juli 2024, tim EMBER terbagi dalam beberapa kelompok media pembelajaran dan mengajarkan cara membaca dan bermain dengan menggunakan media sesuai dengan tingkatan kelasnya. Tim EMBER juga membagikan buku penilaian secara gratis untuk para kader yang telah disusun oleh tim EMBER serta pemberian media ajar untuk setiap RA. 

“Dibukanya program dengan potong pita bersama kepala RA dan para kader. Mahasiswa terbagi dalam 9 kelompok media pembelajaran termasuk membaca dan bermain yang kemudian respon dari anak-anak saat kelas berlangsung akan dinilai secara langsung oleh kader melalui buku penilaian,” ujarnya.

Kepala sekolah RA Al-Khodijah, Bu Husniyati, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi capaian kegiatan program mahasiswa KKN UINSA. Menurutnya juga menilai kegiatan KKN ini sesuai dengan standarisasi dan visi misi sekolah dalam membantu berbagai persoalan dalam perkembangan anak serta mendukung program pembangunan. “Program KKN UINSA sangat sesuai dengan SOP di RA ditambah metode ajar yang diberikan selaras dengan visi misi sekolah. Hal ini tentu sekolah merasa terbantu,” jelasnya sebagai apresiasi, Senin (15/7/2024).

Terlibatnya ibu kader dalam penilaian adalah sebagai bentuk partisipasi aktif perempuan guna mendukung perkembangan anak. Melakukan penilaian anak secara teratur membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan dan perkembangan anak sejak dini, yang sangat penting dalam mencegah masalah seperti stunting dan masalah kesehatan lainnya.

Dengan semangat pengabdian dan inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa UINSA ini telah melampaui sekadar program pembangunan. Dengan berbagai program yang mereka inisiasi, mahasiswa UINSA memberikan inspirasi dan harapan baru bagi penduduk desa Gununggeni. Harapan besar ada pada keberlanjutan program DRPPA ini agar dapat menjadi pemicu perubahan, tidak hanya di Desa Gununggeni saja tetapi juga sebagai contoh bagi desa-desa lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun